Ketika trauma masa lalu akan cinta yang masih terus menghantui membuatnya takut untuk memulai cinta yang baru dengan orang yang berbeda. Lalu, bagaimana cinta itu akan meyakinkannya jika tak semua cinta itu menyakitkan? Akankah dia mampu untuk membu...
Ify memasuki SunShine pagi ini. Tadi sebelum Cakka berangkat ke Bandara dengan diantar oleh Deva dan Ray, dia meminta Ify untuk seringkali datang ke SunShine untuk monitoring. Dan disinilah Ify sekarang. Ify tersenyum mengedarkan pandangannya kesekeliling Restoran. Dia sangat merindukan SunShine dan segala kegiatan yang dulu selalu dilakukannya bersama sahabat-sahabatnya.
"Oh. Mbak Ify disini?" Ify langsung mengalihkan pandangannya pada Bella yang kini sedang berdiri dibelakang meja kasir sambil tersenyum menyapanya. Ify melangkahkan kakinya mendekati meja kasir.
"Enggak. Aku cuman mampir kok. Lagiankan ada Agni sama Kak Adrian disini. Jadi aku nggak perlu khawatir." Jawab Ify masih dengan senyum menghiasi wajah cantiknya.
"Aku kirain ikut ke Singapura Fy." Kata Adrian yang sedang melangkah saat melewati Ify. Ify tersenyum lalu mengikuti langkah Adrian setelah sebelumnya melambaikan tangan pada Bella.
"Cakka minta aku untuk sesekali kesini." Jawab Ify sambil terus mengikuti langkah Adrian.
"Oh. Agni ada diatas kalo kamu nyari dia. Dia langsung keatas tadi begitu datang." Ify mengerutkan keningnya bingung.
"Agni nggak ikut nganterin Cakka?" tanya Ify heran. Adrian mengedikkan bahunya.
"Dia diem ajha waktu kutanya." Jawab Adrian membuat Ify makin mengerutkan keningnya bingung.
"Kalo gitu aku keatas ya Kak." Pamit Ify langsung melesat kerumah atap lewat tangga dalam.
_____
Cakka membalikkan tubuhnya sekali lagi sebelum melewati pintu terminal Luar Negeri. Cakka menghela napasnya sambil menundukkan kepalanya sedih menatap tiket dan pasport yang kini dia genggam.
"Nggak seharusnya kita marahan saat aku pergi Ag." Gumam Cakka lirih.
"Cakka buruan!" panggil Oik yang sudah melewati pintu terminal. Yah. Sejak tadi Oik hanya memanggil namanya tanpa embel-embel Bos. Memang tidak sopan. Tapi Cakka terlalu malas dan tak bertenaga untuk menegur gadis itu. Yah. Biarkan ajha dia melakukan apa yang dia inginkan.
"Ck. Siapa sih cewek itu sok akrab banget." Decak Ray kesal melihat dan mendengar Oik yang sangat centil pada Kakaknya.
"Iya Ray. Mana centil banget lagi." Kata Deva setuju dengan Ray.
"Kak. Lo kok malah ngelamun sih?" tanya Ray menegur Cakka yang membuat Cakka langsung tersadar dan mendongakkan kepalanya menatap Ray.
"Ya elah ngenes banget muka lo Kak cuman gara-gara Kak Agni nggak ikutan nganter!" Cakka langsung menjitak kepala Ray yang mengatakan seenaknya sendiri.
"Kalian ngapain masih disini? Pulang sana!" usir Cakka tanpa peri kemanusiaan. Ray menatap Kakaknya tak percaya.
"Buset nggak tau terima kasih banget lo Kak udah gue anterin juga." Kesal Ray.
"Pulang yuk Dev! Selamat berlibur Kakak gue yang Playboy!" kata Ray lalu menyeret Deva dari sana sebelum menerima amukan Kakaknya.
