Pupil matanya membesar saat Shugenza melihat kehadiran teman masa kecilnya sudah berada di hadapannya. Kehadiranya bukan untuk menyapanya, melainkan untuk membalas dendam kepadanya atas apa yang pernah ia lakukan di masa lalunya.
Nampak suatu amarah yang tidak bisa mereka maafkan hingga saat ini. Semuanya terlihat sangat jelas dari tatapan yang mereka tunjukan pada Shugenza. Mereka hanya memikirkan bagaimana caranya membunuh teman masa kecilnya?
Kesadarannya pun kembali saat Kageyama sudah berada di hadapannya dan melancarkan serangan dadakan berupa pukulan yang kuat dan mengenai tepat di muka Shugenza. Ia pun terpental sejauh 3 meter.
" Ughh apakah itu sakit kawan? "
Ucap Kageyama dengan mengayun-ayunkan lengan besinya. Tidak sampai disitu, Yagurama pun berlari menuju Shugenza yang terjatuh dan sekali lagi, ia kembali terkena serangan yang diberikan Yagurama dengan menghentakan kakinya dengan keras pada wajah Shugenza hingga mengenai wajahnya. Wujud Nightmarenya pun seketika menghilang saat Shugenza pun terkapar lemah akibat serangan yang mereka lancarkan kepadanya. Dengan sekuat tenaga kedua kaki dan tangannya pun ia merangkak menjauh dari hadapannya.
" Kumohon hentikan "
Kageyama hanya terkekeh saat Shugenza memohon belas kasihan kepadanya. Namun, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menunjukan rasa menyesal kepadanya.
" Hentikan? Kenapa kami harus dihentikannya? Bukankah ini seimbang? 15 tahun yang lalu kau membantai seluruh warga Calderock tanpa ada belas kasihan, bahkan itu dengan Ibu kita sendiri? "
Geleng-geleng Shugenza di buatnya. Semua yang Kageyama ucapkan itu salah, Shugenza tidak berniat melakukan hal semacam itu.
" Ughh "
Kini tangan Yagurama tengah menarik rambut Shugenza dengan keras. Rasa sakit kini tengah di rasakan oleh Shugenza. Tidak hanya rambutnya, melainkan di sekujur tubuhnya juga.
" Kami sebagai temanmu hanya berusaha membantu, karena keberadaanmu sekarang sudah menjadi buronan. Daripada kami harus membawamu hidup-hidup pada raja Cassius, ada baiknya kami segera membunuhmu untuk meringankan penderitaanmu"
Ucap Yagurama sembari menepuk kedua pipi Shugenza.
" Itu bukan aku yang melakukannya! Tetapi dia "
Di angkatnya tangan Yagurama. Ia mulai mengangkat dengan menarik kuat rambutnya ke atas tetapi tidak seperti biasanya, Shugenza tetap dengan posisi menunduk. Perlahan bibirnya pun mulai melebar ia berusaha untuk tersenyum. Di angkat kepalanya Shugenza hanya tersenyum kepada Yagurama.
" Kejutan "
Ucap Shugenza dengan merubah wujudnya kembali menjadi sesosok iblis yang menakutkan.
Shugenza POV~
" Berhenti menggunakan tubuhku lagi, brengsek! "
Aku coba melawan, menolak hadirnya sisi gelapnya sendiri. Walaupun aku tau, itu adalah hal yang sia-sia baginya. Aku hanya berharap agar sisi gelapnya tidak menguasainya lagi.
***
Tangan kanannya yang masih mengenggam pedang ia hunuskan dengan menusuk tepat di dada Yagurama, menurutnya posisi Yagurama sekarang sangat menguntungkan baginya. Namun tidak, ia yang sudah menyadarinya sebelumnya segera menahannya mata pedang itu dengan tangannya. Darah pun menetes dari tangannya dan kini membasahi mata pedangnya tersebut. Tanpa membuang waktu, Yagurama segera membuka serangannya dengan menendang keras di leher ini, hingga membuatku terpental akibat serangannya.
Normal Pov~
Hyak~~~
Kehadiran seekor burung Falcon berwarna putih membuat kedua bersaudara pun terkejut. Falcon itu meluncur dengan cepat tepat di hadapannya dan disaat itu juga sesosok wanita dengan mengenakan pakaian putih muncul dari kejauhan.
Telinganya yang sedikit meruncing ke atas menandakan bahwa wanita itu termasuk dalam ras Elf. Wanita itu segera melangkahkan kakinya untuk mendekati mereka yang berada di depannya. Kedua matanya mulai tertuju pada lelaki yang tengah tergeletak lemah yang tidak lain adalah Dark Avanger.
" Aku tidak begitu perduli dengan permasalahan kalian. Namun, jika kalain merusak alam lebih banyak lagi, ku janjikan anak panah ini akan tertancap tepat di kepala mu "
Ucap Usagi yang mulai membidik kepala Yagurama dengan Crossbownya. Seakan tersadar akan kehadiran Kageyama yang kini berada diatasnya dan bersiap melancarkan serangan dengan lengan logamnya, Usagi memerintahkan burung Falcon untuk mengantam tubuh kepada Kageyama.
" Ughh! "
Kageyama pun tersungkur akibat ulahnya. Ia tidak menyangka burung yang ukurannya hanya sebesar paha orang dewasa bisa memiliki kekuatan fisik yang besar. Tidak hanya itu, Usagi pun memanggil hewan lainnya Elven Wolf dan Lunar Wolf untuk membantunya.
" Jangan kalian anggap remeh para binatang ini, karena mereka memiliki kemampuan bertarung yang cukup baik "
Wanita itu kembali memerintahkan seluruh ketiga hewan itu untuk menyerang Kageyama dan Yagurama sebagai pengalihan sementara. Saat mereka berdua di sibukan oleh para hewan, dengan cepat Usagi segera membawa Shugenza pergi dari tempat tersebut.
***
Hewan tetaplah hewan, sekalipun kemampuan yang di miliki para hewan itu terbilang hebat, ketiga hewan itu masih belum cukup untuk mengalahkan mereka. Kedua serigala yang menyerangnya, kini mulai tergeletak lemah, kondisinya yang kacau menandakan jika mereka sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi.
" Binatang yang menyusahkan. Karenanya, kita kehilangan dia "
Ucap Yagurama dengan datarnya. Di angkat tinggi-tinggi kaki logamnya, ia berniat untuk menmbunuh salah satu hewan yang sudah menganggunya. Namun aksinya terhenti saat saudaranya hanya mengelengkan kepala. Ia tidak sanggup melihat hewan-hewan itu di bunuh olehnya, tidak lebih. Kemudian ia mulai menunjukan gelang milik elf dan menunjukan kepada saudaranya. Usagi sama sekali tidak menyadarinya ketika Kageyama mengambil gelangnya karena serangan yang ia berikan hanyalah sebuah umpan.
" Kita akan menemukannya, ahh tidak, mereka, mereka yang akan mendatangi kita dengan sendirinya "
Ucapnya dengan terus melihat perhiasan milik elf tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Of Nightmare [Dragon Nest]
Adventure[Revisi Dalam Proses] [CERITA INI TERINSPIRASI DARI DRAGON NEST, SALAH SATU NAMA GAME BERBASIS ONLINE YANG DAPAT DIMAINKAN OLEH BERBAGAI USIA] Lemah dan Brutal, Baik dan Jahat, 2 jiwa berada didalam 1 tubuh? Inilah yang tengah dialami oleh Shugenza...