36. Big Brother

61.2K 4.5K 356
                                    


"Robbie?!"

"Jane Fisher?! Apa itu benar-benar dirimu? Jane?"

"Astaga! Aku tak percaya kau adalah Robbie!" Ucap Jane. Ia sangat senang bertemu pria itu.

Robbie McCarthy, bocah cengeng yang selalu dimandikan oleh ibunya dulu.

"Kau benar-benar mirip ibumu Jane."

"Eee... Tuan McCarthy, kurasa sekarang waktumu mempresentasikan desain yang kabuat." Ucap Jane mencoba menahan euphorianya bertemu teman semasa kecilnya itu.

"Oh maafkan aku Nona Fisher." Ucap Robbie sembari membuka salah satu gulungan kertasnya.

"Reed. Aku sudah mengganti nama keluargaku."

"Oh. Maafkan aku Nona Reed." Ucap Robbie. "Aku mengerti."

Dan Robbie pun mulai mempresentasikan hasil desainnya. Ini pertama kalinya Dreamcity bekerja sama dengan Architectural firm milik Robbie.

"Bisa kulihat mengenai anggaran bangunannya?" Tanya Jane. Ia teringat dengan perkataan Julian yang harus tetap on budget pada pembangunannya.

"Ini baru perkiraanya saja." Ucap Robbie sembari menyerahkan beberapa berkas.

Jane pun mengerutkan dahinya ketika melihat berkas itu.

"Terlalu mahal." Ucap Jane tegas.

"Tapi ini sudah sangat efisien. Taman bermain harus benar-benar memberikan tampilan mencolok." Bela Robbie pada hasil pekerjaannya.

"Tak ada masalah sama desainnya sama sekali. Ini sudah cukup bagus." Ucap Jane.

"..."

"Namun biayanya sudah terlalu mahal. Kau tak perlu menggunakan bahan-bahan import. Cukup gunakan sumber daya lokal, tapi tetap pastikan kualitasnya. Itu akan memangkas biaya distribusinya. Lalu untuk desainnya tak perlu diubah, terkecuali itu bisa mengurangi biayanya tapi hanya opsi saja." Ucap Jane tegas. Entah kenapa ia merasa dirinya sekeren Julian.

Jane kemudian menoleh ke arah arlojinya. Ia sangat senang. Sudah waktunya makan siang bersama Julian.

"Jadi, kapan aku bisa mendapatkan revisinya?" Tanya Jane.

"Minggu depan, hari selasa." Ucap Robbie.

"Dan aku harus begadang satu minggu ini" Ucap Robbie dalam hati.

"Baiklah. Mungkin cukup sampai disini. Kita akan bertemu hari selasa." Ucap Jane. Ia sudah mulai sibuk dengan ponselnya.

Jane : Julian, kau ingin kubelikan apa untuk makan siang?

Julian : Tak perlu. Aku ada makan siang dengan investor. Jangan lupa kirimkan hasil pertemuannya ke emailku.

Jane : Kau jahat :'(

Julian : Sabarlah Jane. Nanti makan malam kita akan bertemu. Aku yang membeli makanan, kau tak perlu memasak. Persiapkan saja dirimu untuk malam ini.

Jane : Aku mencintaimu Julian.

Tak ada jawaban.

Jane menghela nafas. Julian benar-benar sibuk. Jane sangat kesal. Padahal ia sudah menanti jam makan siang ini untuk bertemu suaminya.

"Jane, bagaimana jika kita makan siang bersama?" Tanya Robbie. "Oh. Maksudku Nona Reed."

Jane : Julian, bolehkah aku makan siang bersama temanku?

Tak ada jawaban.

"Kau boleh memanggilku Jane jika tak berurusan dengan pekerjaan Rob!" Ucap Jane.

Perfect Family Member [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang