>CAKKA.POV<
Nama gue Cakka. Andrew Racakka Haling. Yap. Gue adalah Putra dari Keluarga Konglomerat Haling Corp. Gue Anak kedua, jadi sangat tidak mungkin jika nama gue yang akan ada dipuncak Haling suatu saat nanti. Tapi gue nggak pernah bermasalah dengan itu. Buat gue itu malah bagus. Karena gue nggak harus menjalani hidup yang sudah ditentukan oleh Keluarga gue sebagai seorang Pewaris.
Kehidupan yang gue miliki lebih bebas dari hidup Kakak laki-laki gue yang kelak akan jadi Pewaris Haling Corp. Gue bebas menentukan apa yang gue ingin lakukan dan ingin gue raih. Dan gue memilih Kulinary sebagai passion gue. Entah apa yang membuat gue tertarik didunia memasak. Yang jelas gue suka menghabiskan waktu luang gue didapur sejak gue kecil.
Gue tiga bersaudara. Dengan seorang Kakak laki-laki yang kini sudah menikah dan memiliki seorang Anak, akan dua lebih tepatnya karena Kakak Ipar gue baru hamil sekarang. Kakak gue yang memang ditakdirkan menjadi seorang Pewaris kini memegang beberapa Bisnis Keluarga. Selain Kakak gue juga punya seorang Adik laki-laki yang saat ini masih Kuliah jurusan Musik. Nah kalo bakat Adik gue itu dia dapatkan dari Mami gue yang memang waktu muda sebelum nikah sama Papi memang seorang Musisi.
Karena hanya gue yang nggak mewarisi bakat Orangtua gue, gue kadang berpikir jangan-jangan gue bukan Anak mereka sebenarnya. Haha. Lupakan itu hanya imajinasi gue. Karena gue 100% yakin gue Anak mereka. Kenapa? Ya karena memang gue Anak mereka. Hehe.
Sejak kecil gue tinggal di UK bersama kedua Orangtua gue dan Adik gue. Kakak gue diharuskan untuk tinggal di Indonesia bersama Kakek gue. Karena memang Kakek guelah yang memberikan pendidikan Bisnis buat Kakak gue. Dan sejak beberapa bulan yang lalu gue memutuskan untuk tinggal di Indonesia juga. Gue berencana membuka Restoran di Indonesia. Tapi karena permintaan Kakak Ipar gue jadilah sekarang gue mengelola Restorannya.
Ahhh. Untuk masalah asmara. Sejak gue masih di Sekolah menengah gue dikenal Playboy. Tapi meskipun begitu gue ini cowok yang setia. Karena gue nggak akan punya pacar lagi kalo gue udah punya satu. Hanya ajha gue emang suka gonta-ganti pacar. Paling lama gue pacaran cuman 2 minggu. Sebenarnya gue melakukannya bukan tanpa alasan. Gue mencintai sahabat gue sejak pertama kali gue ketemu sama dia. Tapi entah mengapa sejak awal nggak berani menyatakan perasaan gue. Itu sebabnya gue ragu waktu gue mau menyatakan perasaan gue. Dan benar saja. Dia menjauh dan menjaga jarak dengan gue setelah gue mengungkapkan perasaan gue kedia. Bahkan dia pindah ke Indonesia setelah kelulusan SMA kami.
Gue bertemu dengannya lagi 4 tahun setelah itu. Dan asal kalian tau. Sejak gue ditolak oleh sahabat gue itu gue memutuskan untuk berhenti sebagai Playboy dan gue memilih untuk single, karena gue ingin waktu gue ketemu dengan sahabat gue itu gue benar-benar membuktikan kalo perasaan gue cuman buat dia. Namun siapa yang tau takdir. Yap. Takdir mempermainkan kisah cinta gue. Sebuah kenyataan yang sungguh bikin gue down bahwa ternyata sahabat yang gue cintai itu adalah kekasih Kakak gue sendiri. Setelah banyak pertimbangan akhirnya gue memutuskan untuk melupakan perasaan gue dan merelakan dia buat Kakak gue.
Setelah itu entah sejak kapan perasaan gue muncul. Dan entah sejak kapan hati gue terbuka lagi. Gue mulai tertarik dengan sahabat Kakak Ipar gue. Namanya Agni. Dia gadis kedua setelah Kakak Ipar gue yang sama sekali nggak kena pesona gue. Dia selalu kesal setiap kali gue deketin dia. Dan itu jadi hiburan tersendiri buat gue saat gue melihat wajah kesalnya. Awalnya gue kira perasaan itu hanya sebatas gue butuh pelampiasan setelah gue patah hati. Namun semakin lama gue semakin nggak bisa berpaling darinya. Yah gue pikir akhirnya gue jatuh cinta lagi. Jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Agni.

YOU ARE READING
LOVE GREET Seri 4 : Bring Me Your Love #B.M.Y.L
JugendliteraturKetika trauma masa lalu akan cinta yang masih terus menghantui membuatnya takut untuk memulai cinta yang baru dengan orang yang berbeda. Lalu, bagaimana cinta itu akan meyakinkannya jika tak semua cinta itu menyakitkan? Akankah dia mampu untuk membu...