CHAPTER 4: WHO

4.6K 330 21
                                    

Bell tanda jam pelajaran pertama sudah berbunyi yg itu artinya Kai seharusnya sudah berada dikelasnya sambil bersiap-siap menyambut kedatangan gurunya. Tapi Kai sekarang malah berada dihalaman belakang untuk mencoba kabur dari sekolah.

"Sehunnie... Mianhae..." Gumam Kai

Kai pun akhirnya mencoba untuk melompati tembok belakang sekolah. Dengan lihai Kai memanjat tembok tersebut sehingga ia bisa sampai dijalan gang belakang sekolah.

Setelah Kai berhasil keluar, tanpa pikir panjang lagi Kai langsung saja berlari menuju rumahnya. Ia masih sangat ingat jika ia sudah meninggalkan Sehun sendirian saat dirinya mendorong Sehun sampai membentur pintu kamarnya.

Sungguh Kai ingin sekali memaki dan mengumpat dirinya sendiri karena tidak mempercayai Sehun dan malah mempercayai teman yg hanya memanfaatkan dirinya saja.

Entah apakah Sehun akan memaafkannya atau tidak karena Kai sudah bersikap kasar pada Sehun. Lalu apa nanti sikap yg akan ditunjukkan oleh ayah angkatnya dan saudara-saudaranya nanti jika mereka tahu bahwa ia sudah menyakiti Sehun?

.

.

Kai terus berlari memasuki rumah mewahnya dan langsung menuju kamarnya dimana tempat ia meninggalkan Sehun terakhir kali. Matanya terbelalak lebar saat melihat Sehun masih ada didepan pintu kamarnya dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri.

"SEHUNNIE...."

Kai berteriak dan langsung berlari menghampiri Sehun yg tergeletak didepan kamarnya. Mata Kai semakin terbelalak saat melihat darah segar keluar dari kepala Sehun.

"Omo!!! Sehunnie... Ireonahh... Jangan membuat hyung khawatir!! Maafkan hyung, Sehunnie.."

Kai memeluk tubuh mungil Sehun dan mendekapnya erat. Lagi-lagi rasa bersalah menyelimuti dirinya. Andai saja ia lebih mempercayai dongsaengnya daripada temannya itu, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.

"Sehunnie... Hikss hikss... Mianhae... Bangunlah Sehunnie.. Hyung akan memanggilkan dokter untukmu... Hikss bertahanlah Sehunnie..."

Kai segera mengambil ponselnya dan ia tampak menghubungi seseorang dengan menggunakan ponselnya. Bahkan selama ia berbicara didalam telepon, Kai masih tetap tidak tenang dan sangat mengkhawatirkan Sehun.

.

.

Suho dan Siwon kini sudah berada dikamar Sehun bersama-sama dengan dokter yg sedang memeriksa kondisi Sehun. Setelah Kai memberitahukan pada mereka jika Sehun celaka, mereka berdua memang langsung pulang kerumah untuk mengetahui kondisi Sehun. Kai sendiri ada dikamar Sehun, tapi ia hanya diam sambil menundukkan kepalanya karena rasa bersalahnya yg semakin besar.

Dokter tersebut tampak sudah selesai memeriksa Sehun. Siwon dan Suho langsung menghampiri dokter tersebut untuk mengetahui bagaimana kondisi Sehun sekarang. Kai sendiri hanya diam ditempatnya sambil mengamati dokter tersebut, ia cukup tahu diri untuk tidak ikut menanyakan kondisi Sehun karena penyebab Sehun celaka adalah karena dirinya sendiri.

"Yesung-ah, bagaimana kondisi anakku?" Tanya Siwon

"Anakmu sudah baik-baik saja, Siwon-ah. Kepala Sehun hanya terbentur oleh pintu saja. Luka yg ada dikepala Sehun juga tidak terlalu besar dan dalam. Aku sudah mengobatinya dan memperban kepala anakmu" ucap Yesung

"Gomawo, Yesung-ah. Aku sangat khawatir saat Kai mengatakan jika Sehun celaka dan kepalanya berdarah sampai jatuh pingsan" ucap Siwon

"Kau jangan khawatir, Siwon-ah. Keundae, kau harus mengobati luka yg ada dikepala Sehun secara rutin dan mengganti perbannya dua kali sehari agar lukanya cepat sembuh tidak infeksi" ucap Yesung

(Un)HAPPY FAMILY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang