Goresan Pena (2)

3.6K 183 5
                                    

MOS yang diadakan selama 3 hari sudah selesai, sekarang seluruh siswa - siswi resmi menjadi murid VIS.

"akhirnya kita bebas dari MOS yang sebenernya nggak penting itu" ucap Via yang kini sedang berjalan bersama SIA

"bener Vi. Aahhh senangnya bisa lepas dari osis menyebalkan itu, terutama kak Iel si tiang listrik itu" Shilla merentangkan kedua tangannya bebannya seakan hilang begitu saja.

"Fy, lo nggak papa kan?" tanya Agni, SIV menghentikan langkah mereka.

"maksud lo Ag?" Ify mengernyitkan dahinya.

"tamparan kak Rio sama ucapan kak Dea. Ehm ga-dis kam-pung" ucap Agni hati-hati

"tenang aja, nggak papa kok santai aja kali" ucap Ify

"apa? Santai lo bilang? Dia itu ketos disini Fy. Seharusnya dia itu ngasih contoh yang baik ke kita adik kelasnya. Bukan malah nampar lo kayak waktu itu" Via sangat kesal dengan ucapan Ify, bagaimana mungkin gadis berdagu tirus yg menjadi sahabat barunya itu menganggap itu semua enteng.

"iya Fy, lo nggak seharusnya santai kayak gini. Lo harusnya bales perbuatan Rio sama Dea. Tapi aksi lo waktu itu ok juga" nasihat dan puji Shilla

"kata bunda kita itu harus saling memaafkan dan tak baik balas dendam" ucap Ify

"udahlah nggak usah dibahas, yuk ke kelas bentar lagi bel" ucap Ify saat Shilla ingin berbicara.

Teeeetttttt

Bel masuk telah berbunyi, saatnya para murid memulai aktivitas belajar mereka.

Hari ini kelas SIVA yg berada di kelas 10-A waktunya jam olahraga. Seluruh siswa sudah berkumpul dilapangan.

"pagi anak-anak" sapa pak Bayu

"pagi pak" koor murid 10A
"baik anak-anak, hari ini materi kita adalah basket" jelas pak Bayu

"sebelum kita memulai permainan basket. Kita melakukan pemanasan terlebih dahulu" seluruh murid mulai melakukan pemanasan selama kurang lebih 5 menit.

Priittt

Suara peluit pak Bayu menandakan bahwa olahraga basket telah di mulai. Yang melakukan olahraga pertama kali adalah siswi perempuan.

"oke sekarang kalian baris sesuai nomer absen" suruh pak Bayu. Semua siswi mulai mengatur barisan.

Pak Bayu memberi bola oranye ke siswi yang barisannya paling depan.

"sekarang kamu shoot" perintah pak Bayu. Siswi itu mulai menshoot bolanya.

Mleset

Bola oranye itu tak masuk ke tempat yang semestinya. Bola itu malah terbentur ring basket.

Tidak semua siswi gagal dalam memasukkan bola oranye itu ke dalam ring. Ada juga yg berhasil memasukkannya.

Kini giliran Agni untuk menshoot bola basket

Three point

Agni berhasil memasukkan bola di garis three point. Hebat bukan? Seluruh siswi dan siswa termasuk pak Bayu bertepuk tangan melihat aksi Agni.

"Rifyna Vavelita" panggil pak Bayu.

Ify melangkahkan kakinya, telapak tangannya berkeringat dingin karena grogi

Ify mengambil bola oranye itu dg tangan gemetaran.

"ayo shoot Ify" perintah pak Bayu.

'aduh gimana nih'

Dengan ragu-ragu Ify mulai menshoot bolanya. Lebih tepatnya melemparnya asal.

#########
Kelas 11-C sekarang waktunya pelajaran kimia. Bu Irva selaku guru kimia tidak bisa hadir karena sakit. Tapi beliau memberi tugas untuk muridnya.

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang