Class 8

6.2K 343 21
                                    

Foto dimedia itu adalah Daniel yak...

Setelah beberapa jam akhirnya Andes bangun dan melihat Nadia dan Daniel yang berada tepat di sampingnya.

"Kau sudah bangun, syukurlah" ucap Nadia yang senang melihat Andes sudah bangun

"Tau tidak? Nadia sangat mencemaskan mu ndes, bahkan tadi aku lihat dia hampir meneteskan air mata karenamu" ucap Daniel sedikit menggoda

"Kalian siapa?" Tanya Andes
Nadia begitu terkejut melihat Andes tak mengenalnya, ada apa ini Andes

"Andes, aku temanmu dan ini Daniel, kita sering bersama-sama apa kau tak ingat? Kau kenapa Andes" ucap Nadia cemas

"Andes aku Daniel, teman lama mu"

"Aku tidak ingat, aarrgghhh..." kepala Andes tiba-tiba sakit

"Pera--" teriak Nadia yang ingin memanggil perawat tapi dipotong oleh Andes

"Jangan, aku ingat kalian kok, Nadia yang sok polos tapi baik cantik lagi"

"Ehem..." Daniel berdehem

"Dan Daniel yang petakilan, ngelawan, sok jagoan, sok tahu"

"Eh... oh jadi kau bohongin kita? Lihat tuh Nadia hampir menangis karena mu, jahat kau Andes" ucap Daniel

"E...e... maaf, aku tidak bermaksud begitu ko, aku cuma mau bikin kalian khawatir aja" ucap Andes

"Dasar kau.... Iya aku maafiin kamu" ucap Nadia.

Tiba-tiba Andes mencium kening Nadia, dan segeralah Daniel menggodanya

***

Kelas dimulai sejak jam 8 pagi, Mr. Arthur memberikan ilmu tentang mengubah barang-barang mati bisa menjadi hidup dan berbicara.

"Oke semuanya sudah siap dengan tongkat kalian! Aku ingin memberikan contoh terlebih dahulu"

"ezreas paradexleas" ucap mr. Arthur, lalu seketika patung kuda itu hidup dan bisa berbicara.

"Wow....." murid-murid yang tampaknya kagum.

"Daniel! Kemarilah" ucap Mr.Arthur dan Daniel pun menghampirinya

"Coba kau sihir lukisan itu" lukisan itu didalamnya ada foto-foto orang kerajaan dulu.

"Oke, ezreas paradexleas" ucap Daniel dan lukisannya pun hidup.

"Bagus sekali Daniel"

Melihat itu Steven dan geng nya tanpak cemburu dan segeralah ia angkat bicara.

"Aku ingin mencobanya" ucap Steven dengan tatapan kosong.

"Baik, coba kau sihir patung bidadari itu" ucap Mr.Arthur

Steven sudah mengucapkan mantra, tetapi dia gugup dan gemeteran akhirnya ia membanting tongkat itu, karna ia paling lemah kalau disuruh merubah sesuatu.

"Menurut ku, kau harus belajar lagi" ucap Mr.Arthur kepada Steven

Tiba-tiba Steven dan para geng nya itu menatap dengan tatapan tajam ke arah Andes, Nadia dan Daniel karena ia merasa iri dengan mereka.

"Let's go" ucap Steven yang mengajak teman-temannya, mereka keluar dari kelas saat pelajaran berlangsung.

"Mau kemana kalian?" Tanya Mr.Arthur, mereka tidak menjawab dan melanjutkan untuk jalan tanpa menoleh sedikit pun.

***
Saat ini Andes dan Nadia sedang berada di taman depan sekolah, kemana Daniel? Oh...iya ia sedang dihukum untuk membersihkan meja makan para murid karna perbuatannya tadi memecahkan vas sekolah.

"Nad!" Ucap Andes

"Hhmmmm?"

"Kau pasti belum mengenal seluruh bagian dari sekolah ini ya?" Tanya Andes

"Hmm... tidak juga sih"

"Mau ku ajak jalan-jalan keliling sekolah?" Tanya Andes

"Hhmm....aku mau ayo"

***
Setelah berkeliling lebih dari 30 menit, mereka sangat capai, padalhal masih ada ada 1 tempat lagi yang belum Andes tunjukan ke Nadia

"Masih ada 1 tempat lagi nih yang belum aku tunjukkan" ucap Andes

"Apa? Dimana itu?" Tanya Nadia

"Tapi kamu kuat gak?"

"Kuat dong"

"Yaudah ayo" ucap Andes

***
Mereka sudah sampai di menara Villian yaitu menara permintaan, tepatnya dibelakang sekolah.

"Ini namanya menara villian yaitu menara permintaan, nanti kalau kamu naik kesana dan mengucapkan permintaanmu pasti permintaan kamu akan terkabul" ucap Andes

"Bagus sekali menaranya, it's beautiful, Benar kah menara itu akan mengabulkan permintaanku? Kalau begitu aku mau kesana"

"Kau ku gendong saja ya? Ayo naik kepundak ku" Andes pun memberikan pundaknya kepada Nadia.

Mereka saat ini tepat di atas menara. Andes menurunkan Nadia

"Sekarang kau ingin apa? Pejamkanlah matamu" ucap Andes

Nadia memejamkan matanya, dan mengucapkan permintaannya, lalu ia membuka matanya lagi.

"Sudah?" Ucap Andes, dan Nadia hanya mengangguk

"Apa yang kau pinta?" Tanya Andes

"Hmmmm.... aku meminta supaya aku cepat dipertemukan oleh orang tua kandungku, jadi dulu ayahku menemukanku saat masih bayi, dan sampai saat ini aku tidak tahu dimana orangtua ku berada" ucap Nadia

"Oh.. oke, aku bisa bantu kalau kau mau"

"Terimakasi, kau memang sahabatku yang baik"

"Eumm...sahabat?" Tanya Andes

"Hehe.... kita lihat aja sehubung dengan berjalannya waktu"

***
Bersambung

Hay hay Author balik lagi nih...

'Om telolet om' wah mendunia banget, hehehe....

Jangan lupa vomment ya...

Jangan lupa juga baca cerita baru Author judulnya "married was with her" prolognya ada di Class 7 yak..

Kamsamida

See you 😘😘😘

The Magic School [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang