Goresan Pena (4)

2.9K 158 10
                                    

Via sedang berdiri didepan kaca. Sekarang gadis berpipi chubby ini memakai dress selutut warna biru soft, kalung mutiara, dan gelang mutiara. Rambutnya ia biarkan terurai dengan sentuhan kerly dibagian bawahnya.

Via memang disuruh berdandan yang cantik oleh kedua orang tuanya, yang katanya ada sahabat papanya yang akan datang malam ini.

"Via turun sayang, temennya papa udah dateng nih" teriak mamanya dari bawah.

"iya ma Via turun" sahut Via kemudian ia bergegas turun kebawah.

Sementara dimeja makan, papa dan mama Via tengah asyik mengobrol dengan tamunya itu.

"oh ya? , sekarang bagaimana dengan profesi doktermu itu? Tanya papa Via pada temannya yang bernama Andi.
"alhamdulillah semuanya lancar, dan aku sudah baru saja membangun cabang rumah sakit di luar negri" ucap pak Andi.

"ah iya iya, dia anak mu yang kau ceritakan itu?" tanya papa Via saat melihat seorang lelaki baru saja masuk dan duduk disebelah pak Andi.

"ah iya ini anak ku, dia pewaris tunggal ku nanti" pak Andi memperkenalkan anaknya pada papa Via.

"malam pa, ma" sapa Via yang kini sudah duduk disalah satu kursi kosong tepatnya didepan anak pak Andi.

"akhirnya kamu turun juga, kenalkan ini Via anak kami satu-satunya" papa Via memperkenalkan anaknya, sedangkan Via hanya tersenyum.

"jeng, gimana sama perjanjian kita waktu itu, jadi nggak?" tanya istri pak Andi, Mia.

"oh soal perjodohan Via itu ya, iya iya saya setuju" ucap papa Via antusias, Via yang sedang minum es teh langsung tersedak mendengarnya.

"lah ngapain pakek acara jodoh-jodohan segala sih, emamg Via nggak laku apa?" Via mengerucutkan bibirnya sebal.

"ayolah Vi kamu mau ya" rayu mama Via, sedangkan Via ia semakin memmngerucutkan pipinya.

"oh iya Ndi, kau belum mengenalkan anakmu" ucap papa Via.

"eh iya aku lupa, kenalkan dia Sion" ucap pak Andi, Sion yang sedang menyendok supnya tersenyum sejenak kemudian menyuapkan supnya kedalam mulutnya.

"ya nak Via, kamu mau kan dijodohin sama Sion anak tante" kini giliran Mia, mama Sion yang merayu Via.

"ayolah Vi, kamu mau ya. Ah atau mama akan tarik seluruh fasilitas kamu, mulai dari mobil, kartu kredit, uang jajan, dll" ancam mama Via.

"ah iya deh Via mau dijodohin sama Sion" putus Via kemudian, semua yang ada disana tersenyum senang mendengarnya.

#######
Sekolah

Shilla sedang berjalan menuju kelas, tapi ia malah menabrak seseorang.

"eh maaf, gue nggak sengaja" ucap Shilla tanpa melihat orang yang ditabraknya.

"mangkanya kalau jalan lihat-lihat dipasang tuh mata, jangan ditinggal dirumah" ucap lelaki itu sambil memasukkan kedua tangannya disaku celananya. 

Shilla mendongakkan kepalanya, betapa kagetnya dia saat mendapati Gabriel adalah lelaki yang ditabraknya tadi.

"apa maksud lo hah? Kan gue juga udah minta maaf sama lo" ucap Shilla, lebih tepatnya berteriak pada Gabriel.

"santai aja mbak nggak usah sewot gitu. Gue pergi aja lah nggak ada pentingnya berurusan sama otak udang" setelah berkata seperti itu Gabriel meninggalkan Shilla sendiri disana.

"awas lo ya" teriak Shilla pada Gabriel yang sudah berada jauh darinya.

"Shil, lo napa teriak-teriak gitu?"tanya Ify yang baru saja datang.

"udah bukan urusan penting juga, kelas yuk" ajak Shilla, Ify hanya mengangguk kemudian berjalan bersebelahan dengan Shilla menuju kelas.

########
@kelas CRAG

"selamat pagi anak-anak" sapa bu Ita.

"pagi bu.... " koor satu kelas.

"hari ini kalian punya teman baru, masuk nak dan perkenalkan dirimu" anak baru itu masuk dan memperkenalkan diri.

"pagi semua, perkenalkan nama saya Dayat Sinaga panggil aja Dayat" lelaki bernama Dayat itu memperkenalkan diri.

"baik Dayat, kamu boleh duduk disebelah Septian" ucap bu Ita, Septian mengangkat tangannya. Dayat berjalan menuju bangku disebelah Septian.

"baik semua, buka buku kalian hal 34 baca kemudian kalian ramgkum. Jika sudah kumpulkan" ucap bu Ita, semua murid mulai sibuk dengan tugasnya.

"gue Septian" Septian mengenalkan diri.

"gue Dayat" ucap Dayat sambil tersenyum.

Saat yang lainnya sibuk mengerjakan tugas dari bu Ita, Rio masuk kedalam kelas tanpa mengetuk pintu dan salam terlebih dahulu.

"Rio! Apa kau tak punya sopan santun" teriak bu Ita saat Rio akan menuju bangkunya, tepatnya disebelah Alvin.

"hmm apa sih bu, masih pagi udah marah" ucap Rio santai.

"kamu yang udah bikin saya marah, sekarang kamu ke lapangan berdiri disana sampai jam istirahat" ucap bu Ita.

"oh jadi ibu mau hukum saya ya...  Oke oke tapi inget bu saya anak pemilik sekolahan ini. Jadi saya bisa ngelakuin apapun termasuk ngedepak ibu dari sekolahan ini" ancam Rio.

"baik-baik kau boleh duduk, lain kali jangan terlambat" ucap bu Ita yang tak dipedulikan oleh Rio.

"siapa dia? Kenapa berani sekali dengan bu Ita?" tanya Dayat.

"dia Rio anak pemilik sekolah ini dia emang dikenal sebagai murid yang suka sewenang-wenang sama guru dan murid yang suka cari gara-gara sama dia. Dia suka menyalahgunakan kekuasaannya sebagai anak pemilik sekokah ini sebagai ancaman untuk guru maupun murid. Dia punya 3 sahabat yang sifatnya nggak jauh beda dari Rio, ya meski masih parahan Rio sih. Dia Gabriel, Cakka, dan Alvin" ucap Septian panjang lebar sambil menunjuk 3 kawan Rio. Sedangkan Dayat hanya mengangguk saja.

Hai semua nih cerita makin gak jelas aja ya? Di part ini kita tinggalin dulu Rify ya, kasihan lihat Ify dimarahin Rio terus.

Eh ada Dayat tuh sebagai anak baru, kira-kira Dayat ada peran nggak ya nanti disini? Apa cuman jadi figuran aja?

Nah tuh si Via dijodohin sama Sion. Kalian nggak nyangka ya? Apa kalian kira bakal dijodohin sama Alvin? Maaf tebakan kalian salah.

Untuk yang masih penasaran sama cerita ini pantengin terus ya😊

Jangan lupa vomennt😉

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang