My Sexy Boss
By
Kuroyuki Ryu
.
.
.
.
.
"Bagaimana dengan dia, Jessa?!" Sharon berteriak tepat di telingaku agar suaranya terdengar lebih jelas di antara hingar-bingar musik keras di sini. Kenyataannya, suaranya nyaris membuatku tuli.
"Tidak," ini sudah penolakanku yang kesekian kalinya.
"Apa?! Tidak, lagi?! Ayolah, Jessa, ini sudah pria yang kedua belas dan kau masih bilang tidak?!" Sharon menatapku dengan pandangan tak percaya. Aku memilih untuk mengabaikannya dan kembali menenggak whiskey-ku.
"Jessa!" Sharon kembali berteriak lagi. Astaga, dia benar-benar berniat merusak telingaku.
"Sudahlah, aku tidak berminat dengan semua pilihanmu. Semuanya menunjukkan wajah pria bajingan," ucapku asal. Sebenarnya aku tidak tahu bagaimana wajah dari pria-pria yang Sharon tunjukkan padaku, aku tidak memperhatikannya dengan sepenuh hati.
"Memang kau pikir kau wanita baik-baik?" sahabatku mencibirku. Good.
"Memang kau pikir wanita nakal tidak menginginkan pria baik-baik?" aku membalikkan pertanyaan.
"Siapa pria baik-baik yang mau denganmu?" Sharon memicingkan matanya padaku. Ia mulai kesal rupanya.
"Setidaknya aku tidak seperti wanita nakal lainnya."
Lainnya?
Entahlah.
"Yaa yaa yaa...Teruslah beralasan, Jessa," kemudian Sharon menenggak martininya. Sedangkan aku memalingkan pandanganku pada sekumpulan manusia tidak sadar di hadapanku. Melompat-melompat tidak tentu arah, saling menggesakan tubuhnya dengan orang lain tanpa rasa malu di bawah kerlap-kerlip lampu yang berputar di atas mereka.
Suasana hatiku sedang buruk, orang-orang yang awalnya akan Sharon bawa dalam rencana pesta kecilku tidak ada yang datang dengan beragam alasan, membuatku terdampar hanya dengan Sharon. Aku melirik pada Sharon, hanya ingin memastikan apakah ia masih pada posisinya. Namun, ternyata tidak. Sharon sudah menghilang lebih dulu.
Biarlah.
"Jessy!" aku mendengar seruan seseorang memanggil namaku. Lantas aku menoleh pada asal suara yang kuyakini berasal dari pintu masuk utama.
Allan?!
Pria itu melambaikan tangannya ke arahku meminta perhatian.
Aku memang tidak jadi mengundang pria HRD itu, namun kehadirannya tiba-tiba berada di sini dan Allan tidak sendirian. Ada seorang pria yang tidak kukenal datang bersamanya.
Begitu berhasil mendapatiku, Allan melangkah mendekat dengan pria yang bersamanya, mengekorinya dari belakang dan aku hanya memperhatikan mereka.
Jantungku bertalu lebih cepat, napasku seolah tertahan kala sepasang manikku menatap pria yang bersama Allan lebih jelas. Wajah bak adonis dengan bola mata beriris cokelat, rahang yang menggantung tegas di wajahnya, dan raut wajah tenang yang berhasil menghipnotisku begitu saja.
Napasku masih terasa tercekat hingga mereka berdua berhenti di depanku.
"Hei, jangan menatapnya dengan tatapan seperti ingin menalannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Boss
Roman d'amourAku melihatnya. Dada bidang dengan punggung yang lebar dibalik jas hitam menawannya. Sepasang manik elangnya yang menatap tajam dan seringai seksi di bibirnya, membuatku bergetar. Gerakan tangannya saat membenarkan dasi di lehernya, aku ingin mengg...