Agni menghembuskan napasnya pelan. Dia menatap langit sore itu dengan tatapan menerawang. Kenangan buruk masa lalunya kembali menghantui pikirannya. Pengkhianatan yang menyakitkan dari kekasih dan sahabatnya. Kenangan yang selalu Agni coba untuk melupakannya. Kenangan yang selalu membuat Agni terlihat lemah. Bahkan sejak saat itu Agni tak pernah terlibat hubungan asmara dengan siapapun. Pengkhianatan itu membuatnya takut untuk membuka kembali hatinya. Karena cinta itulah dia kehilangan sahabat yang sangat berarti untuknya.
"Kenapa lo harus balik lagi?" gumam Agni lirih sambil menundukkan kepalanya.
_____
Cakka yang baru turun dari mobil mengerutkan keningnya heran. Dia melihat Agni sedang duduk disalah satu tangga menuju rumah atap sambil menatap langit. Sejak tadi Agni kembali ke SunShine memang Cakka sedang tak ada ditempatnya. Entah kemana pria itu mendadak hilang setelah menyuruhnya kembali ke SunShine.
Cakka memutuskan untuk mendekati Agni dan berhenti tepat sebelum anak tangga pertama. Agni duduk dianak tangga kelima. Cakka sedikit mendongakkan kepalanya dan mengerutkan keningnya.
Dia nggak tau gue disini? Tanya Cakka bingung dalam hati. Cakka tersenyum tipis.
"Apa langit begitu menarik sampai lo nggak sadar gue udah berdiri disini sejak tadi." Agni tersentak kaget dan langsung menundukkan kepalanya melihat siapa yang sudah mengganggu acara melamunnya. Agni berdecak saat melihat bahwa orang itu adalah Cakka. Agni menopang dagunya dengan kedua tangannya dan menatap Cakka yang ada dibawahnya.
"Lo tau? Gue udah buru-buru balik kesini setelah dapet telpon kalo si Bos nyuruh balik. Tapi lo tau apa yang gue dapat setelah gue sampai disini?" tanya Agni sambil menatap Cakka dengan malas. Ini Agni nggak ada takut-takutnya sama si Bos ya? Ckckck. Cakka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Agni geleng-geleng kepala melihat tingkah Cakka yang menurutnya terkadang sangatlah ajaib. Agni berdiri dari duduknya dan membalikkan tubuhnya ingin naik kerumah atap. Cakka tersentak dan menatap Agni yang justru membalikkan tubuhnya bukannya turun dan kembali ke SunShine.
"Lo mau kemana Ag?" Agni menghentikan langkahnya dan membalikkan kepalanya menatap Cakka.
"Keatas. Gue nggak enak badan, gue mau istirahat." Kata Agni sambil menatap Cakka memohon. Cakka menyeringai membuat Agni waspada tingkat 1.
"Oke. Tapi besok lo harus nonton sama gue!" tuh.kan bener. Feeling Agni emang selalu tepat.
"Besok Kak Iel sama Shilla balik dari Spanyol." Kata Agni mengingatkan. Cakka menganggukkan kepalanya.
"Gue tau. Habis dari sana. Kan sekalian kita nggak berangkat kerja besok." Kata Cakka sambil menaikkan turunkan alisnya. Agni geleng-geleng kepalanya tak habis pikir dengan tingkah Cakka.
"Terserah lo!" kata Agni lalu melanjutkan langkahnya. Senyum Cakka langsung mengembang.
_____
"Bos." Cakka langsung menghentikan langkahnya saat mendengar seruan yang berasal dari Putu begitu dia memasuki SunShine. Cakka menautkan alisnya bingung menatap Putu yang sepertinya ingin menyampaikan sesuatu yang penting.
"Kenapa?" tanya Cakka. Putu mendekatkan dirinya pada Cakka untuk membisikkan sesuatu.
"Ada yang harus Bos tau." Bisik Putu membuat Cakka makin menautkan alisnya. Mengerti, Cakka melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Dan Putu mengkutinya dibelakang Cakka.
_____
"Ngapain tu Putu sama Bos?" tanya Rendy heran entah pada siapa. Pasalnya dia saat ini didapur bersama Adrian yang terlihat tak tertarik dan sibuk dengan sausnya. Rendy mengalihkan pandangannya pada Adrian karena tak mendengar suara Chefnya itu. Rendy mendesah malas karena ternyata dia diacuhkan oleh Adrian.
"Nggak usah urusin urusan orang lain! Lakuin ajha pekerjaan kamu!" kata Adrian dengan datar tanpa menatap Rendy membuat Rendy meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Baik Chef." Jawab Rendy lalu mulai sok sibuk dengan pekerjaannya entah apa itu.
_____
Agni memasuki SunShine saat langit mulai berubah warna. Dia tersenyum pada Bella yang kini juga sedang tersenyum padanya.
"Mbak Agni dari atas?" tanya Bella saat Agni melangkahkan kakinya mendekati meja kasir. Agni tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Hm" jawab Agni.
_____
Cakka yang baru saja keluar dari ruangannya langsung menghentikan langkahnya saat melihat Agni yang sedang mengobrol dengan Bella. Entah apa yang mereka bicarakan yang jelas Cakka melihat Agni tersenyum dan tertawa. Ingatannya kembali pada pembicaraannya dengan Putu satu jam yang lalu.
"Ada apa?" tanya Cakka langsung begitu dia duduk dikursi kejayaannya. Sedangkan Putu duduk kursi yang ada didepan meja kerja Cakka.
"Ini tentang Agni Bos." Cakka menautkan alisnya.
"Ada apa dengan Agni?" tanya Cakka penasaran.
"Tadi saat belanja di swalayan kami bertemu dengan seseorang."cerita Putu sengaja menggantungkan ceritanya karena ingin mengerjai Bosnya.
"Siapa?" Putu tersenyum dalam hati. Kini dia sangat yakin jika Bosnya memang memiliki perasaan lebih pada Agni. Putu menggelengkan kepalanya pelan sambil menampakkan wajah sedihnya.
"Terus kenapa lo cerita kalo lo nggak tau siapa orang itu?" tanya Cakka kesal lalu berdecak.
"Masalahnya Agni jadi pendiam setelah bertemu dengan orang itu." Cakka memikirkan perkataan Putu barusan. Benar juga apa yang dikatakan Putu. Beberapa menit yang lalu juga dia melihat Agni yang sepertinya sedang melamun ditangga menuju rumah atap. Tapi siapa orang itu? Dan kenapa orang itu berpengaruh pada Agni? Fix. Cakka penasaran.
"Saya rasa ada yang Agni sembunyikan soal laki-laki itu Bos." Lanjut Putu sengaja memanas-manasi Agni.
"Laki-laki?" tanya Cakka penasaran. Putu menganggukkan kepalanya yakin.
Siapa laki-laki itu Agni? Apa dia alasan lo nggak pernah lihat gue? Batin Cakka sambil terus menatap Agni dalam.
_____
YOU ARE READING
LOVE GREET Seri 4 : Bring Me Your Love #B.M.Y.L
Teen FictionKetika trauma masa lalu akan cinta yang masih terus menghantui membuatnya takut untuk memulai cinta yang baru dengan orang yang berbeda. Lalu, bagaimana cinta itu akan meyakinkannya jika tak semua cinta itu menyakitkan? Akankah dia mampu untuk membu...