"Bye Kak Cakka. Salam buat Bunda Gina!" teriak Deva sebelum Ray menyeretnya terlalu jauh dari Cakka. Cakka menggelengkan kepalanya tak percaya melihat Ray dan Deva. Cakka kembali menatap kedepan sana sebelum akhirnya dia berbalik dan melangkah kembali menuju pintu terminal Luar Negeri.
_____
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Gue kira lo ikut ke Bandara nganterin Cakka sama Oik Ag." Agni yang sedang duduk dikursi meja minibar dapur rumah atap sambil memainkan gelas berisi orange juice diatas meja langsung berbalik menatap Ify dengan kening berkerut bingung.
"Bukannya ada Ray sama Deva?" Ify menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Agni dan ikut duduk dikursi disamping Agni.
"Lo ada masalah sama Cakka ya?" tanya Ify membuat Agni menundukkan kepalanya dan menghembuskan napasnya lemah.
"Semalem Cakka cerita kegue waktu dia sampai dirumah. Dia bilang lo marah sama dia karena dia ngijinin Oik untuk tidur disini. Awalnya juga gue marah dan nyeramahin dia habis-habisan karena itu." Ify sengaja menjeda ceritanya. Dia melirik kearah Agni dan tersenyum tipis saat melihat Agni yang memperhatikan ceritanya.
"Tapi ternyata dia ngikutin saran lo. Dia nyuruh Oik untuk menginap di Haling Hotel." Agni menatap Ify ragu. Ify menganggukkan kepalanya meyakinkan Agni. Agni menghembuskan napasnya lelah lalu meletakkan kepalanya diatas meja dengan tumpuan lengannya dan memejamkan mata.
"Ambillah libur untuk hari ini kalo lo ngerasa nggak enak badan." Ucap Ify menatap Agni khawatir. Agni menggelengkan kepalanya pelan.
"Gue akan istirahat sebentar." Ify menganggukkan kepalanya mengerti.
"Baiklah. Gue akan turun kebawah." Kata Ify sambil berdiri. Agni menganggukkan kepalanya pelan.
_____
Cakka terus menatap keluar jendela pesawat. Dia benar-benar merasa tak seharusnya pergi sekarang. Dia ingin kembali saat ini juga dan langsung berlari menghampiri Agni.
"Nanti kita akan menginap di Hotel yang samakan Kka?" tanya Oik yang duduk disamping Cakka menyadarkan Cakka dari lamunannya. Cakka mengalihkan pandangannya menatap Oik sekilas lalu kembali menatap keluar jendela.
"Gue akan tinggal dirumah Tante Gina, dan lo tinggal di Hotel tempat seminar itu." jawab Cakka tanpa menatap Oik dan mulai menggunakan bahasa informal karena Oik yang memulainya dengan hanya memanggil namanya. Oik menatap Cakka terkejut.
"Kenapa kamu nggak nginep di Hotel juga?" tanya Oik manja. Cakka menatap Oik malas.
"Gue kesana bukan buat ikut seminar. Jadi ngapain gue harus tinggal ditempat yang isinya peserta seminar semua? Lagian gue ikut lo kesana bukan buat jadi pengawal lo. Gue mau liburan. Jadi jangan harap lo akan ketemu gue selama kita disana. Setelah kita sampai gue akan langsung anter lo ke Hotel dan kita akan ketemu lagi saat kita akan kembali ke Indonesia. Mengerti?" ucap Cakka yang benar-benar sangat malas untuk menghadapi Oik. Pikirannya sedang kacau sekarang, jadi dia tak ingin berdebat dengan siapapun sekarang. Oik menatap Cakka dengan marah saat Cakka sudah kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.
Aku yakin kamu seperti ini pasti karena Agni. Aku janji aku akan membuat kamu berpaling padaku dan berbalik membenci Agni Kka! Kata Oik dengan yakin dan penuh kebencian.
_____
yihuyyyy.., aku kembali bawa Part 9 untuk hari ini...