part 2

18.7K 598 10
                                    

Park Jimin POV

"mian sunbae, eh oppa. Sepertinya aku harus kembali, sebentar lagi istirahat akan selesai" ucapnya dan aku tersentak dari kekagumanku padanya " karena seragamnya belum kering, aku akan mengambil jaketku dikelas" tambahnya sambil berlalu melewatiku begitu saja.

Apa-apaan ini? Aku bahkan belum membuat kesan dalam pertemuan pertama kami, dan tadi aku hanya membentakhnya. Kalau begini. Ia akan membenciku " aishh" batinku dalam hati , kini aku menghampirinya dan membalikan badan dan juga kutahan pundaknya ke pintu.

" apa kau berusaha kabur dariku?" tanyaku sambil mendekatkan wajahku padanya. Disaat-saat seperti ini ia sempat menatapku dengan dua bola mata yang indah itu, namun ia langsung menutup matanya saat aku membentaknya. "a-aa-aniyo" jawabnya dengan mata tertutup " sebentar lagi istirahat akan habis jadi.. hmmmhpp" ucapnya dan ku hentikan dengan bibirku ku letakan pada bibir Yena.

Author POV

Jimin mendekatkan kepalanya dan kini tubuh mereka tak berjarak. Dan begitu juga dengan bibir Jimin telah bersentuhan dengan bibir manis milik Yena, bergerak begitu liar dan melumat habis bibir Yena. Yena sangat terkejut, ia berusaha menggerakan pundaknya yang dicengkram erat oleh Jimin. Tanganya berusaha mendorong badan Jimin agar menjauh, namun hal itu sia-sia tenaga Jimin sangat kuat disbanding dengan Yena. Kini ia tidak bisa bergerak sedikitpun, ia juga tak mampu lagi untuk berfikir.

Jimin merasakan perlawanan dari Yena, semakin mengeraskan dorongannya, ia benar-benar ingin memiliki Yena seorang. Jimin menggesakn bibir Yena dengan kasar, gadis itu hanya bisa memejamkan matanya kuat-kuat dan berusah untuk tidak membalas ciuman dari Jimin " kumo-hon, hent hahh hmmphss hentikan"ucap Yena disela lumatan Jimin. Namun telinga Jimin seolah tak berfungsi lagi, ia begitu asik melumat bibir Yena. Walapun gadis itu sama sekali tidak membalas ciuman dari Jimin dan itu tak membuat Jimin untuk menyerah. Ia terus menghisap bibirnya, membuat Jimin semakin tertantang untuk menguasai tubuh Yena.

Yena benar-benar takut, ia tak mampu lagi berfikir jernih. Yena baru pertama kali berciuman dan ia sama sekali tak punya pengalaman dengan seorang pria. Yena masih memberontak kedua tanganya terus memukul dada bidang Jimin " opp...oppa jaebal" ucap Yena dan itu dimanfaatkan oleh Jimin untuk memasukan lidahnya ke dalam bibir Yena dan berusaha menautkan kedua lidah mereka.

Yena sangat terkejut dengan perlakuan Jimin, namun ia tak mampu berbuat apapun lgi. Ia menyerah, membiarkan Jimin menguasai dirinya. Jimin yang merasa tak ada lagi perlawanan dari Yena mulai melakukan hal-hal yang lebih jauh lagi. Tangannya yang bebas ia gunakan untuk mengangkat kaos yang dikenakan oleh Yena, meraba kulit punggung Yena yang lembut.

Perlakuan Jimin membuat Yena kembali tersadar, ia membuka kedua matanya dan refleks ia mengigit bibir Jimin " ahh..." Jimin membuka matanya dan ia mengusap bibirnya dengan punggung tanganya. Sedikit menjauh tubuhnya dari Yena, kesempatan itu Yena ambil untuk mendorong Jimin hingga jatuh ke lantai.
Yena yang telah terlepas dari Jimin langsung keluar dari ruangan seni, meninggalkan Jimin yang masih terduduk di lantai. Jimin hanya bisa menatap kepergian Yena, ia juga tak menghalangi Yena untuk kabur. Tetapi dibalik kediamanya Jimin bukan berarti ia untuk menyerah melainkan ia berfkir untuk memiliki Yena seutuhnya.

Choi Yena POV

Setelah terlepas dari Jimin oppa, aku langsung berlari menuju atap sekolah. Aku tak menyangka jika Jimin oppa tega melakukan itu kepadaku " BABO..!!!!" teriakku sambil memejamkan mataku, aku juga berharap Jimin oppa tak mengikutiku, jujur aku sangat takut ketika Jimin oppa ingin melakukan itu dan juga aku baru mengenalnya sekitar 1 jam yang lalu.

Kuputuskan untuk kembali ke lapangan basket, aku juga harus siap-siap menerima omelan dari Yoongi sunbae, aku cepat-cepat berlari disaat-saat aku melewati kolidor sekolah ternyata disana sudah ada Jimin oppa yang berdiri di depan dan menatapku, kubalikan arahku agar aku tak bertemu dengannya namun usahaku sia-sia aku kalah cepatdenganya.
"ya!!!! Yena kau ingin kemana?" cegahnya sambil menarikpergelangan tanganku
"o..op..opa, aku ingin ke kamar mandi dulu." Ucapku sedikit bergetar dan juga ucapanku tadi berbohong.
"nanti malam, kau harus kerumahku, arra!!" ucapnya
"mwo? Untuk apa oppa?" tanyaku sambil menatap bingung kearah Jimin oppa
"nanti kau akan mengerti, awas jika kau tak datang aku akan berbuat sesuatu yang lebih" ucapnya sambil meninggalkanku begitu saja, aku tak mengerti apa maksud semua ini dari Jimin oppa. Aku juga pernah mendengar jika Jimin oppa itu sosok namja yang sedikit playboy, ia juga pernah berpacaran dengan eonnie Yoongi sunbae.
Aku tersadar jika aku harus mengikuti exstra basket, tapi aku juga malas karena aku harus bertemu dengan namja yang sudah mencuri first kissku, mungkin dari kejadiaan tadi aku sedikit takut dengan Jimin oppa. Disaat aku sampai dilapangan semua orang menatapku dan beberapa detik Jimin oppa juga datang, semua orang menatapku dengan Jimin oppa seperti ada beribu-ribu pertanyaan di mata mereka. Langsung saja aku berkumpul dengan teman-temanku, aku juga bersyukur Yoongi sunbae belum juga datang. 30 menit kemudian Yoongi sunbae datang dan langsung menyuruh kami untuk berkumpul.
"kita akan melakukan pertandingan antar tim yeoja dan namja" ucapnya, aku mendengar perkataan Yoongi sunbae berdoa agar aku dan Jimin oppa tak satu lawan. Akhirnya aku harus melawan dari tim Yoongi sunbae, semua bersiap-siap mengambil posisi masing-masing. Aku harus mengejar bola yang dibawa oleh Yoongi sunbae dan sampai akhirnya aku mendapatkan bolanya.
" Yena, awas di belakang" ucap salah satu timku
"mwo?" tanyaku dan langsung kepercepat langkahku. Saat-saat Yoongi sunbae ingin merebut bola dariku entah itu sengaja atau tidak ia menyentuh dadaku, langsung saja bola yang berada di tanganku lepas begitu saja. Aku tak bisa melanjutkan permainan ini, ku angkatkan tanganku berarti aku mundur dari permainan ini.
"Yena, mianhae aku tak bermaksud untuk..." ucapan Yoongi sunbae terpotong dengan ucapan Jimin oppa
"apa kau bilang? Tak bermaksud? Memegangnya?" Tanya Jmin oppa sambil melindungiku.
"mianhae Yena aku.." ucap Yoongi sunbae kepadaku sambil mendorong tubuh Jimin oppa kesamping, aku melihat tatapan Jimin oppa sangat takut. Disaat-saat mataku menatap mata dari Jimin oppa mengisyaratkan bahwa aku harus mengikuti perkataanya. "ah...gwenchana sunbae" ucapku sambil bersembunyi di belakangan Jimin oppa.
"mwo? Gwenchana? Apa yang kau maksud?" Tanya Jimin oppa kepadaku sambil sedikit berteriak.
"ah belum tentu Yoongi sunbae sengaja menyentuhku."ucapku berlagak seperti orang bodoh. Aku tak ingin Yoongi sunbae dan Jimin oppa berkelahi di tempat umum, jujur aku sebagai wanita juga malu mengetahui jika Yoongi sunbae menyentuh dadaku

( NC ) NEVER MIND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang