Sorcererr's reunion

17 3 0
                                    

Sudah 3 tahun berlalu setelah kepergian Usagi meninggalkan Saint Haven, keadaan Saint Haven tidak ada yang berubah sedikit pun. Banyak berbagai pahlawan-pahlawan baru bermunculan di Saint Haven, tidak hanya Pahlawan bahkan teknologi pun perlahan mulai berkembang di kota itu, salah satunya kendaraan roda 4 yang bernama Demolitz 300 yang baru-baru ini di luncurkan oleh Berlin the Blacksmitch. Berbagai penghargaan pun sudah ia raih. Rekor memecahkan senjata terbanyak, menjadi pandai besi terlama dan kali ini berhasil menciptakan kendaraan untuk mempermudah orang beraktifitas. Sungguh penghargaan yang luar biasa.


" Ini kah Saint Haven? "

ucap wanita dengan terkagum-kagum saat ia mulai memasuki gerbang. Matanya semakin berbinar saat pandangannya tertuju pada butik-butik yang berjejer rapih di depannya. Mengetahui bahwa temannya akan mendatangi butik tersebut, tangannya segera menyincing kerah bajunya. Menahan agar ia tidak tergoda untuk menghabiskan kembali gold yang ia punya.


" Apa-apaan ini? Lepaskan aku! Aku bukan sampah Balthiara yang harus di angkat seperti ini? " protes wanita itu dengan nada kesal.


" Ingat tujuan kita! kedatangan kita kesini untuk menemui Raja Cassius, bukan untuk liburan atau semacamnya Eveara " ucap Balthiara dengan tegas.

Adanya Balthiara, merupakan salah satu gangguan terbesar untuk Eveara. Tapi Eveara pun tidak kehabisan akal sampai disini, otaknya pun ia paksa untuk berfikir dengan keras. Ia mencari cara agar bisa mengunjungi tempat berbelanja sebelum menghadap kepada raja.

" Apa? Ada apa? "sambung Balthiara dengan rasa penasaran.

Mendengar perkataannya, ia pun mulai menoleh kepadanya. Ia berikan tatapan sendu terbaik kepadanya dan disini lah godaan bagi Balthiara yang dia tau bahwa Balthiara sangat lemah dengan tatapannya. Namun, berbeda kali ini ia sedikit kuat untuk tidak tergoda tangannya pun mulai menarik kerahnya untuk menjauh dari tempat tersebut, tetapi Eveara pun tidak sampai disini, Diraih kedua tangannya.


" Ayolah, ya ya ya... "

Eveara memasang expresi ' Aku akan mengigitmu sekarang juga, jika kau tidak menijinkan ku mendatangi tempat itu ' sambil mengayun-ayunkan kedua tangannya. Nampak manja namun berbahaya.

Semakin Balthiara menolak, maka semakin kuat godaan yang di berikan Eveara dan hingga pada akhirnya Balthiara mengijinkan, Eveara meloncat kecil kegirangan. Dia pun memberi kecupan kilat dan segera berlari mendatangi tempat yang ia tuju dan meninggalkan Balthiara sendirian.

Geleng-geleng Balthiara buatnya. Ia mulai duduk di kursi tepat di sebelah gerbang Saint Haven untuk menunggunya selesai berbelanja. Pikirannya pun melayang, kepada toko-toko butik di depannya. Ini akan menjadi hari yang panjang.


******


Di Istana~

Kehadiran mereka menjadi bahan perhatian, dari Lady Karlyenn, Duke Stuart dan Royal Guard Joey dan yang lainnya. Perhatian mereka bukan tertuju pada kehadirannya melainkan pada banyaknya barang bawaan yang di bawa Eveara. Dan dari itu semua hanya Balthiara yang menanggung malu atas tindakan yang dibuat olehnya, ia berfikir akan jauh lebih baik sebelum menghadap mereka memesan kamar untuk tinggal dan menaruh semua barang-barang termasuk barang belanjaan yang baru Eveara beli di toko.


Ehem~~

Suara batuk ringan keluar dari mulut sang raja membuat perhatian semua orang menjadi terfokus kepadanya sekarang bukan kepada barang belanjaannya. Keduanya pun mulai berlutut di hadapannya mengikuti tradisi pemberian hormat yang ada sejak dulu.

" Pertama-tama ku ucapkan terima kasih kepada kalian berdua, karena kalian sudah bersedia hadir dalam pertemuan ini "


Di awali dengan sambutan lalu di akhiri dengan perjamuan layaknya kerajaan-kerajaan yang ada di era-era pertengahan. Suasana di tempat sana sangat kondusif, tidak ada sedikit gangguan yang ada bahkan sang raja sudah mempersiapkan 2 kamar untuk mereka tinggali dengan alasan agar mereka tidak usah bersusah-payah mencari penginapan. Dengan di dampingi oleh raja, mereka pun segera menuju ke kamarnya untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan yang lama.


" Nah disinilah kamar mu Eveara. Jika kau membutuhkan sesuatu, cukup katakan saja pada penjaga yang sedang bertugas. Kamar untukmu sedikit agak jauh dari kamar Eveara, mari ku antar " Ucap Raja Cassius.

Namun, saat mereka hendak melangkahkan kakinya meninggalkan kamarnya menuju kamar Balthiara, Raja Cassius di kejutkan oleh ucapan Eveara yang memanggil salah satu namanya yang baginya tidak asing didengarnya. Tangannya pun merogoh kedalam tas nya. Di ambilnya sebuah foto usang namun kondisinya tidak begitu buruk, Eveara bertanya kepadanya, sejujurnya ia teringat oleh temannya saat di akademi. Dan kabar terakhir yang dia dengar jika keberadaan temannya keberadaannya ada di Saint Haven. Pertanyaannya pun respon baik oleh Raja Cassius, bahwa temannya memang saat ini tinggal dan menetap di Saint Haven. ada rasa lega jika temannya lamanya kini berada di satu tempat yang sama dengannya.

" Mychella.... aku kenal wanita itu, dia memang ada disini, sekarang dia berada di perumahan Lavender Garden letaknya persis belakang balai kota nomor 18. Namun, bergegaslah Jika kamu ingin bertemunya karena ia akan pergi ke Lotus Marsh untuk menjalankan kembali misinya yang tertunda "


" Tertunda? Apa maksud anda dengan tertunda? " Tanya Eveara dengan penasaran.

" 3 tahun yang lalu, dia mengalami cidera yang cukup parah " jawab Raja Cassius dengan nada berat. Banyak pertanyaan muncul di benak Eveara, apa yang terjadi dengannya? cidera yang seperti apa?

" Panjang ceritanya, sudah! kamu bilang ingin bertemu bukan? Pengawal! Antar dia menemui seseorang di perumahan Lavender Garden nomor 18 " Perintahnya kepada Pengawal kerajaannya. Tanpa membuang waktu Eveara dengan di temani oleh pengawal kerajaan segera bergegas menuju ke tempat temannya berada.


************


Mychella Pov~

Burn~~~

Percikan api, kini mulai keluar dari tangan kanannya. Ada rasa bahagia dalam hatinya, karena 3 tahun terakhir ia tidak bisa menggunakan kemampuannya di karenakan cidera yang di alaminya saat itu, dan itu menjadi hari yang sangat berat dalam hidupnya. Di tambah dengan hubungan pertemanan dengan Erica pun sedikit meregang di karenakan terdapatnya sebuah konflik antara mereka yang sudah tidak bisa mereka selesaikan. Keputusan ia meninggalkan rumahnya memang sangat berat untuk mereka namun itulah yang seharusnya terjadi.


" Sedikit pemanasan mungkin akan membantu " ujar Mychella dengan mempermainkan api miliknya sesuka hati.

Beruntunglah ia mengambil tes " Trial Of Saleana " yang sekarang menjadikannya sebagai seorang Saleana. Ketika tengah mempermainkan apinya dia di kejutkan oleh kehadiran hawa sejuk yang tengah berhembus kepadanya. Awalnya ia tidak memperdulikannya, ia hanya terfokus dengan apinya hanya saja semakin ia mempermainkan api hawa sejuk itu tetap tidak menyerah berhembus. Geram rasanya, ingin sekali memukul orang yang sudah menganggu latihannya. Kakinya pun mulai ia melangkahkan dengan cepat menuju keluar rumah untuk memeriksanya. Kepalanya mulai menoleh ke kiri dan ke kanan tetapi ia tidak menemukan siapa-siapa.

" Apa hanya perasaan ku saja yaa? " ujar dalam hatinya. Dan sekali lagi saat ia berbalik hendak masuk kedalam rumahnya, angin sejuk pun mulai berhembus menghampirinya. dia pun berbalik dan mulai mengawasi keadaan sekitarnya kembali.


" Hey, Aku disini!Red Salamander " ujar Eveara yang sendari tadi tengah duduk diatas ranting pohon tepat didepan rumahnya. Expresi marah pun menjadi berubah binggung keheranan. kadal api? panggilan itu sangat tidak asing di telinganya. Eveara yang masih mengawasi dari atas pohon pun segera turun yang dibantu oleh awannya berwarna pink yang merupakan sebuah kendaraan pribadinya.

" Lama tidak bertemu, Mychella! " ujar Eveara dengan senyum.

Vengeance Of Nightmare [Dragon Nest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang