goresan pena (6)

3.1K 148 3
                                    

Ify melempar asal tas sekolanya, kemudian ia berbaring diatas kasur empuknya.

Ify menatap langit-langit kamarnya, ia teringat kejadian diwarung minggu lalu.
---
Ify memandang seorang cowok yang baru saja datang dan duduk disebelahnya, Ify seperti mengenal wajah itu.

'apa mungkin dia....' batin Ify

"ehem, lo Ify kan?" tanya cowok disamping Ify itu.

"iya lo siapa ya? Kok kayaknya gue kenal lo deh" tanya Ify sambil melihat cowok dihdapannya itu.

"lo lupa sama gue? Demi apa? Lo lupa sama sepupu lo yang nggantengnya nggak ketulungan ini" ucap cowok itu heboh sendiri.

"sepupu? Ehm siapa?" Ify coba mengingat-ingat salah satu nama.

"kak Dayat?" tanya Ify memastikan.

"ahh akhirnya sepupu gue inget abangnya yang ganteng ini" Dayat langsung memeluk tubuh mungil Ify.

"gue kangen sama lo kak Day" ucap Ify membalas pelukan Dayat.

Ya Ify dan Dayat adalah sepupu, mereka sangat dekat dari kecil karena memang pada saat itu cucu kakek neneknya hanyalah Dayat dan Ify yang kemudian disusul oleh Rizki, Gio, dan Farah. Karena umur mereka dengan ketiga saudara mereka yang terpaut 8 tahun, Ify dan Dayat tidak terlalu dekat dengan adik sepupu mereka.

"Fy gue kangen sama dia, apa dia juga kangen sama gue. Apa dia bakal nerima alasan gue ninggalin dia Fy?" Dayat melepas pelukannya dengan Ify, kini ia sedang menatap langit sambil membayangkan wajah seseorang.

"usaha aja dulu kak, siapa tahu dia bisa nerima alasan lo ninggalin dia waktu itu. Tapi gue nggak bisa pastiin dia bakal mau balik lagi ke elo. Dan lo tahu kak, sekarang dia jadi sahabat gue disekolah" ucap Ify sambil melirik Dayat.

"lo seriusan Fy? Tapi lo nggak bilangkan kalau lo sepupu gue?" tanya Dayat sambil melihat Ify, Ify hanya menggeleng menjawab pertanyaan Dayat.

"gue harap dia bisa maafin gue Fy, dan dia mau nerima alasan gue ninggalin dia, gue nggak terlalu berharap dia mau balikan sama gue atas apa yang udah gue lakuin ke dia dulu" ucap Dayat sambil menundukkan kepalanya dalam.

Ify melihat kakak sepupunya seperti itu hanya bisa tersenyum miris, menurutnya terlalu banyak beban yang dibawa sepupunya itu.

######
Agni sedang memasak ayam goreng, sepulang sekolah ia sudah sangat lapar tapi saat dia tiba dirumah, ia malah mendapati rumah kosong dan orang rumah tidak meninggalinya makanan. Jadilah Agni memasak ayam goreng.

"dasar orang rumah nggak berperikemanusiaan, masak gue disuruh masak sendiri kayak gini, udah tahu gue nggak bisa masak" dumel Agni sambil membolak balik ayamnya agar tidak gosong.

"eh tapi gini-gini gue jago juga goreng ayam" Agni memuji dirinya sendiri.

Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu, Agni mematikan kompor dan meletakkan ayam gorengnya diatas piring.

Agni berjalan kearah pintu kemudian membukanya.

"hai sayang udah pulang" ucap mama Agni.

"mama darimana aja sih, Agni pulang ke rumah mama nggak ada, nggak ninggalin makanan juga. Agni kan laper ma" kesal Agni.

"yaudah mama masakin ya" ucap mama Agni sambil tersenyum.

"udah telat Agni udah goreng ayam" ucap Agni.

"waahh anak mama goreng ayam?  Nggak salah nih?" ledek mama Agni yang diledek hanya merengut sebal.

"ledek aja terus" gerutu Agni, ia meninggalkan mamanya seorang diri diruang tamu. Ia menuju dapur untuk makab ayam goreng buatannya.

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang