Part 11

6.2K 233 6
                                    



Choi Yena POV

Aku tak bisa seperti ini terus-terusan aku tak ingin menyakiti seorang yang aku cintai. Begitu
lemahnya aku saat aku melihat orang yang kucintai dengan keadaan seperti ini, tapi dibalik
semuanya aku masih sangat kecewa terhadap Jimin oppa, mengapa ia dengan mudahnya
menerima ciuaman dari yeoja tadi. Aku sempat berfikir jika hubunganku dan Jimin oppa sampai disini saja, mungkin aku lebih cocok menjadi sahabat atau keluarga Jimin oppa.

"oppa sekarang makan dulu" ucapku sambil membawa semangkuk bubur yang tadi aku masak

"aniyo, oppa tidak lapar chagiya, oppa ingin kau selalu disisi oppa itupun sudah cukup" balsanya
sambil tersenyum lemah, aku mendengar dari perkataan Jimin oppa seakan-akan aku tak bisa
meninggalkan Jimin oppa, aku sadar jika aku tak bisa hidup tanpa Jimin oppa. Tapi aku juga
belum bisa memberi keputusan untukku dan Jimin oppa tentang kelanjutan hubungan kami.

Disisi lain aku merasa tersakiti dan putus asa disisi lain juga aku tak bisa melepaskan Jimin oppa
begitu saja.

"chagiya"

"chagiya"

"chagiya" panggil Jimin oppa

"ne-ne"ucapku terkejut

"wae? melamun?" tanyanya padaku sambil mengusap pipiku

"aniyo oppa"ucapku sambil tersenyum tipis kearah Jimin oppa "kajja oppa harus makan" ucapku sambil menyuapkan makanan kedalam mulut Jimin oppa "tapi jangan tinggal-" ucapan Jiminoppa langsung kupotong dengan ucpanku "makan dulu oppa biar cepat sembuh ne, buka mulut
oppa" ucapku sambil mengarahkan sendok makan kedalam mulut Jimin oppa.

Setelah makanan habis kusalepkan ke daerah yang memar, aku tak ingin jika memar itu akan semakin parah jika tak diobati. "oppa setelah ini pulang dan besok persiapan untuk sekolah oppa" ucapku sambil mengusap salep ke wajah Jimin oppa "kau juga harus pulang" balasnya sambil tangan kirinya memeluk pinggangku

"aku sudah pulang oppa, sekarang juga aku sudah
pulang" balasku sambil menutup salep itu kembali. "ini bukan rumahmu, ini rumah orang tuamu. Rumahmu bersamaku" uapnya sambil menatapku
"tapi ini juga rumahku oppa" balsaku sambil mengalihkan pandanganku dari tatapan yang sangat mengunci "BUKAN, KAU MILIKKU DAN KAU HARUS TINGGAL DENGANKU!!" bentak Jimin oppa.

"mianhaee oppa..hikss..hikss..ak-akku...tak bisa kembali deng-" balasku dan tiba-tiba air mataku
mengalir begitu saja

"arra, maafkan oppa tapi oppa tak akan membiarkanmu lepas dari oppa dan masalah itu oppa
mianhae oppa tak bisa mengendalikan diri chagiya, mianhae" ucap Jmin oppa begitu lemah dan suaranya tentunya mulai bergetar. Aku melihat semakin sulit untuk meninggalkan Jimin oppa

"apakah aku harus bertahan? Itu juga belum tentu benar jika Jimin oppa berselingkuh" batinku sambil melihat Jimin oppa

Park Jimin POV

Sebesar itukah cintamu, kau tak percaya denganku aku benar-benar tak selingkuh dibelakangmu, aku mencintaimu lebih dari apapun. Namun apa kau semakin ragu denganku aku tak akan biarkan kau kembali dengan Yoongi ataupun dimiliki orang lain, jika aku tak bisa memilikimu maka orang lain juga tak boleh memilikimu.

Aku tak peduli bagaimana keadaanku sekarang, memar ditubuhku sudah biasa terjadi padaku. Aku tak peduli bagaimana wajahku sekarang yang aku pentingkan bisa kembali dengan Yena
dan memiliki Yena seutuhnya, didalam kamusku tak ada kata-kata melepaskan jadi aku harus
memperjuangkan.

( NC ) NEVER MIND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang