Chapter Nineteen

9.5K 1K 48
                                    

※Sherry Kim※
-YJsKim-
.

Mobil merah itu berhenti tidak jauh dari di pintu gerbang Mansion keluarga Song. Yunho memarkir mobilnya asal melihat keributan di depan sana yang memang sudah ia takutkan sebelumnya akan terjadi.

Andai Yunho tidak melihat kekasihnya di kerumunan tersebut sudah pasti Yunho akan terus melaju pergi. Pria itu melompat turun tanpa membuka pintu mobil miliknya. Berhubung Yunho mengendarai mobil tanpa atap untuk memudahkan dirinya mencari Jaejoong tadi.

Keributan di depan sana membuat Yunho ngeri. Ini tidak akan berhasil. Ia tidak dapat menembus kerumunan itu dan menyelamatkan Jaejoong tanpa ada satu orang pun yang terluka.

Masuk kembali ke dalam mobil. Pria itu menyalakan kembali mesin mobil dan menginjak rem sebelum membuat keributan dengan suara mobilnya untuk menarik perhatian. Dan berhasil. Mobil Yunho meraung keras sampai menyakitkan telinga, pria itu sudah bersiap maju dengan sebelah tangan membunyikan klakson, seakan berniat menabrakan mobil kearah mereka semua detik berikutnya.

Alhasil, kerumunan berpencar melihat mobil itu melaju gila gilaan kearah mereka. Mobil melaju dengan kecepatan mengejutkan menuju kearah Jaejoong. Di mana kekasihnya itu sudah berhasil melarikan diri menuju gerbang yang terbuka. Benar apa yang ia pikirkan bahwa kekasihnya itu pasti kembali ke rumah.

Mobil Yunho berhenti secara tiba-tiba di sisi Jaejoong. Pria itu membunyikan klakson beberapa kali dan Yunho tidak perlu membuka pintu dan berteriak. “Masuk!” Jaejoong melompat masuk tepat saat pintu gerbang terbuka dan kaki Yunho menginjak gas.

Mobil melaju cepat meninggalkan mereka di luar gerbang. Yunho tahu para reporter itu tidak akan berani melewati pintu gerbang. Itu termasuk pelanggaran hukum dan dapat di kenai hukuman penjara karena melanggar privasi.

Tidak ada kata apa pun yang keluar dari bibir Jaejoong. Kekasihnya itu masih terlihat shock karena peristiwa tadi. “Inilah yang aku takutkan ketika tadi kau berlari keluar, sialan. Kau membahayakan keselamatanmu sendiri.” suara Yunho masih terdengar keras meski mobil melaju cepat dan menyamarkan sebagian suara pria itu.

Jaejoong masih diam membisu dengan kepala tertunduk lesu. Pakaian Jaejoong terlihat berantakan dengan rambut kekasihnya yang sudah acak acakan tak karuan. Yunho bersumpah akan menuntut mereka jika terjadi sesuatu pada kekasihnya.

Mobil berhenti di depan mansion tepat ketika Mr. Song muncul bersama yang lain mengikuti di belakang. Tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun melihat Yunho menarik Jaejoong kedalam pelukan untuk menangkan Jaejoong dan keduanya masih berada di dalam mobil.

Pemuda itu terlihat pucat, semua orang memahami ketakutan Jaejoong karena tubuh pemuda itu bergetar di dalam pelukan Yunho. Tidak ada pergerakan lain untuk sekian waktu sampai terdengar suara cekikikan yang mereka tahu sebagai suara Jaejoong. Apakah pemuda itu sedang tertawa?


Menarik diri, kening Yunho berkerut memperhatikan wajah kekasihnya sudah tak lagi pucat. Malahan, Jaejoong tertawa untuk alasan yang tidak mereka ketahui.

“Apa yang kau tertawakan?”
Jaejoong tidak langsung menjawab. Pemuda itu masih juga tertawa saat jarinya menunjuk kearah luar. “Mereka.” ujarnya di sela sela tawa.

“Bagian mana yang lucu. Jelaskan padaku. Kau sudah membuatku khawatir dengan kabur begitu saja. Tidak bisakah kau memintaku mengantarmu pulang dan aku akan dengan senang hati mengantarmu kemanapun kau pergi.”

Catch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang