Bunda dan adik kecil Keiza sudah boleh pulang, tetapi sayangnya sampai saat ini Doni belum juga pulang, sedangkan acara aqiqah tinggal 3 hari lagi. Jika dalam 3 hari Doni tidak juga datang, terpaksa mereka harus menamai adik laki-lakinya itu tanpa keikut sertaannya.
Keiza pun masih tetap berada di rumah, tentu selain menjaga adik dan bundanya ia pun ingin bertemu dengan kakak tirinya. Sudah hampir satu tahun mereka tak bertemu karena kesibukan mereka masing-masing. Doni selain melukis ia juga sedang mejalankan bisnis di bidang entertaiment sama seperti Keiza.
"bagaimana dengan workshop di Jepang ? apa semua dapat ter-handle ?" tanya seseorang yang sedang menelpon seseorang dari mobilnya.
"semua lancar, hanya saja Mr.Harada merasa kecewa karena Anda tak bisa datang" ucap seseorang diseberang sana
"sampaikan salamku padanya. Akan ku tutup sekarang" lelaki itu segera mematikan sambungan telponnya dan tersenyum. Lelaki ini sudah tak sabar bertemu dengan keluarganya yang sudah menunggunya. Lelaki berjas hitam dan berkemeja putih itu adalah Doni, tampak berbeda dengan Doni 3 tahun lalu.
"Pak tolong mampir ke toko perlengkapan bayi" perintah Doni pada supir taxi
"Anaknya baru lahir, ya. Pak !" tebak supir dengan senyum ramah ke Doni melalui cermin. Mendengar itu Doni hanya tersenyum tak menjawabnya. Setelah membeli beberapa perlengkapan untuk adiknya, ia langsung pergi untuk pulang rumah, ia sengaja untuk tidak memberitahu pada orang rumah bahwa dia sudah ada di Indonesia karena ia akan memberi suprise kepada semuanya.
"Assalamualaikum !" Doni mulai mengetuk pintu rumahnya. Senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya, ia tak sabar untuk melihat wajah keluarga barunya.
"Waalaikumsalam" Keiza yang membuka pintunya terkejut saat melihat Doni yang ada dibalik pintu dengan barang – barang yang tadi dibawanya.
"hay !" Doni mengangkat tangannya yang penuh dengan barang – barang. Keiza yang menyadarinya segera membantu Doni untuk membawakan barang – barangnya.
"kenapa gak ngabarin ?" tanya Keiza selagi masuk kedalam untuk menemui Bunda dan adiknya yang sama-sama sedang tidur di kamar.
"mau ngasih kejutan, dan berhasil. Bunda lagi tidur ?"
"Iya, Bunda selalu begadang soalnya si jantan selalu nangis tengah malem"
"jantan ? lo kira adik kita hewan"
"abis mau dipanggil apa, dia kan masih belum punya nama. Lo juga kelamaan pulangnya. Mandi dulu sana, abis itu makan. Semuanya udah gue siapin" Doni menganggukan kepalanya lalu pergi menuju kamarnya.
Setelah selesai mandi, Doni langsung menyantap beberapa hidangan yang sudah di buat Keiza. Mendengar kebisingan di meja makan, Bunda menengok siapa yang ada dimeja makannya, dan seperti Keiza. Bunda terkejut karena anaknya sudah pulang tanpa diketahuinya.
"dari jam berapa ? kok gak bangunin Bunda ?" tanya Bunda
"baru tadi kok, Bun. Abis mandi juga. Mana dede nya ? Doni mau lihat"
"lagi tidur, kaya kamu kalo siang dia tidur kalo malem dia begadang"
"ya iyalah kan Doni kakaknya"
Bunda hanya tersenyum, ia mengelus – elus kepala anaknya itu yang sedang memakan makanannya dengan lahap. Keiza pun ikut makan dengan baju yang sudah ganti dan rambut yang masih basah tanda dia pun habis mandi.
"Ayah belum pulang ? Kei gak sabar buat namain si Jantan"
"di bilangin jangan panggil Jantan, kenapa gak boy aja ?" protes Doni

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother, My X
Teen FictionMantan pacar berubah jadi saudara tiri Langsung aja baca kalo penasaran, kalo gak penasaran harus penasaran!