Part 13

4.2K 193 19
                                    

Choi Yena POV

Kubuka mataku secara perlahan aku dapat merasakan tubuhku sangat remuk , kugerakan
badanku dan aku dapat merasakan bahwa junior Jimin oppa belum juga dilepaskan dari vaginaku. Perlahan kulepaskan “ah..nghhh” desahku saat benda itu terlepas dari vaginaku.
Kutatap muka Jimin oppa sungguh sangat damai aku tak bisa meninggalkan lelaki ini begitu saja,
cintaku sudah begitu besar terhadap namja yang berada di depanku, aku juga tak tau jalan pikir
namja ini mengapa dia selalu menganggap bahwa didalam perutku ada kehidupan. Kutatap dan
kucium bibirnya dengan lembut aku sangat takut jika Jimin oppa meninggalkanku begitu saja.

Saat-saat aku ingin mandi tiba-tiba ponselku berbunyi dan sebuah panggilan, segera kuangkat
panggilan dari nomor asing bahkan nomor itu juga dirahasiakan jadi aku tak tau siapa yang menelfon.

“yeobaseyo” ucapku

“Yena segera temui aku ini semua ada kaitannya dengan namja brengsek Park Jimin. Mohon datang ketempat yang sudah aku tententukan jika kau tak datang, Jimin akan menanggung
semuannya dan jangan terkejut jika Jimin ditemukan dengan keadaan tewas” ucapnya

Setelah aku mendengar ucapan dari seseorang yang menelfonku segera kututup telfon tersebut
dan aku memikirkan dari semua ucapan orang tadi, aku tak mau Jimin oppa dalam keadaan
bahaya dan juga aku bisa menemui orang tersebut setelah pulang sekolah ini juga sudah jam 8 malam. Kubelai rambut Jimin oppa

Segera kekamar mandi untuk membersihkan badanku dari bau seperma Jimin oppa. Kulepaskan
semua pakaianku aku dapat melihat tanda yang dibuat oleh Jimin oppa di bagian tubuhku khususnya dibagian leher sampai dada tanda merah sangat banyak hampir menutupi kulit
putihku.

“aku tak akan membiarkan seseorang membuat tanda ditubuhku selain Jimin oppa” ucapku sambil terus memperhatikan setiap bagian tubuhku. Dan juga aku merasa perutku sangat penuh
dengan cairan milik Jimin oppa “aku menyukainya” ucapku sambil mnghadap cermin.

Park Jimin POV

Kuraba sebelahku dan aku tak menemukan tubuh calon istriku kubuka mataku dan aku dapat
melihat ternyata ini sudah jam 8 malam dan aku mendengar dari kamar mandi ada seseorang
yang mandi itu pasti colon istriku. Kupejamkan mataku aku masih ingin tidur kembali kututup
mataku kembali dan belum sempat tertutup dengan rapat sebuah tangan menggoyangkan
tubuhku

“oppa irreona” ucapnya dengan lembut dan aku dapat mencium bau sabun

“eoh” ucapku sambil mengucek mata

“mandi oppa dan kajja kita makan, aku akan membuatkan makanan, sedangkan oppa mandi”
ucapnya sambil duduk disebelahku dan tentunya ia masih pakai baju handuk.

“nanti saja chagiya oppa masih ngantuk” ucapku sambil memejamkan mata

CHUPP..

“kajja mandi oppa” setelah menciumku dia menyuruhku untuk mandi dan itu semua
kelemahanku, mendapat ciuman dari Yena langsung duduk ditepi ranjang.

“oppa palli” ucapnya sambil sedikit berteriak kearahku. Setelah mendengar perintah dari Yena
aku segera berdiri dan tak lupa memilih baju yang aku nanti pakai, aku merasa jika benar-benar
menjadi suami dan Yena menjadi istriku.

Setelah selesai mandi aku segera turun dari kamar menuju dapur, saat-saat aku turun dari tangga
aku sudah mencium bau makanan yang sangat lezat, aku semakin semangat untuk makan dan
apalagi makanan ini masakan dari yeoja yang aku cintai. Kulanjutkan langkahku namun langkah
paling pelan aku tak mau Yena tau kalau aku ingin memeluk tubuhnya dari belakang. Aku sudah
mulai mendekati dan saat ingin melingkarkan tanganku keperutnya.

( NC ) NEVER MIND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang