"Nih kerjain" Trevon ngasih gue kertas soal. Gatau jumlahnya berapa. Tapi kayanya dia udah nge prepare banget deh. Jadi curiga.
"Kok kayanya lo udah nge prepare banget sih" tanya gue,masih belom buka soal yang di kasih Trevon.
"Dari hari Senin lalu,pak Burner udah minta gue buat ngajarin lo. Katanya gue bisa dpt tambahan nilai pas Ulum,gue sih oke-oke aja. Lagi pula pas liat hasil test matematika lo gue jadi sangat prihatin" kata Trevon.
"Cara lo ngomong 'sangat prihatin' iklas banget kayanya." Trevon cuma tersenyum sinis.
"Dan semua soal itu dari pak Burner. Kerjain yang itu dulu" gue melonggo
Sebentar... HAH?! ITU SIH SAMA AJA! DIA PEMBUNUH! Gue baru aja mau ambil hp,tapi langsung Trevon ambil.
"Gak ada hp selama ngerjain soal. Gaada kalkulator,kalo gangerti lo boleh tanya. Waktu lo ngerjain satu setengah jam. Dimulai dari sekarang." Gue menatap Trevon dengan tatapan puppy eyes. "Kerjain atau gue kasih tambahan soal?"
"IYA AH!"
Gue mulai membuka soal. Nomor 1-10 gampang. Gue ngerjain gaksampe 15 menit tapi sisanya.. jangan di tanya... udah malah ini ada 50 soal. Dia gila kali ya nyuruh gue ngerjain satu setengah jam? Ini sih dikasih waktu seharian pun gue gabisa.
"Kenapa? Ada yang gangerti?" Tanya Trevon,mengangkat buku sejarahnya
"Iya."
"Yang mana?"
"Jawaban jujur apa boong?"
"Jujur."
"11-50 gue gangerti semuanya" Trevon menarik nafas berat.
"Okay dimulai dari soal yang ini ya."
Trevon mulai menjelaskan. Awalnya sih gue ngerti semua dan tau jawabannya. Tapi lama kelamaan...
"NIKONG, nomor 40 gak gituuuu."
"Terus gimana?" Trevon berdecak sebentar terus nulis coretcoretan di kertas soal. Katanya biar gue inget.
"Ngerti?"
"Kenapa hasilnya bisa segitu ya Trev?"
"Ini dari hasil perkalian silang. Lima sama 2,5."
"Ohh. Kalo nomor 41-45?"
"Pake cara yg itu. Coba lo kerjain nomor 42 dulu." Gue nurut dan langsung ngerjain nomor 42 sesuai perintah Trevon.
"Udah. Tp mentok sampe disini. Gabisa dibagi." Trevon ngeliat ke jawaban gue,
"Ada yang salah diatas" Trevon mengkoreksi, "hasilnya 21." Dia melanjutkan.
"Gaada komanya?"
"Bilangan bulat kok."
"Ah tadi udh gue periksa bener semua!!" Ucap gue yakin. Akhirnya Trevon ngambil kertasnya.
"See? Ini aja salah. Masa 11×11 = 132. Gimana sih"
"Oh iya."
Gue membetulkan jawaban dan akhirnya ketemu. Amin.
"Nomor 46-50 gimana Trev?"
"Ini sih namanya lo gangerti semua. Kalo gini caranya gini deh. Setiap hari senin-jumat lo Free ga?" Kayanya bahaya nih...
"Free,tp hari rabu ada Photography."
"Hari rabu gue juga basket. Jadi yaudah,senin-jumat kecuali rabu.Lo. Harus. Belajar. Mat sama gue. Gaada bantahan."
"HAH. KENAPA GITU"
"Aslinya sih terserah, kalo lo mau cuma hari ini sama selasa,berati setiap kita belajar lo harus ngerjain 50 soal. Kalo 4 hari kan jadi lebih gampang"
KAMU SEDANG MEMBACA
He Can't Be Reached
Подростковая литератураBayangin aja angin. Lo bisa ngerasain ke hadirannya,tapi lo gapernah bisa ngeliat atau menganggam dia.
