Class 6

6.3K 366 2
                                    

Foto dimedia itu Nadia ya...

"Aku tau siapa yang melakukan ini" ucap Andes

"Siapa? Kau mengenalnya?" Tanya Nadia

"Ya.. dia adalah musuh terbesar ayah nyonya Issabela, sampai saat ini dia masih membalaskan dendamnya, bahkan dia mau menguasai apa yang dimiliki nyonya Issabela" ucap Andes

"Bagaimana kau tahu?" Tanya Nadia

"Sebelum melakukan perjalanan, nyonya Issabela memberitahuku tentangnya"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Nadia

"Aku harus buat Daniel sehat kembali" lalu Andes mengucapkan mantranya dan Daniel tidak merasakan sakitnya lagi.

"Baikalah ayo, dia mengacaukan kita untuk tidak mengambil berlian itu" ucap Andes dan mengajak teman-teman nha pergi

***

Sebentar lagi mereka akan sampai.

"Lihat, itu dia bukitnya" ucap Andes sambil menunjuk bukit itu. Bukit itu tanpak bersinar indah sekali.

"Sinar itu, itu pasti sinar dari berlian itu" ucap Nadia

"Ayo.. kita mendaki" ucap Andes

Mereka berdua mendaki bukit itu, sinar terus menerangi bukit itu. Tak lama mereka sampai di atas bukit, mereka melihat ada 3 buah berlian yang bersinar.

Mereka segara mengambilnya, tetapi tiba-tiba Carlos datang dengan sapu terbangnya.

"Kalau kalian mau mengambil berlian itu, langkahi dahulu mayat ku" teriak Carlos

"Kau?... kau pikir aku takut denganmu" ucap Andes

Andes dan Carlos melakukan pertarungan, pertarungan sangat menentangkan. Andes terlihat capek, terlihat dia yang tidak kuat melawan Carlos.

"Nadia cepat ambil berlian itu, maka Carlos akan hancur" teriak Andes

"Ingat, cuma keturunan Marvista saja yang bisa mengambilnya, apa kau pikir gadis ingusan itu bisa mengambilnya hah?" Teriak Carlos sesekali ia tertawa.

Tak lama Carlos menyerang Andes, sampai Andes terlempar amat jauh, dan Carlos langkah demi langkah mendekati Andes ia ingin membunuhnya.

Disisi lain Nadia melangkah ke tempat dimana berlian itu berada, ia sempat memegannya. Dalam waktu yang bersamaan Andes teriak karna Carlos ingin membuhunya menggunakan tongkatnya tetapi tiba-tiba Carlos menjadi asap hitam dan kemudian menghilang, itu karna Nadia berhasil mengambil berlian itu dari tempatnya.

"Ha...ha..." andes terlihat capek, nafasnya tidak beraturan

"Andes kau tak apa?" Tanya Nadia yang sudah berada di samping Andes

"Aku baik-baik saja" jawab Andes.

Mereka berdua menuju mobil yang terdapat Daniel, dan segera ingin kembali kesekolah.

***

Setelah mengemudi lebih dari 20 jam akhirnya mereka sampai di sekolah, banyak orang yang berkunpul disana terutama Issabela, dan Nadia memberikan berlian itu kepada Issabela untuk memasangkan berlian itu di atas menara sekolah. Dan akhirnya berhasil sebelum bulan purnama datang.

Cahaya berwarna putih keunguan itu muncul setelah Issabela memasangkannya, cahaya itu tanpak indah sekali.

Issabela kembali turun dan bergabung dengan orang banyak.

"Mari kita berpesta" ucap Danied

"Dasar mau kau berpesta saja" ucap Andes.

Dan kemudian semua berpesta dengan lagu yang diputar.

"Nadia terima kasih ya, kau sudah membantuku" ucap Andes

"Iya, tenang saja, aku akan menjadi sahabat terbaikmu" ucap Nadia

"Hanya sahabat? Tanya Andes yang menatap Nadia dengan sedikit bercanda

"Hhmmmm" Nadia terlihat termenung, ia bingung tentang perkataan Andes tadi.

"Ya...." lanjut Nadia

"Kau tidak mau menjadi kekasih ku?" Tanya Andes to the point

"Hhmmm..... kau ini tidak romantis, masa menyatakan cinta seperti itu" ucap Nadia sambil menunjukan muka kesalnya melihat Andes menyatakan cinta biasa-biasa saja.

"Ups... baiklah, maukah ka--" Andes belum selesai mengucapkannya tiba-tiba dipotong oleh Daniel yang menggoda mereka berdua

"Dasar pengganggu, pergi sana" ucap Andes, Nadia terlihat tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

"Baikalah, baik semoga acara menyatakan cintamu itu berhasil kawan" ucap Daniel

"Sudah! Pergi sana!" Ucap Andes terlihat kesal

Akhirnya Daniel pergi, dia kembali berpesta memang anaknya sangat petakilah. Dasar Daniel daniel rasanya pengen buang ke laut, haha #abaikanyangterakhir

"Okey, kita lanjutkan" ucap Nadia

Seseorang berdehem, di belakang Andes, langsung saja Andes mengusirnya karna ia pikir adalah Daniel tanpa ia tahu itu adalah Issabela. Lalu Andes tersipu malu, disusul oleh Nadia yang sedikit tersenyum sambil meledek.

"Hhmmm.... sepertinya aku mengganggu kalian" ucap Issabela.

"Ti..tidak nyonya, kami ha...hany-" jawab Nadia gugup dan memainkan jarinya, lalu pembicaraannya dipotong oleh Andes

"Kami hanya, memainkan permainan anak remaja masa kini" potong Andes

"Oww... aku sangat-sangat berterimakasi kepada kalian, nanti kalian akan ku beri hadiah"

"Tidak apa-apa nyonya, ini sudah menjadi tugas kami, kami juga bersekolah di sekolah ini, belajar ilmu sihir, jadi kami tidak akan membiarkan sekolah ini hancur" ucap Andes

"Hhmmm... begitu" ucap Issabela

"Aku ingin bicara sesuatu hal sama kalian, apakah boleh? Tanya Issabela

"Boleh, silahkan saja nyonya" jawab Andes

"Siapa yang mengambil berlian iti dari tempatnya?" Tanya Issabela to the point

Bersambung

***

Part ini sedikit ngegantung kaya hati author yak? Wkwk... biarin ah.. temu di part selanjutnya yak..

Jangan lupa vote and comment. Kali aja ada yang salah" kata wkwk....

Author minta maap.

See you 😘😘😘

The Magic School [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang