- The First Day, huh? [Part A] -

130K 2K 34
                                    

My Sexy Boss

By

Kuroyuki Ryu

.

.

.

.

.

Sialan. Suara anjing siapa yang menggonggong sepagi ini. Tidak tahu ada wanita cantik masih mengantuk sekarang?

Kututup kepalaku dengan bantal dan menekannya ke telinga yang bisa saja mengalami gangguan setelah ini. Meredam bunyinya agar tidak sampai merusak gendang telingaku.

Tapi, tidak berhasil. Gendang telingaku masih mendengar bunyi sialan itu. Haruskah aku melempar televisiku untuk membungkam mulut berisik itu? Ya, seharusnya memang begitu.

'Krriiiinngggg!'
Suaranya kembali terdengar. Aku mengerang di kasurku, kemudian dengan gusar dan setengah mengantuk aku menegakkan tubuhku secara tak rela.

"Hoaamm~" kuapku dengan mulut terbuka lebar seperti kuda nil. Menggaruk rambut singaku dengan kesal, kelopak mataku membuka tipis dan mengerjap beberapa kali. Terang sekali ruangan ini. Rasa kantuk masih memendung di atas kepalaku. Aku tentu masih butuh tidur saat ini.

Tubuh kulemparkan kembali ke kasur empuk nan lembut kesayanganku, memeluk boneka beruangku dengan penuh mesra. Kelopak mataku terpejam lagi dengan senyum menghiasi wajahku.

Aku akan bangun nanti siang saja. Lagipula aku juga tidak memiliki kegiatan penting yang harus dilakukan.

Tunggu--
Baru beberapa detik hampir kutertidur lagi, tiba-tiba sepasang mataku terbelalak terbuka. Aku teringat sesuatu. Dengan cepat aku menengok ke arah jam waker di atas nakasku.

Pukul 09.00 a.m.

'Fuck!'
Aku baru sadar kalau aku sebodoh ini.

Segera aku menyambar handuk dan memasuki kamar mandi dengan membanting pintu. Maaf, pagiku terlalu berisik karena aku tidak dapat santai sekarang.

Menggosok gigi dengan brutal, mungkin gusiku akan berdarah nanti. Tidak apa, lagipula rasa darah yang anyir itu menyenangkan. Hei, aku bukan masochist.

Tubuhku yang kuakui indah ini kugosok dengan sabun. Tidak, aku tidak sempat untuk menyabuni tubuhku. Itu membuang waktu. Jadi, aku hanya menyabuni kedua tanganku.

Wow. Sepertinya aku akan mendapat rekor baru kali ini. Mandi tercepat.

Membuka nakas dan mencari sabun pencuci wajahku. Tapi, di mana?
"Oh, shit! Masih di kantung belanja," decihku kesal dengan umpatan. Handuk putih yang mengantung dalam diam itu kusambar dan kulilitkan secara asal pada tubuhku. Aku berlari keluar kamar mandi menuju dapur. Ya, karena belanjaanku masih di dapur, aku belum sempat memindahkannya.

Setelah aku mendapatkannya, aku berlari kembali ke dalam kamar mandi. Menyelesaikan ritual suciku yang tertunda.

'Byuurrr...' air dingin menghujami tubuhku.

"Arrgghhh sial!" sontak aku berteriak kencang. Pasalnya aku tidak ingin rambutku basah, dan sekarang aku secara tidak sengaja menyiramnya. Akan lama untuk mengeringkannya. Baiklah, sekarang aku kesal.

Setelah acara mandi yang sialnya sangat buruk pagi ini. Cih, brengsek. Tak lupa aku berpakaian, tentu saja jika aku tidak ingin berjalan dengan tubuh telanjang.

My Sexy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang