My Sexy Boss
By
Kuroyuki Ryu
.
.
.
.
.
Ini hari Jumat.
Hari kelima sejak aku mulai bekerja, dengan Adam. Semua berjalan dengan biasa, tenang dan damai. Hubunganku dengannya tidak ada peningkatan.
Oh, hei, memang apa yang kuharapkan? hahaha.
Aku selalu berusaha tampil menarik di depannya, tapi tidak ada tanda-tanda kalau dia tertarik padaku. Sial. Sampai saat ini pun teman yang kupunya hanya Allan. Entah, apakah memang sulit bergaul di kantor atau aku yang tidak memiliki usaha untuk mendapatkan teman. Ini menyulitkanku untuk mengorek informasi mengenai Adam.
Allan? Tidak tidak, dia mungkin akan mengolok-olokku di depan Adam.
'Tok tok tok' gerakan mengetikku di atas papan ketik terhenti, pandanganku beralih pada pintu.
"Masuk," ucap Adam dengan suara baritonenya yang seksi. Pintu pun terbuka dan masuklah seorang puan ke dalam ruanganku dan Adam. Langkahnya terlihat anggun di mata orang lain, namun tidak menurutku. Aku yakin ia pasti mencoba menarik perhatian Adam. Namun, sayang sekali, fokus Adam lebih besar pada komputernya.
"Tuan, Nyonya Christian membawakan surat perjanjian kerja samanya. Beliau juga sudah menandatanganinya."
"Letakkan saja di meja." Bagus, Adam masih tidak melihat ke arah wanita itu.
"Baiklah, kalau begitu saya undur diri," si wanita itu berbalik dan mengambil langkah keluar. Dia sempat melirikku sebelum menghilang di balik pintu.
Baru saja aku ingin kembali menyelesaikan laporan yang harus kubuat, Adam buka suara. "Jessy," panggilnya.
"Ya, tuan?" sahutku cepat. Ada nada sarat kegembiraan tersembunyi dalam kalimatku.
"Atur ulang jadwalku, mundurkan semuanya satu jam. Aku akan pergi ke suatu tempat setelah ini."
"Baik, tuan." Aku mengambil buku saku yang teronggok di samping papan ketik. Buku saku yang berisi semua jadwal Adam secara terperinci. Ah, kalau begini aku harus menghubungi setiap pihak yang terkait dengan jadwal Adam. Beruntungnya tidak banyak, aku hanya perlu menghubungi tiga orang.
Atensiku kembali pada layar komputer yang sedikitnya, ah, tidak- sangat membuatku bosan. Pagi tadi Adam menyuruhku membuat laporan mengenai hasil rapat kemarin yang sialnya sebagian besar tidak kumengerti.
Bagaimana tidak?! Aku baru bekerja kemarin dan belum memahami semua yang berhubungan dengan proyeknya. Iya sih, Adam membantuku, memberiku beberapa map untuk kupelajari. Bagusnya, aku sudah mempelajari satu map dari tiga map lainnya dalam satu malam. Aku patut berbangga dengan pencapaiannya yang sederhana.
Tanganku terjulur, memegang layar komputerku dengan gemas.
Fokus, Jessy. Pekerjaanmu akan cepat selesai jika kau fokus.
Aku mencoba larut pada pekerjaanku yang masih setengah jalan, sesekali melirik pada pojok kanan bawah layar komputer, melihat jam. Sampai bermenit-menit selanjutnya aku berhasil menambah beberapa baris di Ms.Word-ku. Tenang saja, walau aku sulit fokus, namun jika sekalinya aku sudah fokus, hasil pekerjaanku akan memuaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Boss
RomanceAku melihatnya. Dada bidang dengan punggung yang lebar dibalik jas hitam menawannya. Sepasang manik elangnya yang menatap tajam dan seringai seksi di bibirnya, membuatku bergetar. Gerakan tangannya saat membenarkan dasi di lehernya, aku ingin mengg...