PART I. AGNI (BAG.1)

3.3K 132 14
                                    


maaphkan Author yang mendadak hilang setelah bawa main cast cerita ini.., hehe.. adha acara yang sangattttttt menyita waktu.., jadi mohon dimaklumin ya... hmm..,

okkk.., aku bawa part 1 bagian 1 ni.., happy reading All!! jangan lupa vote dan comment kalian! <3<3<3

_____

"Pagi Pa, Ma" sapa seorang gadis kepada kedua Orangtuanya yang saat itu sudah ada dimeja makan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pagi Pa, Ma" sapa seorang gadis kepada kedua Orangtuanya yang saat itu sudah ada dimeja makan.

"Pagi Sayang." Balas sang Mama sambil meletakkan beberapa makanan yang dia siapkan untuk sarapan pagi ini diatas meja makan. Sedangkan sang Papa hanya berdehem sambil masih terus fokus pada koran paginya. Gadis itu tersenyum melihat Papanya yang memang selalu seperti itu.

"Agni bantuin ya Ma?" tanya gadis itu yang ternyata adalah Agni. Shinta tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Ini udah mau selesai kok. Kamu duduk ajha!" Agni menganggukkan kepalanya mengerti lalu duduk disalah satu kursi dimeja makan itu.

"Kamu serius akan kembali ke Restoran milik Putri Umari itu?" Agni mengalihkan pandangannya pada sang Ayah, Peter yang masih fokus pada korannya. Agni menganggukkan kepalanya yakin.

"Papa bilang aku bisa memilih apa yang kuinginkan sebelum aku mengambil alih Perusahaankan?" tanya Agni mengingatkan Papanya. Peter mengalihkan pandangannya pada Putri semata wayangnya itu.

"Iya Papa inget. Tapi kamu juga harus membangun pengalaman sebelum kamu mengambil alih itu semua Agni. Dan kamu bisa belajar dari sekarang." Jawab Peter. Agni menghela napasnya sambil menatap Papanya memohon.

"Ayolah Pa. Agni akan selalu inget kewajiban Agni kok. Tapi ini belum saatnya." Kata Agni dengan nada memohon.

"Menikahlah dan beri Papa Cucu laki-laki. Papa janji tak akan memaksamu lagi untuk mengambil alih Perusahaan. Karena Papa ingin Cucu Papa itulah yang mewarisinya nanti." Agni menatap Papanya tak percaya. Kok jadi Cucu sih arah pembicaraannya? Shinta tersenyum melihat Agni yang terlihat kesal dengan permintaan Papanya.

"Papa kamu berner lho Sayang. Emangnya kamu nggak pengen kayak Ify sama Via yang udah punya anak?" Kata Shinta ikut menggoda Putrinya. Agni mendengus kesal dengan tingkah kedua Orangtuanya itu.

"Boro-boro punya Anak. Pacar ajha nggak punya." Jawab Agni kesal.

"Beneran Putri Mama yang cantik ini belum punya pacar?" tanya Shinta tak percaya. Agni menatap Mamanya dengan kesal.

"Gimana kalo Papa jodohin sama Anaknya rekan Bisnis Papa?" tawar Peter sambil menatap Putrinya menggoda.

"Papa sama Mama ngeselin ih. Sumpah deh." Kedua Orangtua Agni terkekeh mendengar kekesalan Putri mereka. Jarang sekali mereka menghabiskan hari bersama seperti saat ini karena memang kesibukan yang memaksa mereka untuk jarang bertemu.

_____

"Mama denger SunShine sekarang bukan Ify lagi yang pegang ya Sayang?" tanya Shinta pada Putrinya. Saat ini mereka berdua sedang mencuci piring yang tadi mereka gunakan untuk sarapan. Agni menganggukkan kepalanya pelan.

"Adik Iparnya Ify Ma." Jawab Agni. Shinta mengalihkan pandangannya pada Putrinya.

"Putra Haling?" tanya Shinta yang memang mengetahui jika Suami Ify adalah Putra sulung Keluarga Haling. Agni menatap Mamanya sambil menautkan alisnya heran.

"Kamu deketin ajha tu Sayang. Siapa tau lho dia suka sama kamu. Terus ternyata jodoh kamu. Duhh.. pasti seneng punya Menantu dari Keluarga Haling." Agni mendengus kesal mendengar ucapan Mamanya barusan dan tak menghiraukannya melanjutkan acara mencuci piringnya. Shinta tersenyum kecil melihat Putrinya yang sepertinya jengah dengan pembicaraan pernikahan. Tapi siapa Orangtua yang nggak khawatir coba kalo disaat teman-teman Anaknya sudah menikah dan punya Anak tapi Anaknya sendiri pacar ajha belum punya.

"Keadaan Shilla gimana Sayang? Dia udah keluar dari rumah sakit?" tanya Shinta yang memang mengetahui kecelakaan yang dialami oleh sahabat Putrinya itu. Agni tersenyum mengingat sahabatnya yang satu itu. Shinta mengerutkan keningnya heran.

"Dia udah keluar kemaren. Mungkin sekarang lagi bersenang-senang." Jawab Agni sambil menatap kedepan dengan tatapan menerawang dan tersenyum.

_____

Catalan, Spanyol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Catalan, Spanyol

Setelah dari Menara Hercules, Iel mengajak Shilla untuk menyusuri jalanan kecil menikmati kehindahan Kota kuno Girona. Shilla tak henti-hentinya mengagumi bangunan-bangunan yang dia lewati sepanjang dia berjalan, seakan melepaskan semua beban pikiran yang selalu menghantuinya selama ini.

Iel tersenyum melihat Shilla yang berjalan didepannya dan tak henti-hentinya berdecak kagum. Keputusan Iel untuk mengajak gadis pemilik hatinya itu kesini adalah keputusan yang sangat tepat. Tak pernah dia berhenti melihat senyum indah itu terukir dari bibir gadis itu. Perlahan Iel mempercepat langkahnya dan menyamakan langkahnya dengan Shilla. Iel menggenggam lembut tangan Shilla. Memasukkan jari-jarinya disela-sela jari tangan Shilla lalu mengangkat tangan yang saling bertaut itu keudara dan memandangnya sambil tersenyum.

Shilla yang merasa tangannya digenggam seseorang langsung mengalihkan pandangannya kesamping menatap Iel yang kini tersenyum menatap kedua tangan mereka yang mengapung diudara. Shilla terdiam. Dia belum terbiasa dengan sensasi aneh dan menyenangkan yang selalu dia rasakan saat bersentuhan dengan pemuda itu.

"Aku nggak akan pernah melepaskan genggaman tangan ini lagi." Kata Iel masih sambil memandangi kedua tangan mereka sambil tersenyum. Iel mengalihkan pandangannya pada Shilla yang tak kunjung mengeluarkan suaranya. Iel menaikkan satu alisnya heran melihat Shilla yang hanya diam saja.

"Kamu masih marah?" tanya Iel takut. Shilla langsung tersadar dan menatap Iel bingung. Iel tersenyum. Ternyata gadisnya ini melamun.

"Ayo kita jalan lagi!" kata Iel sambil menurunkan tangan mereka. Shilla tersenyum lalu mengikuti langkah Iel.

"Kak Iel tau darimana tempat-tempat ini? Kenapa juga pilih Spanyol untuk ngajak aku liburan?" tanya Shilla penasaran. Iel menatap langit seolah nampak berpikir.

"Waktu di UK aku pernah kesini sekali." Shilla mendengarnya langsung reflek melepaskan tangannya yang digenggam Iel dan menatap Iel kesal. Iel menaikkan alisnya bingung.

"Kak Iel punya waktu buat liburan tapi nggak punya waktu buat ngubungin yang nunggu Kakak di Indonesia?" tanya Shilla tak percaya membuat Iel terkekeh.

"Jadi kamu nungguin aku?" tanya Iel menggoda. Shilla jadi gelagapan sendiri. Kok dia keceplosan sih. Shilla menatap Iel menantang.

"Enggak. Emang aku bilang kalo aku yang nunggu?" tantang Shilla tapi malah membuat Iel makin terkekeh. Shilla menatap Iel kesal.

"Tau ah sebel!" kata Shilla lalu berjalan meninggalkan Iel yang masih saja terkekeh.

"Aku juga selalu nunggu kamu ngubungin aku!" Shilla langsung menghentikan langkahnya dan tersenyum mendengar teriakan kekasihnya sejak beberapa jam yang lalu.

_____

LOVE GREET Seri 4 : Bring Me Your Love #B.M.Y.LWhere stories live. Discover now