Part 17

2.5K 97 13
                                    

Min Nara POV
Aku benci hidup ini, aku tak ingin hidup lama lagi lebih baik menyusul eomma dan appa "eomma appa aku merindukanmu? Apa kau ingin aku menyusulmu?" racauku sambil terus meminum soju beberapa kali, entah berapa botol yang sudah ku minum. "hah dasar namja brengsek, dulu kau selalu bilang kepadaku akan menikahiku, tapi sekarang? Nappeun namja PARK JIMINN" teriakku sambil meletakkan gelas diatas meja.

Kuputuskan untuk kembali kerumah, aku terlalu capek untuk memikirkan ini, saat aku berjalan seseorang memanggilku seketika aku menengok "Taehyungie"  sambil memegang baunya agar tubuhku tidak jatuh kebawah.

"nuna akan kuantarkan pulang kerumah"ucapnya sambil membantuku berjalan untuk menuju ke dalam taksi.

" Taehyungie, apakah kamu menyukaiku ani mencintaiku?" ucapku sambil meletakkan kepalaku di atas dadanya.

"nuna sadarlah sekarang kau ini mabuk" ucap Taehyung sambil mengusap punggungku.

"aku sudah sadar Taehyungie, aku sudah lelah untuk mabuk dan menunggu seseorang yang sudah tak mencintaiku lagi" ucapku sambil terkekeh.

Kim Taehyung POV
hatiku? Kenapa hatiku seperti ini, setelah Nara nuna bertanya seperti itu, apakah ia mencintaiku? Aku tak ingin mengharap lebih tetapi aku akan berusaha untuk mendapatkan hati Nara nuna. Saat-saat dalam perjalanan aku dapat melihat nara nuna tertidur dengan pulas didadaku.

Beberapa menit aku dan Nara nuna sudah sampai di depan rumah Nara nuna, namun nuna masih belum bangun juga.  Aku tak ingin mengganggu nya ia tidur keputuskan untuk menggendong nuna dengan hati-hati agar tidak mengganggu Nara nuna tidur.
Sebelum kugendong tubuh nuna kucari kunci rumah terlebih dahulu.

Kubuka pintu rumah nuna dan kubaringkan tubuh nuna diatas sofa, kuamati wajah cantik Nara nuna. Keputusan untuk membuat sup,  namun sebuah tangan menahanku untuk pergi "Taehyung gomawo" ucapnya sambil membuka matanya perlahan.

Namun tiba-tiba nuna menciumku dengan lembut, aku hanya bisa diam tanpa ada gerakan. "apakah kamu mencintaiku Taehyungie?"  ucap Nara nuna sambil melepaskan ciuman.

"Taehyungie" panggilnya
"Ne? " jawabku sambil menatapnya
" apa kau mencintaiku? " tanyanya sekali lagi.

Aku bingung aku harus menjawab apa, aku tak ingin setelah menjawab dengan jujur setelah Nara nuna sadar dari mabuknya ia tak ingat apa yang aku katakan, tapi disisi lain aku tak ingin kesempatan ini aku abaikan begitu saja. " aku harus mengatakan semua ini"  batinku dalam hati.

"NE AKU MENCINTAIMU NUNA SANGAT MENCINTAIMU" ucapku dengan tegas. Dan aku dapat melihat nuna tersenyum kearahku. Aku semakin mendekat kearahnya dan aku dapat merasakan benda yang lembut, hangat dan manis kubuka mataku dan aku dapat melihat Nara nuna memejamkan matanya.

Park Jimin POV
Mulai sekarang aku akan lebih menjaga Yena dari siapapun terutama dari Suga ataupun siapa itu. Aku tak ingin kejadian itu terulang kembali aku hanya ingin  Yena bahagia. "BRENGSEK" teriaku sambil memukul tembok.  Aku tak akan membiarkan kamu lolos begitu saja

"wae oppa?" tanya Yena dengan raut khawatir, dengan segera kusembuyikan tanganku dibalik tubuhku.

"wae oppa?" tanyanya sekali lagi
"ani gwenchana yeobo" ucapku sambil tersenyum kearahnya.
"kenapa tangan oppa? " tanyanya dengan menetapku
" ani gwencahan" ucapku. Namun Yena tetap berusaha keras untuk melihat tanganku, "ommo tangan oppa" ucapnya sambil menatap tanganku yang membiru karena hantaman keras tadi.
"gwenchana yeobo" ucapku sambil mengecup dahi Yena.  Namun tanpa berkata ia menyeretku di ruang tamu aku hanya bisa menuruti apa yang Yena lakukan, aku dapat melihat wajah cantiknya saat mencoba Luka di tanganku.

Aku sungguh mencintaimu Yena, aku tak akan membiarkan siapapun merebut dariku. Aku akan mencari orang itu orang yang telah menyakiti orang yang berarti dalam hidupku, aku tak peduli jika itu berbahaya bagiku aku akan tetap mencari orang itu dan memberi pelajaran setimpa yang Yena rasakan.

"aku mencintaimu yeobo" ucapku dan seketika Yena berhenti dan menatapku dengan tersenyum
"nado oppa" balasnya
"chagi kajja kita menikah" ucapku
"ya!! Kau saja belum mendapat pekerjaan yang cocok untukmu, aku dan anak kita ingin oppa beri makan apa heh? " ucapnya sambil memukul lenganku
" ahh appo appo" ucapku sambil memegangi lenganku.
"minahne oppa,"ucapnya sambil khawatir.  Aku melihatnya semakin gemas sesegera mungkin ku cium bibir milik Yena

Chuuu...

"opppaaaa"teriaknya
"kajia tidur pasti lelah" ucapku sambil membenarkan posisi tidur kami. Namun sebelum tidur aku masih ada satu hal yang belum terselesaikan segera mungkin aku mengambil ponsel dan memberikan pesan

"temui aku di dekat bangunan yang kemarin lu kesana, gue tunggu lu jam 9 pagi. "

To:.......

Tbc
Hai cinghu? Gimana kabar kalian? Baik kan? Sebelumnya author minta maaf udah lama gk update dan hari ini author menulis cerita ini lagi.
Btw gimana ceritanya? Terlalu pendek atau kepanjangan? Menurut kalian gimana?

( NC ) NEVER MIND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang