[4]

640 46 1
                                    

Happy Reading ❤

*****

Seolhyun masih melanjutkan pekerjaannya. Laki-laki yang bernama Huang Renjun tadi sudah pergi. Seolhyun akhirnya bisa bernafas lega ketika Renjun pergi.

Hari sudah petang, cafe tutup dan Seolhyun bertugas menguncinya. Selesai mengunci pintu cafe, seperti biasa ia berjalan kaki ke rumah.

Baru beberapa langkah, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di sampingnya. Seolhyun melihat sekilas mobil itu lalu pura-pura tidak melihatnya.

Seseorang keluar dari mobil itu dan berjalan mendekati Seolhyun. Seolhyun menunduk berusaha tidak melihat siapa yang ada di depannya sekarang.

"Hai!" sapa orang itu. Seolhyun masih menunduk.

"Hei! Angkat kepala mu! tidak sopan seperti itu kau tau?"

Seolhyun mendongakkan kepalanya ke arah orang itu. Ia sudah menduga pasti orang ini lagi.

"Pergilah, kau menghalangi jalanku," ucap Seolhyun.

"Aku tidak mau pergi sebelum kau masuk ke mobilku,"

"Kenapa harus?"

"Aku ingin mengantarmu pulang. Kasihan kau berjalan terus setiap hari,"

"Maaf Huang Renjun, aku bisa berjalan kaki sendiri. Karena aku punya kaki,"

"Aishhh judes sekali,"

Seolhyun memutar bola matanya. Ia berharap Renjun menyingkir dan memberi jalan untuknya.

"Seolhyun ayolahhh, aku antar," pinta Renjun.

"Menyingkirlah! aku bisa pulang sendiri!" seru Seolhyun, sambil mendorong tubuh Renjun pelan.

Seolhyun melanjutkan langkahnya. Ia tidak mau masuk ke mobil laki-laki sembarangan. Ia juga belum mengenal Renjun lama. Mereka baru kenal tadi, kan?

"Hei hei!" seru Renjun. Menyambar tangan Seolhyun.

"Apaan?" Seolhyun menghempaskan tangan Renjun.

"Ya sudah, kalau kau mau pulang sendiri. Kau tidak tau banyak hal yang harus ku abaikan untuk menemuimu disini,"

Seolhyun terdiam. Renjun berjalan masuk ke mobilnya dan memutar arah.

Gadis itu menggeleng-geleng kan kepalanya. Ia berusaha menjernihkan pikiran. Kata-kata Renjun tadi benar-benar aneh.

Ah sudahlah! Ia tidak mau memikirkan Huang Renjun lagi. Lebih baik sekarang ia pulang dan berbaring di kasur empuknya.

****

Renjun menyetir mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Ia merasa kesal dengan sikap Seolhyun yang menolak tawarannya.

"Argghh! Sialan!" umpat Renjun, sambil memukul stir mobilnya.

"Apa dia tidak tau kalau aku harus meninggalkan makan malam keluarga besar ku demi mengantarnya pulang? Sialan!" umpat Renjun, lagi.

Drttt.. Drtt..

Ponsel Renjun berbunyi. Ia memarkir mobilnya di tepi jalan dan mengambil ponsel dari saku celananya.

"Ya?"

"Renjun, cepat pulang. Kau lama sekali,"
"Ini sedang perjalanan pulang, hyung,"

"Baiklah. Satu keluarga menunggumu disini,"

Renjun langsung mematikan ponsel dan memasukkan lagi ke sakunya. Ia menyalakan mesin mobil dan melaju ke tempat keluarganya menunggu.

TBC

Author update lagi 😮 ff ini bakal update lagi kalo author lagi mood :3

-alpii-

IF YOU REMEMBER ME [Mark NCT Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang