Class 3

8K 486 5
                                    

Dirumah, ayah nadia berbicara dengan foto anaknya

"Nak.. apakah kamu baik-baik saja? Ayah sangat rindu sudah 2 hari ini ayah tidak memelukmu, walaupun kamu bukan anak kandung ayah, tapi ayah sangat menyayangimu... " ucap ayah nadia sambil memeluk fotonya.

Tak disangka saat ayah nadia berbicara, nadia sudah mendengar dan terkejut segera ia memasuki rumahnya

"Nadia kau sudah pulang?" Tanya ayah

"Iya yah... aku berhasil memenangkan kompetisi itu"

Kemudian ayah langsung memeluk nadia

"Ada sesuatu yang ingin aku tanya yah" ucap nadia setelah melepaskan pelukan nya

"Apa benar aku bukan anak kandung ayah?" Mata nadia hendak berkaca-kaca

"Nak, sekarang ayah harus jujur sama kamu, dan memang kamu bukan anak kandung ayah, tapi ayah sangat sayang sama kamu melebihi apapun"

"Terus aku ini sebenarnya anak siapa yah?" Tanya nadia yang sudah mengeluarkan air mata

"Ayah tidak tahu kamu anak siapa, yang jelas ayah menemukanmu diatas rumput, tapi saat ayah menemukanmu kamu bersama kalung itu"

"Kalung apa yah?"

Kemudian ayah nadia mengambilnya di dalam lemari

"Ini kalung berlian, ayah menemukannya di lehermu saat kau masih bayi, disini tertulis huruf N dan I, ini mulai sekarang kau harus memakainya"

"Baiklah yah, ayah aku tidak perduli bagaimana nanti orang tua kandung ku, yang jelas aku adalah anak ayah dan aku sangat sayang ayah, cuma ayah satu-satunya yang aku miliki"

Nadia tak kuasa menahan air matanya dan memeluk kembali ayahnya.

***

"Kamu pemenang kompetisi itu yah?" Tanya susan, sejak kemarin nadia ditempatkan di kamar yang berisi 2 orang yaitu susan dan ina, kamar itu sangat luas terdapat 3 tempat tidur dan 1 kamar mandi

"Hhmm iyaa"  jawab nadia

"Hhm... ina kemarih " panggil susan kepada ina yang sedang mambaca buku di ranjangnya

"perkenalkan nama ku susan dan ini ina"

"Oh.. iya nama ku nadia, salam kenal ya"

***
"Nadia, apa hobi mu?" Tanya ina

"Hobiku membaca buku"

"Apa kau sudah punya pacar?"

"Emmm... tidak"

"Oh... tapi sepertinya kau tak ingin pacaran, aku melihat dirimu yang begitu polos, pasti kau sangat mementingkan pelajaran" ucap ina.

"Hhmmm...sepertinya begitu"

***
Semua siswa dan siswi sudah memasuki ruangan makan, ruangan yang sangat luas disisi pintu terdapat 2 patung, dan disisi atas lampu nya seperti lampu kerajaan.

"Kau mau ini?" Tanya pelayan. Pelayan itu bukan manusia melainkan ros.

"Uuaaa..." ucap nadia yang kaget melihat itu, dan semua pandangan fokus kepada nadia

"Hhmmm... kau tak apa? maaf aku mengagetkan mu, aku roh yang diangkat oleh nyonya isabella, nama ku hazel"

"Namaku nadia" ucap nadia yang kini sudah tidak takut lagi, dan bersiap untuk makan

***
"Nadia... akhirnya kau memenangkan kompetisi ini, aku sangat senang" tanya Andes di lorong menuju kamar.

"Hmm.. iyaa"

"Yasudah baiklah, kau tidurlah besok kita akan memulai pelajaran"

"Hhmmm baikalah.. selamat malam"

"Malam"

***
Nadia pov

Pagi hari di Angele de la barthe school

"Oke.. semuanya... emm, kau nadia pemenang kompetisi itu kan? Tanya edwardo, guru pembimbing teori sulap menggunakan tongkat.

"Hhmm... iya" jawab ku

"Baik, nanti kau harus perhatikan baik-baik ya jika aku mengajar teori ini, karna ini sangat sulit, salah mantara, maka itu akan membahayakan orang lain"

"Baiklah"

***
Kami semua belajar tentang teori ini, teori ini sangat sulit, kami semua harus menghafal 1 kitab penuh, dan bahasanya sangat asing.

"Hey.. apakah aku boleh bergabung?" Tanya Andes kepada ku, ina, dan susan

"Silakan" jawab susan.

"Nadia awas..." ucap Andes

Kenapa?kenapa aku diam saja, ada bola terbang yang menghantam kepalaku, tetapi... Andes, Andes menyelamatkan ku. Pasti hantaman bola itu sangat sakit dikepala Andes.

"Andes.. aku... aku... minta maaf" ucapku, kami sedang berada di UKS, di UKS terdapat tempat tidur berjumlah 10 dan ruangannya seperti ruang rawat yang berada di rumah sakit.

"Kau sudah 2 kali menyelamatkan ku, aku sungguh minta maaf padamu" ucapku lagi

"Tak.. apa, kau tak perlu minta maaf, ini sakitnya juga sebentar lagi hilang ko" ucap Andes

"Ta.. tapi-"

"Sudah lah.. kau tak perlu begitu, besok nyonya Issabela akan datang,"

"Nyonya issabela itu siapa?" Tanya ku

"Hah? Kau tak mengenalnya?"

"Tidak..."

"Dia adalah pemilik sekolah ini, entah berapa banyak kekayaannya, dia sangat kaya, tetapi..."

"Tetapi apa?"

"Tetapi... dia dulu"

Ssssrreeetttt. Andes belum menyelesaikan perkataan nya, suara pintu terdorong, ah.. ternyata itu steven.

"Ada apa dengan nya?"tanya Andes

"Dia.. terlempar sejauh 10 meter, karna mengucapkan mantra yang salah" ucap perawat.

"Ha..ha..ha.." tawa Andes

"Kenapa kau tertawa? Kau tak lihat itu pasti sangat sakit" tanya ku

Andes langsung mendekatkan bibirnya ke telingaku, tanpaknya dia mau menyampaikan sesuatu.

"Dia itu.... anak kepala sekolah george, tapi lihat ayah dan anak beda jauh"

Steven menatap ku dan Andes, sepertinya ia tahu kalau kami sedang membicarakan nya.

"Hey... kalian membicarakan ku? Tanya Steven dengan raut wajah kesal

"Ti...ti...tidak" jawab Andes.

Bersambung

*****
Jangan lupa vote and comment ya

Hay baca ceritaku yang baru ya judulnya LOVE STORY IN KOREAN,

'Dua pasang pria dan wanita yang kehidupan nya sangat berbeda, mereka terjebak cinta di negeri orang'

Yah... pokonya mah nanti bakal seru deh.. 😁😁😁

Bye..

The Magic School [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang