BUKTIKAN !

60 1 0
                                    

Setelah beberapa hari tak bertemu dan tak berkomunikasi, akhirnya Reza memberanikan diri untuk mendatangi rumah orangtua Keiza dengan membawa beberapa bingkisan layaknya seserahan pada acara lamaran. Bunda dewi yang pada saat itu sedang menjemur Deral di teras rumah agak sedikit kaget aat melihat rombongan bodyguard yang dibawa Reza kerumahnya.

"Bu, saya Reza" ia memperkenal diri dengan perasaan yang sedikit gugup.

"Nak Reza ada apa ya kemari ? nyari siapa ?" tanya Bunda

"Saya kesini berniat untuk memacari anak ibu, Keiza" ucapnya dengan sopan dan ramah

"Jadi pacar ? kenapa gak tanya langsung aja sama anaknya ?"

"Justru saya kesini mau tanya langsung sama Keiza, Bu. Sekalian minta izin"

Dengan sedikit kecewa Bunda menjelaskan bahwa Keiza yang ia cari tak ada dirumah, karena Keiza sudah puang ke Bandung kemarin malam setelah acara aqiqahan Deral selesai. Tak lama Doni keluar dari rumahnya hendak berangkat kerja namun ia terkejut karena melihat Reza dengan anak buahnya yang terlihat kaku ada didepan rumanya.

"Hey, Bro !" sapa Doni

"Eh, Bro. Apa kabar ?"

"Baik aja, lo sendiri ?"

"Ya gini-gini aja gue mah"

"Ini ada apa bro ? keluarga gue ada hutang ? sampe banyak depcollector bejejer kaya gitu" canda Doni.

"Gue kesini mau minta jawaban dari Keiza, tapi kata nyokap lo dia udah ada di Bandung"

"Jawaban ? lo nembak Keiza ? kapan ?" tanya Doni tak percaya

"Kemaren di Mall, gue juga gak tau sih tiba-tiba nyeplos aja. Makanya gue kesini mau nembak dia ulang. Eh taunya dia udah minggat, gak jodoh kali kita"

"Jangan gitu bro, kalo cinta harus dikejar. Nomer lo masih yang dulu kan ?"

"Iya, mang napa ?"

"nanti gue sms-in alamat dia yang di Bandung, udah ya gue mau jemput calon gue dulu"

"lo mau nikah, Bro !"

"namanya baru calon, kan belom tentu" Reza kembali tertawa sambil melepas kepergian Doni, Bunda menawarkan untuk masuk keruma tapi Reza lebih memilih untuk langsung pergi ke Bandung untuk menemui Keiza Sang Pujaan Hatinya setelah menerima sms dari Doni tadi.

Sekitar 3 jam ia tempuh dari Jakarta ke Bandung, dan 1 jam untuk berkeliling mencari rumah dari Keiza. Berkali-kali pula ia mencoba menelpon Keiza tapi tak dijawab, ia berpikir apakah Keiza masih marah dan tak mau menemuinya lagi. Tapi pemikiran itu dibuangnya jauh-jauh, jawaban itu akan segera terjawab setelah ia menemui Keiza secepatnya.

"Majesty Apartement lantai 6" ia bergumam sambil berjalan masuk menuju kediaman Keiza. Ia memencet bel, tapi tak ada jawaban sama sekali sampai lebih dari lima kali ia mencoba memencet tapi tak ada yang menjawab. Ia memutuskan untuk berjalan berkeliling sambil menunggu Keiza pulang kerja. Sampai sekitar jam 7 malam, Keiza belum juga pulang. Ia pun menuli surat dan ditempelkan didepan pintu apartemen Keiza dan pergi.

Tak lama setelah ia pergi, Keiza pulang dan mengambil secarik kertas yang ditempelkan oleh Reza tadi. Ia membuka surat itu.

"Reza kesini ? tapi darimana dia tau ?" tanyanya pada dirinya sendiri, tak mau memusingkan dirinya ia langsung membersihkan dirinya dan bersantai di sofa empuk miliknya. Tapi pikirannya terhadap Reza kembali muncul, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Reza.

"Rez ?"

"Kamu udah pulang ?"

"Baru aja selesai mandi, ada apa ?"

My Brother, My XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang