Tap-tap-tap-tap
langkah kakinya dengan sangat cepat melewati setiap lorong-lorong penjara yang berada disana, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres terjadi disini apa itu? Entahlah dia sendiri pun tidak tahu itu.
Brug~~
"ughh... sial!" umpat Shugenza karena ia tak menyadari ada celah lubang kecil yang membuatnya ia terjatuh. Perlahan ia bangkit lalu kembali berlari menahan semua rasa sakit akibat terjatuh hingga ia sampai di ujung lorong. Ia dikejutkan kembali oleh keadaan disana kondisi kota yang sudah rusak parah, banyak mayat yang berhamburan disana, awan dilangit yang semula biru kini berubah menjadi merah "apa yang terjadi?" ditengah keheranannya yang dia lihat, dia dikejutkan oleh suara ledakan besar tepat di puncak castle, tak ingin membuang waktu terlalu lama ia pun segera berlali menuju asal suara ledakan tersebut. Ribuan tangga telah ia lewati hingga ia pun sampai di tempat tersebut. Kakinya pun terasa berat untuk melangkah namun ia tetap melanjutkan langkahnya.
"Black Dragon? Bagaimana bisa?"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flashback~
Seperti kota yang lain, semua nampak baik-baik saja hingga keadaan perlahan mulai berubah ketika lelaki berjubah itu datang dan berada didepan gerbang perbatasan. Pandangannya tertuju pada rumput yang ia pijak menambah kesan misterius. Kehadirannya diketahui oleh penjaga gerbang, ia pun mulai menghampiri lelaki tersebut. "selamat datang di saint heaven, ada yang bisa saya bantu?" ucapnya. Namun lelaki tersebut tidak mengubris perkataan sang penjaga melainkan ia hanya tetap diam.
"maaf, ada yang bisa saya bantu?"
Si penjaga terus menanyakan dengan nada yang sopan kepadanya, lagi-lagi ia tetap tidak mengubris hingga membuat penjaga itu sedikit kesal karena ia merasa tidak dihargainya.
"saya bertanya kepadamu, apakah kau tidak dengar?" dengan sedikit gertakan, lelaki yang semula menunduk kini mulai diangkat kepalanya perlahan hingga pandangannya kini tertuju kepada si penjaga dan seketika lelaki itu perlahan mulai merubah dirinya menjadi seekor naga.
"tidak mungkin! Itu Black Dragon! Bunyikan loncengnya jika...." belum selesai ia berbicara, sang naga sudah memakan setengah dari badan penjaga hanya menyisakan perut bagian bawah dan kakinya saja. darahnya kini bercucuran dengan derasnya, penjaga yang lain hanya bisa terkejut dan segera membunyikan lonceng tanda bahaya, namun naas ia kembali menjadi sasaran naga tersebut hingga bagian depan gerbang sudah bisa ditembus. Selang beberapa saat setelah gerbang depan sudah tidak ada penjagaan, muncul bala tentara yang menamakan dirinya sebagai Dragon Followers memasuki kota dan mulai membantai warga dengan brutal yang ada disana. Kini Saint Haven perlahan mulai hancur.
Mychella POV~
Dengan mengayunkan tongkatnya, ia mencoba menahan setiap serangan yang diterimanya tidak haya satu melainkan dari berbagai arah.
"ayolah, saya baru saja selesai dalam misi" keluhnya. Ia tidak bisa berbuat banyak selain posisinya saat ini ia sudah terjebak, tidak ada jalan lain selain menahan serangan dan menyerang balik. Mana yang ia gunakan tentunya sangat banyak ditambah kondisi saat ini sudah lelah dikarenakan baru saja selesai menjalankan misi hingga membuat pertahanannya sedikit merenggang. Kondisi tersebut diketahui oleh pada monster dan tanpa membuang waktu mereka memanfaatkan celah tersebut hingga serangannya mengenainya dan membuatnya terpental cukup jauh. Ia mencoba bangkit namun itu sudah terlambat semua monster sudah mengepung dari segala arah dan hendak membunuhnya dengan pisaunya yang sudah mereka pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Of Nightmare [Dragon Nest]
Adventure[Revisi Dalam Proses] [CERITA INI TERINSPIRASI DARI DRAGON NEST, SALAH SATU NAMA GAME BERBASIS ONLINE YANG DAPAT DIMAINKAN OLEH BERBAGAI USIA] Lemah dan Brutal, Baik dan Jahat, 2 jiwa berada didalam 1 tubuh? Inilah yang tengah dialami oleh Shugenza...