#28 - Bad Feeling&All Lies

329 20 1
                                    

*Nicole P.O.V*

"Bengong mulu."

"Stress." Gue memandang gugup sekeliling bioskop ini. Isinya ya orang pacaran semua. Pikiran gue jadi melayang sama ketiga sahabat gue --Claire,Reg,dan Gabs-- kalo kesini mungkin mereka cengo.

"Oh iya besok mau ngambil rapot. Cie udah kelas 12." Ucap Zac sambil mengacak rambut gue.

"Elah berantakan tau! Itu faktor kedua. Yang pertama film yang lo pilih."

"Film yang gue pilih? Emang kenapa?" Tanya Zac tanpa dosa.

"Iya siapa suruh lo milih film occulus. Gue kan takut." Ucap gue sambil makan popcorn yang dibawa Zac.

"Kan ada gue. Ayo masuk theater nya udah di buka." Zac merangkul pundak gue. Gue menanti-nanti jantung gue bereaksi tapi engga sama sekali. Padahal seminggu ini gue udah mencoba buat suka lagi sama Zac. Dia juga memperlakukan gue kaya ya cewe yang dia sayang mungkin. Dulu gue menanti-nantikan hal ini bakal terjadi tapi giliran sekarang udah kejadian yang ada di hati dan pikiran gue cuma Trevon,padahal Trevon sukanya sama Claire. Kenapa sih gue harus selalu suka sama orang yang gapernah bisa suka balik sama gue? "Lo makanin popcornnya terus ntar di dalem udah abis."

"Takut gue. Milih film apa kek yang bagus. Kaya Maleficiant atau 22 jump street. Ini malah occulus."

"Yaampun Nicole! Masa gitu aja takut? Enjoy. Kalo takut tutup mata aja,atau peluk gue kan bisa."

"Modus."

"Gapapa dong sama pacar sendiri mah."

Pacar? Gue malah berasa jalan sama kakak gue sendiri. Entahlah.

"Abis nonton kita makan ya? Laper."

"Iya bawel amat."

Gue menutup mulut gue,karena emang filmnya udah mau mulai. Jadi inget waktu dulu gue nonton paranormal activity sama Trevon dan akhirnya Trevon ga nonton film itu karena keasikan cerita ke gue. Tuh kan? Stop mikirin Trevon,Nicole!

"Zac itu kacanya kenapa sih." Tanya gue dengan tangan yang menempel di mata gue. Gue ngeliat film ini dari celah jari-jari gue. Kalo suasananya menegangkan sih, kalo suasananya engga dan mulai muncul si cowo ganteng gue bakal buka mata gue.

"Ada setannya." Ucap Zac sambil serius nonton.

Kayanya dia serius banget gue jadi takut buat ganggu. Beda sama Trevon pas nonton paranormal activity. Trevon sabar ngejawab semya pertanyaan gue,dari penting sampe gak penting. Ah apasih gue.

Setelah kurang lebih satu jam tigapuluh menit film itu berjalan --gue gatau karena gue ganonton-- gue sama Zac langsung keluar dari theater. Entah lah ini cuma perasaan gue atau gimana tapi perasaan gue jadi gaenak banget.

"Kenapa?" Tanya Zac.

"Engga. Filmnya membingungkan aja. Gue gangerti."

"Iya emang susah di ngertiin,itu ada dua point of view gitu di masa lalu sama di masa sekarang. Jadi agak susah lah buat di ngertiin."

Gue cuma ngangguk-ngangguk sok ngerti. Bukan itu yang gue pikirin,gue cuma firasat kalo bakal ada hal gaenak yang terjadi. Mungkin bukan sekarang,tapi nanti. Masalahnya gue gatau apa itu. Zac kembali merangkul gue saat keluar dari theather. Biasanya gue nyaman-nyaman aja kalo di rangkul sama Zac. Tapi sekarang,agak gimana gitu.

"Mau makan apa?"

"Hem terserah deh."

"Sushi?"

"Yaudah. Ikut lo aja." Gue mengedarkan pandangan kesekitar bioskop ini. "Ngerasa di liatin gak?" Tanya gue ke Zac.

"Engga. Emang kenapa?" Zac langsung ngeliat ke sekeliling. "Ini kan tempat umum. Lo kaya gapernah keluar aja deh. Ayo." Kata Zac sambil tersenyum menenangkan. Tapi sebenernya gak sama sekali bikin gue tenang.

He Can't Be ReachedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang