Sesampainya kami di stasiun,kami juga harus menempuh perjalanan menuju ke puncak mahameru itu,kami harus melewati pasar dan pedesaan dulu.Kami yakin,keringat ini akan terbayar semuanya nanti setelah melihat pemandangan yang begitu takjubnya.
Kami harus naik kendaraan,soalnya siiih...jalan menuju gerbang mahameru cukup jauh,kalau kami jalan....yaaa yang ada malah pingsan.
Apa mau dikata bantuan selalu datang setelah kami melewati pasar yang cukup ramai.
"Heiii...kalian mau kemana?"ujar tukang daging
"Hhmm..ke puncak mahameru"ujar Fadli.
"Habislah riwayat kalian nak,mana bisa kalian jalan berbelas belas kilometer.Baiklah...kalian dapat tumpangan untuk yang ini!!!"ujar seseorang dari dalam mobil.
"Yeeeeeeeeeaaaayyyyt...."sorak kami semua.
"Ayo cepat naik!!"
Kami semua naik ke mobil yang belakangnya terbuka,termasuk si pak sabit juga ikut naik.
Di perjalanan kami banyak melihat pemandangan yang begitu indah...sawah yang padinya merunduk,sungai yang airnya jernih,bukit bukit kecil seperti menyambut kami,dari arah kanan dan kiri,kami disuguhi pemandangan yang begitu indah,sampai kami tidak berhenti untuk bersyukur atas segala nikmat yang tuhan berikan.
°•°•°•°•°•
Kami sanpai di depan pintu gerbang puncak mahameru.
Perjalanan belum selesai, kami harus jalan ke dalam dan mungkin kita akan bermalam di sini,karena matahari mulai terbenam. Kami mencari tempat yang agak datar untuk membangun tenda.
Akhirnya kami menemui tempat untuk istirahat dan membangun tenda.Di bawah pepohonan rindang,dan beberapa langkah kesana terdapat danau.
Kami membangun tenda, untung saja kami bawa 2 tenda,masing masing tenda berisi 4 orang.
Jam tangan Fadli menunjukkan pukul 19.15. Kami semua pun mencari kayu bakar kering untuk di jadikan api unggun.Setelah kayu terkumpul semua,Fadli langsung menyusun kayu nya.Lalu menyalakan korek api.Tubuh yang dingin pun langsung di datangi dengan kehangatan api unggun.
Hah...untung aja Bagas bawa gitar,kami semua langsung bernyanyi di bawah pohon rindang,sambil duduk mengelilingi api unggun.
"Dulu kita sahabat dengan begitu hangat,mengalahkan sinar mentari.....
Dulu kita sahabat berteman bagai ulat,berharap jadi kupu kupu.....
Kini kita melangkah berjauh jauhan,kau jauhi diriku karna sesuatu,mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan, namun itu karna ku sayang.....
Persahabatan bagai kepompong mengubah ulat menjadi kupu kupu
Persahabatan bagai kepompong hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong,naaa naaa naaa naaa....."
Itulah lagu yang kami nyanyikan Persahabatan Bagai Kepompong.
Setelah semuanya berubah dari ramai menjadi sepi,akhirnya kami semua masuk ke tenda,karena semuanya merasa lelah.Di tenda 1 ada Daiva,Fadli,Bagas dan Giant.Di tenda dua ada Tiara,Alex,Reno,dan Mudzaka.
Di tenda 1 serasa sempit, karena ada Giant.
Sedangkan di tenda 2 sangat berisik,karena Zaka selalu bercanda.
Semuanya tidur pada pukul 22.55.
°•°•°•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
Menatap Cinta di Atas Awan
AventuraCinta yang kami beri,di atas awan puncak tertinggi Jawa.