Twenty One

9.1K 1K 65
                                    

※Sherry Kim※
.

Choi Seung Hyun di kejutkan oleh bogem dari Changmin yang membuatnya terlempar dari tempat duduknya sampai membentur dinging.

Kedatangan Changmin dan teman teman pemuda itu dalam jumlah yang tidaklah sedikit membuat Seung Hyun mengeryitkan kening bahkan pemuda itu tidak di beri kesempatan untuk sekedar bertanya ketika salah satu dari mereka menarik Seung Hyun bangkit dan menyudutkan pemuda itu ke dinding.

Teriakan pengunjung cafe tidak di indahkan oleh Changmin. Yang ada di wajah pemuda itu adalah amarah yang tidak di ketahui oleh Seung Hyun apa sebabnya dan ia memang ingin mencari tahu andai mereka tidak menyudutkannya seperti ini.

"Di mana Jaejoong?" Changmin melayangkan satu pukulan ke perut pemuda itu.

Seung Hyun tidak menduga dan tidak bisa menghindar karena mereka di kelilingi oleh teman teman Changmin, jangan lupa Siwon cs ada bersama mereka yang membuat kesempatan bisa melarikan diri lenyap saat itu juga.

Bahkan di antara teman teman Seung Hyun yang tidak lah sedikit, tidak ada satupun dari mereka yang berani maju ketika Siwon bersama Hankyung muncul di belakang hampiri mereka.

Melihat tangan Changmin terangkat, Seung Hyun menutupi wajahnya dan berteriak. "Tunggu!" serunya. "Aku tidak tahu kenapa kau bertanya tentang Jongie padaku. Yang aku tahu dia bersama kalian siang tadi. Jangan lupa, kalian melarangku untuk bicara padanya."

Changmin menyudutkan Seung Hyun kembali ke dinding, bahkan tidak memberi pemuda itu kesempatan untuk menatap wajahnya saat ia melayangkan satu tinju lain ke arahnya. "Jangan bermain main dengan kami Seung Hyun, jika kami tahu kau ikut serta dalam penculikan yang kami duga di dalangi oleh kakakmu, aku tidak akan memaafkanmu."

Kyuhyun menahan tangan Changmin sesaat sebelum pemuda itu kembali berniat menghajar Seung Hyun.

"Aku bersumpah aku tidak tahu di mana Jongie. meskipun aku tahu aku tidak mungkin menyakitinya." teriak Seung Hyun murka.

"Kau mungkin tidak," Siwon menyahut. "Tapi kakakmu memiliki motif terbesar dalam penculikan ini. Beritahu aku sesuatu yang kau tahu, di mana Ahra nuna sekarang. Aku tidak menemukannya di manapun juga."

"Sejak hari di mana Yunho Hyung mencampakkan Nunaku, dia kembali ke London." Sekali lagi satu tinju menghajar sisi wajah pemuda itu, kali ini Kyuhyun lah yang mengarahkan tinjunya kepada Seung Hyun.

"Peringatan untukmu, jika kau berani berbohong."

"Aku benar-benar tidak tahu," Pemuda itu terbatuk di antara umpatannya. "Harus dengan apa aku meyakinkan kalian bahwa aku tidak berbohong."

"Lalu apa alasanmu menemui Jaejoong siang tadi."

"Aku selalu menemui Jongie setia hari, di kantin. Changmin pun tahu itu."

Semua mata menatap kearah Changmin, pemuda itu mengerjapkan mata cepat sebelum pura-pura tidak paham dan mengangguk malas.

"Dan kau tidak memberitahu kita?" tuduhan Siwon kepada Changmin membuat pemuda itu memberenggut.

"Dia selalu mengganggu Jongie. Aku tidak menyukainya. Dan semua orang tahu kau juga tidak menyukai Jogie." ujarnya kepada Seung Hyun.

"Itu tidak benar," sanggah Seung Hyun. Namun dengan segera meralat saat sadar ucapannya menarik banyak perhatian. "Aku memang tidak menyukainya. Tapi aku tidak akan pernah menyakitinya. Apalagi menculik Jongie seperti apa yang kalian tuduhkan padaku."

"Jaga bicaramu Bung, kami tidak menuduh. Hanya bertanya." sanggah Changmin.

"Dengan kekerasan."

Catch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang