" ini lagi? "
Terheran-heran Shugenza di buatnya. Ia selalu terjebak dalam mimpi dan situasi yang sama seperti sebelumnya, hanya ada kabut tebal yang tengah menutupi sebuah desa. Kedua matanya pun menjadi sangat awas, Shugenza mulai mengawasi keadaan di sekitarnya.
Langkah demi langkah pun Shugenza tempuh. namun, di saat yang bersamaan, kabut pekat yang menutupi kota tersebut perlahan mulai hilang. Bola matanya pun kian membesar, alangkah terkejutnya, saat ia melihat dirinya sendiri namun dalam wujud yang berbeda tengah menhunuskan pedangnya tepat di perut wanita yang ternyata adalah kekasihnya terdahulu.
Shugenza menyasikan perbuatannya dengan jelas. Kematian kekasihnya yang di sebabkan oleh dirinya sendiri. Kakinya mulai bergetar hebat, saat ia melihat kesalahan yang sudah ia perbuat di masa lalunya.
Perlahan kakinya pun melangkah mundur, Shugenza terlalu takut untuk melihat kejadian yang sudah diperbuatnya. Di saat yang bersamaan, matanya kini tertuju kepada Shugenza, bibirnya mulai tersenyum lebar.
Pedang yang masih menusuk di perut wanita itu, ia cabut dengan kasar, membuat seluruh darahnya dari perut itu pun menyembur keluar dengan keras. Dengan membawa pedangnya, ia mulai mendekatinya.
" Bagaimana? apa kau menyukai kekuatan yang ku berikan ini? "
Ucap si iblis dengan menunjukan senyumnya. Bulir keringat mulai membanjiri wajah Shugenza dengan deras. Sejujurnya, Shugenza merasa takut, saat berhadapannya dengannya.
" Kau memang menyedihkan!!! sekaligus menguntungkan untuk ku. Dengan ini, aku bisa melakukan apapun yang ku suka! "
Sambungnya dengan mulai meletakan mata pedang dileher Shugenza. namun saat iblis mengesekan pedang ke lehernya, Shugenza pun terbangun dari mimpinya.
" hanya mimpi " Lirih Shugenza dengan pelan. Hanya ada keringat yang tengah membanjiri wajahnya lalu mengalir dengan cepat ke tempat yang lebih rendah.
Sejujurnya Shugenza masih tidak menyangka, mengapa ia harus menginggat kenangan itu?
Flashback~~~
" Kemampuan yang luar biasa "
ucap lelaki yang tidak ia ketahui, lelaki itu mulai menampakan dirinya dari balik pohon, perlahan lelaki itu mendekati Shugenza tanpa ada sedikit pun rasa takut di wajahnya.
Di sentuh pundak Shugenza, dan lelaki mulai menawarkan untuk mengajaknya dalam organisasi " Boundless " yang termasuk dalam 3 organisasi berbahaya. Seakan terhipnotis oleh ucapannya, Shugenza pun meng-iya kan ajakan lelaki itu.
Dalam organisasi itu, Shugenza mendapat pelatihan yang cukup mengerikan. Ia harus bertindak kejam tanpa mengenal rasa ampun lawannya. Berbagai siksaan pernah ia terima saat menjalani pelatihan itu.
Hingga, saat Shugenza pun siap- ia pun ditugasi untuk mengesekusi yang terdaftar dalam buku catatannya. Dalam menjalankan misinya, Shugenza tidak pernah gagal sedikit pun.
Back~
Sudah ia coba buang kenangan itu jauh-jauh. Namun, kini kenangan itu kembali datang menghantuinya kembali, " Mengapa engkau biarkan aku menginggat kesalahan dimasa laluku goddess? "
Tanya Shugenza dalam batinnya. Ia mulai beranjak bangun dari tempat tidurnya dan menlangkahkan kaki menuju jendela. Dengan sedikit dorongan keras, Shugenza berhasil membuka jendela dan menyambut datangnya sang mentari.
Seperti biasa, setiap pagi orang-orang pun mulai berlalu-lalang memadati perkampungan. Mereka mengejar pekerjaan yang tertinggal saat kemarin, begitu pun dengan salah seorang wanita berbaju merah. Sering kali ia mengunjungi warung eceran untuk membeli beberapa makanan dan obat pemulih energy. Entah apa yang ada dibenak Shugenza, kemana pun wanita itu pergi, kedua matanya tidak lepas dari pengawasan Shugenza, Saat wanita itu melintas di tengah kerumbulan warga, ia tersadar keberadaan wanita itu sudah menghilang dari pengawasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Of Nightmare [Dragon Nest]
Adventure[Revisi Dalam Proses] [CERITA INI TERINSPIRASI DARI DRAGON NEST, SALAH SATU NAMA GAME BERBASIS ONLINE YANG DAPAT DIMAINKAN OLEH BERBAGAI USIA] Lemah dan Brutal, Baik dan Jahat, 2 jiwa berada didalam 1 tubuh? Inilah yang tengah dialami oleh Shugenza...