epilog.

447 22 2
                                        

Dua tahun kemudian....

"Trevon matiin dulu dong Videonya,muka aku gak banget."

"Gapapa Nikong kamu kan cantik apa adanya kapan mau mulai?"

"Ini-ini udah. Ayo mulai."

"Hai semuanyaa! Nama gue Trevon,pake v ya bukan f ataupun p. Sebelah gue ini Nikong."

"Nicole maksudnya hehe. Kamu mau orang lain manggil aku pake nama ajaib itu?"

"Eh iya maaf sayang. Jadi siapa yang mulai duluan?"

"Aku dulu deh."

"Yah Nikong,aku mau duluan banyak yang harus aku ceritain di vidoe ini. Lagi pula pasti penjelasan aku lebih lucu dan bisa bikin kita ketawa pas kita udah tua dan buka video ini lagi."

"Ah kamu gimana sih? Ngalah kek sama pacar sendiri."

"Aku duluan ya? Kamu ngomong kelamaan deh pasti."

"Trevon,aku duluan."

"Muka kamu jangan kaya gitu kek,yaudah tuh kamu duluan."

Gue masih aja tertawa ngeliat Video itu. Setiap gue kangen sama Trevon ataupun Claire --tapi Claire jarang-- gue selalu buka video ini entahlah kenapa gak bosen aja bukanya.

Drrt drrt, Trevon's Calling...

"Hai sayang,apa kabar di Canada? Aku kesepian disini gaada kamu." Sapanya dari ujung sana yang berhasil buat gue tersenyum. Ini padahal bukan telpon pertama buat hari ini.

"Sehat sejahtera,kamu kapan mau kesini?"

"Kamu pikir dari Jerman kesana tinggal ngesot apa?" Gue ketawa denger kata-kata Trevon. Semenjak pacaran dua tahun ini dengan hubungan jarak jauh gue masih aja ketawa atau ngerasa malu kalo Trevon mulai gombal dan yang lainnya. Entahlah dia masih sweet sampe sekarang.

"Iya deh. Kuliah kamu gimana?"

"Baik tapi gak lebih baik tanpa kamu. Kuliah kamu gimana?"

"Luar biasa menyenangkan."

"Tanpa aku? Jahat."

"Gak gitu Trev,beberapa bulan lagi kita juga ketemu kali."

"Masih 3 bulan lagi. Menurutku itu rasannya kaya tiga ratus tahun lagi aku bakal ketemu kamu."

"Lebay nya gak santai."

"Lebay gini kamu tetep sayang kan? Btw disana udah malem kan? Kamu gak tidur, aku gamau ya pas ketemu sama kamu tiba-tiba kamu punya eye bags."

"Baru jam sebelas,Trevon honey. HAHA panggilan dari fans kamu tuh aku masih inget."

"Kalo aku ada disana aku bakal ngelitikin kamu sampe kotak ketawa kamu ilang tau gak. Jam 11 itu udah malem,sayang. Sana tidur." Gerutu Trevon.

"Kamu gamau telponan sama aku ya?" Tanya gue.

"Jelas mau lah. Kalo engga aku gamungkin kan nelpon kamu tiga jam sekali? Untung aja free call masih berlaku." Biar lebay ataupun romantis, Trevon tetep kok masih mengincar semua hal yang gratis.

"Yaudah aku tidur dulu. Bye!"

"Okay,good night sweet dreams,I love you dehh yaa. Semoga ketemu di mimpiii. Kalo udah bangun Telpon aku."

"Iya,Trevon. I love you toooooo muaahh."

"Tunggu deh! Besok pagi kamu coba cek di depan kamar apartemen kamu ada sesuatu gak."

He Can't Be ReachedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang