Nenek itu baru saja selesai memasak makan siang untuk cucunya yang akan pulang sekolah sebentar lagi.
"assalamualaikum, Dayat pulang" salam Dayat, kemudian ia menyalimi tangan neneknya.
"waalaikumsalam, sekarang kamu ganti baju terus makan. Nenek sudah masak untuk mu" suruh sang nenek
Dayat hanya mengangguk kemudian ia berjalan menuju kamar dan mengganti seragamnya.
Kini Dayat sudah berada di meja makan ia makan siang bersama neneknya.
"bagaimana sekolah mu Day?" tanya nenek basa-basi
"baik nek" ucap Dayat sambil menyendok kuah soto ke mangkoknya.
"Day, nenek ingin berbicara kepadamu" kali ini nada bicara nenek terdengar serius
"apa nek?" tanya Dayat setelah selesai meneguk air minumnya.
"kau harus pindah ke Sidoarjo" ucap nenek, mendengar itu Dayat langsung tersedak saat ia memakan sotonya.
"apa nek? Tapi kenapa?" Dayat menatap neneknya penuh tanya.
"ehm nenek hanya ingin kau melupakan Shilla" ucap nenek lirih tapi masih bisa didengar oleh Dayat.
"ta tapi nek? Kenapa? Aku masih berpacaran dengannya" ucap Dayat sambil menatap neneknya.
"karena itu aku menyuruhmu pindah ke Sidoarjo, karena nenek tak mau kau melanjutkan hubungan mu dengan Shilla....."
"tapi kenapa nek? Bukannya Shilla gadis yang baik" Dayat memotong ucapan neneknya.
"ya dia memang gadis yang baik, tapi kita tak sederajat dengannya Dayat ingat itu. Dia dari keluarga yang sangat terpandang sedangkan kita...."
"kita juga dari keluarga yang bisa dibilang cukup nek" Dayat memotong ucapan neneknya lagi.
"iya, tapi tak sekaya keluarga Shilla. Kau tahu kan sekaya apa keluarga Shilla itu dan kau tak pantas bersanding dengannya Dayat. Jadi nenek sangat memohon kepada mu putuskan Shilla dan pindah ke Sidoarjo, kita akan memulai hidup baru disana tanpa adanya Shilla" mohon nenek kepada Dayat.
"akan Dayat pikirkan" ucap Dayat ia langsung pergi kekamarnya dan mengunci dirinya seharian penuh. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menuruti perintah neneknya.
#####
Mata Ify terlihat sembab karena tangisannya, kini ia sedang berjalan menuju ke kelasnya. Karena ia berjalan sambil menunduk ia tak tahu bahwa ada seorang lelaki dihadapannya.Bruk
Ify bertabrakan dengan lelaki tersebut, ia langsung mendongakkan kepalanya."maaf" ucap Ify, ia langsung melangkah pergi. Tapi baru beberapa langkah lelaki itu memegang tangan Ify.
"lo kenapa?" tanya lelaki itu.
"gue nggak papa" ucap Ify sambil menahan tangisnya.
"jawab gue Fy! Lo kenapa!" lelaki itu memegang erat kedua bahu Ify.
"gue ngg..."
"jangan nyangkal Fy, jawab gue. Gue kenal lo dari jaman smp Fy, lo nggak bisa bohongin gue" ucap lelaki itu, sekarang nada bicaranya sedikit meninggi.
"udah gue bilangkan Tristan gue nggak papa!" ucap Ify keras, ia langsung meninggalkan Tristan sendiri disana.
#######
Via mengelap dahinya yang mulai berkeringat, ia lelah ia sudah mencari Shilla ke penjuru sekolah tapi tak kunjung ia temukan."Ag, gue capek. Shilla mana sih?" ucap Via ia memengang lututnya.
"udah kita cari dulu" ucap Agni ia berjalan meninggalkan Via yang masih memegang lututnya itu.
"ooii Ag tungguin dong" Via berlari mengejar Agni.
Agni yang berjalan paling depan tiba-tiba berhenti membuat Via yang berjalan dibelakangnya menabrak punggung Agni.
"aiisshh Ag, kalau mau berhenti ngomong dulu kek" omel Via.
"huusstt, Vi liat itu deh" Agni menunjuk dua orang berbeda jenis yang sedang saling berbicara.
Via menatap dua orang yang saling berbicara itu, dimana ia sangat mengenal dekat salah satu dari mereka.
"dia?" gumam Via
Agni yang mendengar gumaman Via menatap Via seakan berbicara 'lo kenal sama dia?"
***Cuman sedikit? Iya emang idenya mentok segitu aja.
Udah tau kan kenapa Dayat ninggalin Shilla. Karena perbedaan status guys. Kasihan ya cinta beda status itu apalagi cinta beda agama *lahakumalahcurhat😂
Yang ditemuin si Agni sama Via siapa ya kira-kira?
Oke jangan lupa voment😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
Random[END] Ini kisah ku Kisah dimana status, sahabat, cinta, dan musuh, beradu jadi satu.