He Can't Be Reached

#11 - Math Test!

"Grogi banget lo Nik." Ucap Niel yang emang duduk di depan gue.

"Gak." Ucap gue. Padahal dalam hati gue berteriak "gimana nasib ulangan mat gue yang kemaren? Aduhhhh"

Ya,hari ini hari test matematika dibagiin. Udah malah test nya maju sehari. Harusnya hari Kamis jadinya hari Rabu. Gue frustasi banget. Udah gitu yang terparah Trevon gamasuk. Tapi masuk atau engga sama aja sih,dia gabakal bantuin gue..

Seseorang membuka pintu kelas,dan masuk kekelas dengan muka santai. Tapi gue malah melotot liatnya.

"Oh jadi lo grogi nunggu Trevon tohhh. Trevon ada yang kangennn!!" Gue langsung ngejitak kepala Niel.

"Apasih yel. Gaje lo." Ucap gue jutek

"Ah,udah biasa di kangenin gue mah." Balas Trevon,terus duduk di sebelah gue.

"Lo lagi kepedean."

"Gamau ganggu ahh." Niel pun bangkit berdiri dari kursinya.

"Minjem catetan kemaren dong Nik. Lo catet di file lo kan?" Gue mengangguk dan ngasih buku catatan gue ke Trevon.

"Tegang banget kayanya." Kata Trevon sambil ambil buku catatan gue.

"Kenapa pada bilang gue tegang sih? Biasa aja jugaa!" Ujar gue.

"Keliatan dari muka lo,tau." Setelah itu dia memasukan bukunya kedalam tasnya.

"Kok dimasukin?"

"Besok gue balikin. Hari ini test matematika kan? Pake cara yang gue ajarin pas hari Selasa ya."

"Ho-oh. Testnya di majuin kemaren. Gatau tuh kenapa sama pak Burner. Lo pake gamasuk segala,ngapain sih lo?"

"Sejelasnya gue gakbolos. Biasa anak sibuk. Seriusan? Kata pak Burner hari ini ada test lagi. Katanya nilai kalian pada jelek."

"Sotau lo."

"Nikong,tadi gue ketemu sama dia,dia lagi duduk di meja piket. Dia nyuruh gue bilang ke anak-anak kelas test nya di ulang lagi hari ini."

"HAH?!" Gue shock banget. Perasaan kemaren gue bisa ngerjain soalnya. Meskipun gak selesai. Abis masa waktunya cuma 30 menit buat ngerjain 20 soal. Apabanget. Kalo soalnya tambah-tambahan sih gapapa.

"Gausah pake toa sihh-_- makanya,ntar lo kasih tau Nadia ya. Lo bisa ngerjain ga soal kemaren?"

"Bisa Trev,tp gak selesai. Tinggal 5 nomor lagi kalo gaksalah. Trs yang 3 nomor belom gue tulis hasilnya. Males gue ngitungnya. Jadi gue lewatin."

"Oh gitu toh. Yaudah ntar berusaha ya. Kalo engga hari Sabtu traktir gue nonton Paranormal Activity. Dan lo juga harus ikut nonton."

"HAH?! Kan cuma traktir makan. Gimanasih?"

"Ya kalo lo gagal sampe nilai 80 kan aturannya suka-suka gue mau minta di traktir apa."

"IHH! iya gue traktir. Tapi gue gamau nonton. Gue anti film horrorr!"

"Harus."

"Tau ah."

Gue langsung bangun dan meninggalkan Trevon di kursi sendirian. Abis itu gue ke meja Nadia. Buat ngasih tau nanti ada test ulang matematika.

"Serius lo?" Tanya Nadia.

"Kenapa sih? Heboh banget." Ujar Sherly yang kayanya baru dateng.

"Test Matematika kemarin diulang. Katanya jawaban kita ngaco semua. Gaada Trevon sih kemaren." Jelas Nadia ke Sherly.

"Kan ada Lou. Bukannya Lou pinter juga ya?" Tanya Sherly lagi.

"Pinter? Dia aja kerjanya nyontek Trevon Sher,udah deh gue mau belajar dulu."