I'm not betrayal

39 4 1
                                    


" Di luar terlihat aman, menurutku "

Ucap Shugenza dengan matanya yang terus mengawasi keadaan sekitar pada lubang kunci di pintunya.


" Kurasa tidak "

Potong Usagi dengan singkat. Terbiasa dengan alam adalah kesehariannya, bahkan ia pun tau mana keadaan yang benar aman atau tidak. Namun, perkataannya membuat Shugenza sedikit menoleh binggung kepadanya.


" Ayolah kita sudah 3 hari terjebak disini, apa kau ingin kita membusuk ditempat kumuh ini? " Protes Shugenza, ia tak percaya apa yang sudah ia dengar.


" Aku tidak memaksamu, tetapi jika mereka menangkapmu itu menjadi resikomu sendiri! " balas Usagi dengan ketus. Hatinya pun terasa berat, rasa penolakan itu tengah membebani Shugenza bahwa ia tidak bisa menerima semua yang dikatakan oleh Usagi.

Kakinya pun mulai melangkah menjauh pada pintu, tempat ia mengawasi keadaan dan menuju kursi yang sudah usang. Di jatuhkan badannya perlahan, ia pun mulai memejamkan matanya. Karena hanya itu yang bisa Shugenza lakukan saat ini, menunggu dan hanya menunggu.


***


Esok paginya, keadaan pun masih sama seperti sebelumnya. Mereka hanya bisa menunggu hingga keadaan diluar menjadi benar-benar tenang, rasa jenuh kerap hinggap pada mereka berdua dan banyak cara untuk menghilangkan rasa jenuh yang mereka rasakan. Dengan meraih Crossbow miliknya, Usagi mulai memperbaiki senjatanya. Belakangan ini kerap ia rasakan sesuatu yang kurang bagus pada senjata miliknya. Lain Usagi, lain pula Shugenza. Shugenza justru lebih memilih tidur.


" Apa tidak ada yang bisa kau lakukan selain tidur disana? " tanya Usagi. sejujurnya ia sedikit keberatan melihat Shugenza yang asik tidur diatas kursi tersebut.


" Kau bilang, kita hanya bisa menunggu. Jadi inilah yang bisa kulakukan sekarang "


Geleng-geleng dia dibuatnya. Ia kembali melanjutkan untuk memperbaiki senjatanya dan mulai mengabaikan apa yang Shugenza lakukan.


***


Hari demi hari pun tidak ada yang berubah sedikitpun, mereka pun masih tetap untuk menunggu. Entah sampai kapan itu akan berakhir? Berbagai kegiatan sudah Usagi lakukan demi menghilangkan rasa jenuhnya hingga pada akhirnya ia pun tampak kebinggungan karena semuanya sudah di selesaikan dengan sangat rapih. Terfikir di benaknya, mungkin lebih baik ia mulai berbincang-bincang sedikit dengan Shugenza. Hanya saja, ia sedikit ragu untuk memulainya dari mana?

" Aku bosan disini " ucap Shugenza. ia pun beranjak dari tidurnya hingga membuat Usagi sedikit terkejut hingga beranjak mundur tiga langkah dari tempat ia berada. Shugenza hanya mengangkat sebelah alisnya melihat aksi wanita itu.

" Kenapa, apa ada yang salah denganku? "

Tanya Shugenza dengan terus memperhatikan Usagi.


" Ti-tidak-bukan-begitu.... hanya-saja.... " Jawab Usagi dengan terus menundukan kepalanya. Semakin ia menundukan kepalanya semakin susah untuk ia memulai bicara dengannya. Tingkahnya kini menarik perhatian Shugenza. Merasa menjadi pusat perhatiannya, pipinya mulai bersemu merah, se-merah tomat yang sudah siap untuk dikonsumsi. Usagi begitu malu untuk menghadapinya.

Vengeance Of Nightmare [Dragon Nest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang