Class 2

8.2K 543 4
                                    

Kejadiaan luar biasa apa ini, dengan mudah nya aku bisa mencari berlian yang jelas jelas sangat kecil dan tersebar luas di taman ini.

"Hey nadia kamu bisa menemukannya? whoho kamu hebat" ucap Arindia yang melihat berlian itu ditangan ku

"Aku juga tidak tahu, kenapa aku sangat bisa menemukan berlian ini padalhal bentuknya sangat kecil"

"Aku saja baru dapat 2, kau sudah dapat 10 berlian lebih, cepat kau beritahu mis Tin"

Aku berjalan dengan langkah senangku menemui mis Tin yang sedang berada di bangku taman. Entah mengapa lantai ini sangat licin dan membuat aku hampir saja terjatuh, tetapi tidak jadi aku langsung ditangkap oleh seorang pria yang wajahnya lumayan tampan, kami bertatapan sejenak dan tatapan itu dirusak oleh burung yang bisa berbicara, kami berdua pun langsung sadar.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan?"

"Hmm.. iya aku gpp ko, makasi ya.."

"Iya santai aja, btw siap nama kamu?"

"Namaku Nadia, aku peserta kompetisi ini, kalau kau?"

"Namaku Andes, aku siswa disekolah ini, dan semoga kamu dapat memenangkan kompetisi ini ya.. nanti kita bisa sekelas deh" ucap Andes sambil menunjukan muka senyumnya

"Ya.. sudah aku mau ke mis tin dulu ya, bye"

"Bye"

"Say hello mis Tin, ini aku sudah menemukan berliannya" ucapku

"Hmmm... kau....?"

Entah mengapa mis Tin menatap ku seolah ada sesuatu di dalam diriku.

"Kenapa ?"

"Ouh.. tidak, kau lolos ke kompetisi berikutnya"

"Terima kasih mis"

Ada 3 orang saja yang beruntung dalam 1 kelompok. Aku, Arindia, dan Bimo sudah berhasil masuk ke kompetisi selanjutnya.

Uuh... kenapa udara disini sangat dingin sekali seperti berada di kutub utara, oh iya kami para finalis tinggal di rumah sederhana yang bertingkat 5 dan halaman belakang ada kolam renang yang luas dan kolam ikan yang kira-kira panjang nya 10 kaki.

Lonceng berbunyi jam menunjukan jam 6 pagi, casssandra sudah membangunkan semua orang dan mengumpulkan nya di sebuah ruangan.

"Aku ingin memberitahu kalian jika kalian gagal maka kesempatan kalian akan hilang, dan ingat ini kompetisi terakhir" ucap cassandra

"Apa kompetisi terakhir? Dulu kepala sekolah george bilang ada 5 kompetisi" ucap bimo

"Tidak lagi, karna banyak nya peserta yang datang kesini dengan tujuan yang tidak benar" ucap cassandra

Aku mendengar hal itu sambil nguap rasanya aku butuh 10 menit lagi untuk tidur. Dan sepertinya Arindia merasa tersinggung dengan ucapan cassandra, dan memang tujuan dia itu tidak benar.

Semua sudah siap dengan pakaian sihir dan sapu terbang, serta topi sihir entah ini kompetisi apa yang jelas cassandra bilang semua perlengkapan harus dipakai.

Kami semua di kumpulkan di lapangan, lapangan yang luas yang ditanami berbagai pohon-pohon cemara serta gemercik air dan ya disana ada air pancur dengan patung-patung kuda yang indah.

Tanpak seseorang laki-laki yang datang dengan sapu terbang nya dia akhirnya turun dari sapunya saat kaki nya sudah menginjak tanah.

"Hellow..." suaranya seperti suara... ah entah lah suaranya terdengar sangat lucu.

"Namaku adalah wiley aku guru pengajar materi sapu terbang, dan ini kompetisi terakhir untuk kalian, jika kalian bisa mengejar burung yang satu ini kalian berhak mendapatkan pendidikan di sekolah ini, kita mulai saja satu,...dua,...tiga..." ucapnya

Semua sudah mulai terbang dengan sapu terbangnya berbeda dengan aku yang dari tadi susah untuk terbang sudah ku ucapkan mantra tetapi terbangnya hanya beberapa meter saja

Aku bergurau ayolah sapu terbang kan sudah ku ucapkan mantra, ini juga salah ku... Semalam cassandra dan arthur melatih semua orang dengan sapu terbang sedangkan aku.. aku malah seenaknya tidur hup..

Setelah beberapa menit akhirnya sapu ku mulai terbang walaupun tidak tinggi dan aaahhhhh apa yang terjadi seekor burung yang dicari-cari ternyata terjebak di kantong jas ku aneh padalhal aku baru saja mau mencari burung itu, langsung saja aku membawanya ke wiley

Tanpa basa basi aku langsung saja menunjukan burung itu, dan reaksi wiley sangat senang dan dia mengucapkan selamat untuk ku.

Kepala sekolah george memberikan peralatan sihir yang sangat lengkap beserta manta mantra sihir yang tertulis di kitab yang sangat tebal, langsung saja aku ucapkan terima kasih kepadanya.

Aku berjalan ke rumah yang aku tempati selama kompetisi ini berlangsung, aku mau pulang sebentar ke rumah ku, aku sangat rindu dengan ayah ku dan aku ingin memeluknya, aku juga ingin mengambil baju - baju yang tersisa di rumah ku sebelum aku tinggal di pondok tempat para siswa dan siswi tinggal.

Sebenarnya aku tidak mau meninggalkan ayah sendirian tapi apa boleh buat dia juga yang menguruhku untuk bersekolah.

Bersambung

****

Huuuu.... ternyata jadi penulis itu gk gampang 😓😓😓😓

Hay reader😘😘😘

Jangan lupa vote and comment ya..😳

Satu lagi nih jangan lupa follow authornya ya.. karna nanti ada beberapa part yang di private, hanya bisa di baca untuk yang follow

Arthur: "Ah... author pengen banget apa di follow"

Author: "hehehe... diam kau arthur atau saya sulap jadi kodok"

Arthur : "ampun thor ampun😥😥"

Gk jls emg hahaha😲😲

See you 😘😘😘

The Magic School [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang