Class 4

7.4K 406 4
                                    

Andes POV

Ku tangkap, tapi tak bisa... sapu terbangku ayolah kejar bola terbang itu...

ku raih tangan ku..

Uh... lagi lagi dikacaukan oleh seseorang yang terbang disampingku.

Ssssstttt..

Yes berhasil, aku berhasil merebut bola ini dengan tanganku sendiri.

" bagus sekali Andes" ucap Nadia dan Daniel, Daniel adalah teman lama ku, dia sangat petakilan, guru juga sering menghukum dia. Dia terlalu percaya diri jadi agak sok tahu gitu.

"BITCH" ucap Steven yang kini bersama Alex dan Emeli, mereka sedang menatap ku, Nadia dan juga Daniel dengan tatapan sinis, mungkin karena aku bisa menangkap bola itu dibandingkan dia.

Ah... sudahlah, aku tidak takut dengan dia hanya karena dia putra kepala sekolah sekalipun.

"Andes kau dipanggil Arthur dan Edwardo, ada hal penting" ucap sheila.

"Baiklah" ucapku sambil menganggukan kepalaku. 

***

"Ada apa?" Tanya ku kepada Arthur dan Edwardo. Aku memanggilnya Tuan karna dia guru ku dan lebih tua dariku.

"Ku lihat, kau mempunyai bakat, dan ya.. kau pasti berhasil" ucap Arthur

Apa maksud Arthur, aku tidak mengerti sungguh. Bakat apa? Berhasil apa? Aku makin-makin tidak mengerti. Aku langsung menunjukan wajah bertanya-tanya.

"Hhmm.. kau jangan ucapkan seperti itu dulu Arthur" ucap Edwardo.

"Kami melihat bahwa kau bisa dalam segala hal Andes, aku yakin kau pasti akan berhasil. Berlian-berlian milik sekolah telah hilang, kau harus membawanya kembali. Berlian-berlian itu sangat berguna untuk sekolah ini, berlian itu menguatkan sekolah ini, jika berlian itu hilang maka pada saat bulan purnama datang sekolah ini akan lenyap karna tidak mempunyai perlindungan" ucap Edwardo panjang lebar

"La..lalu aku harus bagaimana?"

"kau harus membawa berlian itu kesini sebelum bulan purnama datang, dan kau tidak sendiri aku menugasi kau, Daniel, dan.. pemenang kompetisi itu" ucap Edwardo

"Maksudmu Nadia?"

"Ya.. perjalanan kalian dimulai dari bagian selatan Amerika, ini ada petunjuk dimana berlian itu diletakan" ucap Edwardo sambil memberiku sebuah peta ajaib.

"Baiklah..."

"Aku sangat mempercaimu Andes, pulang lah sebelum bulan purnama datang"

***
Aku menyambut nyonya Issabela, dia datang berkunjung. Issabela sangat cantik di usianya yang kini 30 tahun, dia terlihat awet muda.

"Andes... apakah Edwardo sudah menyampaikan ini kepadamu?" Tanya Issabela

"Iya.. sudah"

"Aku berharap kepadamu Andes, pertahankan lah sekolah ini, ayah ku yang mendirikan nya, hanya sekolah ini yang menjadi peninggalan ayah ku"

"Baiklah nyonya, aku akan berusaha sekuat tenaga"

"Kau tidak sendirian bukan, siapa yang akan menemanimu?"

"David dan Nadia"

"Nadia Pemenag kompetisi itu?"

"Iya,"

"Aku ingin bertemu dia, dimana dia?" Tanya Issabela.

"Aku disini nyonya" ucap nadia yang tiba-tiba muncul.

"Hhhhhhaaaahhhhh...." aku melihat Issabela mengela nafas.

"Hey.. kau sangat mirip denganku" ucap Issabela kepada Nadia

"Hah apa? Tidak mungkin nyonya" ucap Nadia

Ku lihat-lihat nadia memang sangat mirip dengan nyonya Issabela.

"Maybe" ucap nyonya Issabela yang kini tanpak termenung dan mata nya berkaca-kaca.

"Kau tak apa?" Tanya ku

"Aku baik-baik saja"

***
Perjalanan ku cukup panjang, tadi orang-orang mengucapkan selamat tinggal pada kami untuk sementara waktu.

"Kita langsung ke perbukitan Painted Hills Oregon" ucap Andes kepada Daniel yang kini sedang mengemudi mobilnya.

"Oh.. itu butuh 1 hari 2 malam" ucap Daniel

"Mungkin tidak kalau kau mengemudi dengan cepat" ucap nadia

"Huh... baiklah" ucap David.

Author POV

Mereka berada di dalam mobil kurang lebih 8 jam, terlihat Daniel yang sangat lelah.

"Apakah kita akan beistirahat? Aku sangat lelah" keluh Daniel.

"Baiklah, di depan sepertinya ada hotel, kita akan menginap di sana sampai esok pagi" ucap Andes.

***
"Ini kuncimu nadia, kau tidak mungkin tidur dengaku dan Andes kan?" Tanya Daniel

"Kau ada-ada saja" ucap Nadia.

"Yasudah.. kalian beristirahat lah, ini sudah jam 1 malam, besok pagi kita akan melakukan perjalanan"

***
Tok... tok... tok...
"Nadia bangunlah.. ini sudah jam 7 pagi, ayo kita lanjutkan perjalanan kita"  ucap Andes

"Baiklah.. ini aku sudah siap" ucap nadia yang kini telah membuka pintu kamarnya.

"Ayoo" ucap Andes

Bersambung

****

Jangan lupa vote and comment ya...

See you 😘

The Magic School [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang