Kini seluruh pemain drama sedang bersiap-siap. Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri. Ada yang sibuk ber make up, menghafal naskah, dan berbagai kesibukan lainnya.
"Oik, ini jarum pentul. Nanti waktu adegan Ify ketusuk jarum. Kamu tusukin jarum ini ya" ujar kak Uchie pada Oik yang sedang memakai lipglos
"lah? Ify di tusuk beneran kak?" tanya Oik setelah ia menerima jarum pentul tersebut.
"nggak, itu jarumnya udah kakak tumpulin kok" ucap kak Uchie. Oik hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk.
Oik memandang jarum pentul tersebut, kemudian muncul ide jahat dari otaknya.
***
"aduh gue grogi nih" ucap Shilla, ia sedari tadi berjalan mondar-mandir."bisa grogi lo emang? Kayak gue dong santai kayak di pantai" kata Via.
"santai apanya lo dari tadi mainin tangan mulu. Lo sebenarnya juga grogi kan. Hayoo ngaku" ucap Agni.
Ify sedari tadi hanya diam sambil memandang wajahnya di kaca. Meski penampilannya sangat sederhana tapi kecantikan terpancar dari wajahnya. Entah kenapa ia merasa tidak enak, ia seperti tak ingin mengikuti pentas drama yang akan di mulai 5 menit lagi.
"Fy, are you ok?" tanya Shilla.
"ehm i am ok" jawab Ify agak ragu.
'seluruh pemain harap naik ke atas panggung'
"eh ayo, kita harus ke atas panggung sekarang. Udah Shill ngacanya nanti tuh kaca pecah gara-gara lo" ajak Via.
SIVA pergi menaiki panggung.
***
"baik mari kita saksikan pentas drama"
Prok prok prok
Lampu yang tadinya terang kini sedikit di redupkan. Irva yang beperan sebagai pembaca jalan cerita berdiri di sisi kanan (tidak terlihat oleh penonton) mulai bercerita.
Pada zaman dahulu kala terdapat dua kerajaan yaitu jingga dan nila. Hari ini hari yang sangat membahagiakan bagi mereka, karena hari ini adalah hari kelahiran putra dan putri pertama mereka.
Di negri jingga terlahir seorang pangeran tampan bernama Rio, sedangkan di negri nila terlahir seorang putri cantik bernama Ify.
Tapi sayang kebahagiaan negri nila hanyalah sementara. Seorang penyihir jahat datang dan mengutuk sang putri.
"saat dia tertusuk jarum dia akan tertidur untuk selama-lamanya sampai napas terakhirnya"
Mendengar itu sang ratu sangat sedih, ia menangis di pundak suaminya. Sang ratu mengusap air matanya dan memerintahkan kepada pelayan.
"buang atau bakar semua benda yang berhubungan dengan jarum, bakar semua benda tajam yang ada di seluruh istana ini"
Semua pelayan mulai membuang benda tajam yang ada di istana.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itu lah peribahasa yang pas untuk negri nila. Baru 2 jam yang lalu Ify di kutuk sekarang bayi mungil itu tak ada lagi di tempat tidurnya, ia telah di culik. Di culik oleh seseorang yang sangat membenci keluarga kerajaan nila.
"raja ratu.... Tuan putri di culik"
Teriakan salah satu pelayan membuat seluruh penghuni kerajaan menghentikan aktivitas mereka masing-masing. Mereka semua berlari menuju kamar Ify.
Benar saja apa yang di katakan pelayan itu, Ify sudah tidak lagi ada di atas kasur. Ia menghilang.
Raja melihat sepucuk surat di atas laci, ia mengambil surat itu dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
Aléatoire[END] Ini kisah ku Kisah dimana status, sahabat, cinta, dan musuh, beradu jadi satu.