Kami semua pergi ke stasiun,lalu disana kami bercanda,dan pada akhirnya keretapun datang. Di dalam kereta kami saling berbagi makanan, dan kami bersorak karna Giant menghabiskan makanan yang di bekal Daiva. Meski tidak semuanya, tetapi disana kami sangat berisik. Sampai pada akhirnya, penumpang yang lain menegur kami.
"Huuuuuuuuuuuuuu!!!" sorak kami bersama.
"Heeey,berisik!!!" ujar penumpang lain hampir bersamaan,dan sambil menatap kita.
"Maaf dong pak,bu,kami cuma bercanda" ujar Alex.
"Diem aja bisa kan?!,kalo perlu ngomongnya dalam hati!!!" ujar penumpang yang ada di sebelah kami.
"Maaf ya pak,bu,lagian emang bisa ngobrol dalam hati?kan gak kedengeran bu!!!" ujar Tiara bercanda.
"Iya maaf dong pak,ini nih lagian si Giant habisin makanan,dasar kamu ah,jadi kita yang di marahin!" ujar Bagas.
"Huuuuuuuuuuuuu!!!" sorak kami ber- tujuh, kepada Giant.
"Heh...sudah sudah!!!" tegas seorang bapak yang berdiri membawa sabit.
"Eehh...iya pak,siap,kita ngobrolnya dalam hati aja,yuk...,1,2,3!!!" ujar Fadli.
Dan kami semua diam,tanpa ada yang berbicara satu kata pun. Dan hanya suara mesin kereta yang terdengar di telinga kami. Soalnya...kami diam,karena bapak yang berdiri itu bawa sabit.Panggil saja Si Pak Sabit.
"Heh!kok sepi???" tanya si Pak Sabit.
"Lah kan...kita di suruh diem sama bapak, berisik salah,diem salah,terus??kami harus kayak gimana???" ujar Fadli.
"Nak,kami cuma bercanda,masa bener,kalian bisa bicara dalam hati???" ujar penumpang di pinggir kami sambil tertawa.
"Yaaah...habisnya kita takut sama si Pak Sabit itu..." ujar Alex sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah si Pak Sabit.
"Hahahahahaha!!!kamu ini,siapa nama kamu nak?" ujar si Pak Sabit.
"Eh...e..e..na..na..ma..saya...A..A..lex pak!!!" ujar Alex gagap.
"Hahaha...Alex alex,gak usah gagap gitu,bapak cuma bercanda,gak apa apa kok,oh iya,kalian rame rame seperti ini,mau kemana?" ujar si Pak Sabit.
"Hehe...kami kira beneran,kami mau ke Puncak Mahameru pak..." ujar Fadli.
"Ya sudah,sebagai gantinya,karena bapak sudah menakuti kalian,nanti bapak antar ke pintu gerbang Puncak Mahameru ya,kebetulan bapak juga mau ke sana,bapak mau memotong rumput liar,makanya bapak bawa sabit..." ujarnya.
"Ouuuuuuuh.....kiraiiiiiin!!!"ujar kami serempak.
Dan kami semua tertawa di sana,akibat ulah kita yang ketakutan.
#perjalanan belum selesai
#jangan lupa vote
#Thx ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Menatap Cinta di Atas Awan
AdventureCinta yang kami beri,di atas awan puncak tertinggi Jawa.