enam belas

3.4K 548 118
                                    

seungkwan masih menunduk,memainkan jarinya. ia sudah tidak terisak seperti tadi, meski sesenggukkannya tetap berlanjut.

mereka sudah meninggalkan restoran dan mingyu membawanya ke taman di pusat kota.

keduanya duduk di atas bangku panjang yang berhadapan langsung dengan tiga patung ikan yang memancurkan air.

"mingyu," mingyu menoleh, seungkwan sempat mendongakkan wajahnya—berusaha menahan air matanya yang ingin keluar lagi—sebelum melempar tatapan itu pada laki-laki tan di sampingnya.

mingyu diam, menatap pada wajah kusut mantan pacarnya, menunggu seungkwan mengatakan apapun yang mungkin ingin ia lontarakan pada mingyu; makian misalnya.

"dia," seungkwan menjeda ucapannya, ia mengigit bibirnya lagi, "pasti sengaja ngelakuin ini 'kan?" lanjutnya.

mingyu menautkan ke dua alisnya, masih banyak kebingungan yang belum terjawab dan seungkwan semakin membuatnya pusing.

"dia ga mungkin ga tau kalo gue pacar lo kan, mingyu!?"

dia? wonwoo? ya tentu saja wonwoo tahu, mereka kan sudah pernah bertemu.

"dia sengaja ngelakuin ini karena benci sama gue! dia egois, dia kek bocah, dia ngerasa kalo selama ini cuma dia yang sakit hati, dia ga tahu, dia ga tahu kalo gue selama ini selalu ngerasa ga enak hati sama dia," seungkwan mengatur nafasnya yang memburu sebelum melanjutkan, "ini kesalahan mamah sama papah, tapi kenapa dia harus bales itu ke gue, gyu?! gue selalu berusaha deketin dia waktu papah kenalin kita berdua, gue kira kita bisa deket karena sama-sama ga punya sodara, tapi ngga! dia ga suka liat gue, mamah, dia selalu ngerasa kalo kita ngerebut apa yang seharusnya punya dia!"

mingyu melihat seungkwan seakan sedang meluapkan apa yang ia rasakan selama ini, meski mingyu tidak mengerti tapi ia menyimpulkan bahwa seungkwan dan wonwoo sudah mengenal satu sama lain jauh sebelum mingyu mengenal keduanya.

"mingyu.." seungkwan kembali menatapnya dengan pandangan kabur, matanya kembali mengeluarkan cairan bening itu.

dan setelahnya, mingyu dibuat kaget bukan main,

seungkwan menceritakan hubungannya dengan wonwoo, bahwa keduanya adalah saudara tak sedarah. tentang bagaimana wonwoo yang begitu tidak menyukai seungkwan karena sang ayah yang memutuskan untuk hidup dengan keluarganya.

juga bagaimana ia bisa tahu kalau mingyu dan wonwoo selingkuh di belakangnya.

seminggu yang lalu, saat perayaan ulang tahun minghao, di toilet. seungkwan yang berniat menyusul mingyu tak sengaja menemukan keduanya sedang berbincang, seungkwan mendengar semuanya; bagaimana wonwoo meceritakan tentang sang ayah dan menyinggung perihal ia dan ibunya, ia seakan memahami rasa kecewanya wonwoo terhadap sang ayah kala itu, membuatnya ingin seungkwan merasakan kecewanya juga.

dan mingyu benar-benar merutuki kebodohannya sendiri saat seungkwan mengatakan,







































































"yauda sih selamat aja, dia sukses bales rasa sakitnya, dan makasih gyu,































































lo udah bantu dia buat nyakitin gue."

...

mingyu tidak habis pikir, sungguh sulit untuk mempercayainya, bagaimana bisa?

bagaimana bisa dia memacari dua orang yang ternyata punya hubungan sebagai saudara secara bersamaan?

semua yang dikatakan seungkwan tadi terus berputar-putar di kepalanya, bahwa mereka—seungkwan dan wonwoo adalah saudara tak sedarah.

wonwoo adalah saudara yang selama ini selalu seungkwan keluhkan padanya, anak dari seorang laki-laki yang menikahi ibunya.

dan seungkwan adalah sosok saudara yang wonwoo ceritakan seminggu lalu—di toilet caffe itu, saat ia menangis karena orang-orang di dekatnya.

jadi ini alasan wonwoo menerimanya? untuk menyakiti seungkwan?

mingyu ingat, ingat saat wonwoo menghindarinya ketika ia mengatakan suka, lalu dengan tiba-tiba ia membalas rasa suka mingyu setelah pertemuan mereka di turnamen; dimana pada saat itu ia mengetahui bahwa seungkwan adalah pacarnya.

yang mingyu tak habis pikirkan, kenapa wonwoo tega melakukan ini?
ia bukan hanya berhasil menyakiti seungkwan tapi juga mingyu.

mingyu merasa karma telah datang padanya, ia sakit hati. ia sudah menyayangi wonwoo tapi selama ini ternyata wonwoo hanya menggunakannya untuk menyakiti saudaranya sendiri.

mingyu memegang ke dua sisi kepalnya, ia menunduk, menjadikan sikunya sebagai tumpuan di atas meja belajar. sekarang, mingyu tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

terbesit bayangan wajah wonwoo, bagaimana ia berharap, menangis, marah, tertawa, lalu tergantikan raut sakit dan kecewa seungkwan ketika ia menangis tadi. untuk pertama kalinya dalam hubungan mereka, seungkwan menangis di depannya.

seketika mingyu merasa keduanya membuat hidup ia terasa rumit.

mingyu menggeram, setelahnya ia meraih ponselnya untuk meninggalkan pesan di sana.









mingyu ugha bisa sakit hati manteman ( ͡° ͜ʖ ͡°)

selingkuh [meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang