New Family Member

79 4 0
                                    


Sudah hampir 5 tahun mereka hidup terpisah, Keiza memutuskan untuk hidup sendiri di Bandung untuk mengurus bisnisnya, sedangkan Doni sekarang memilih untuk membuka gallery ia menjadikan hobby-nya melukis sebagai mata pencahariannya.

Tentu ini akan membantu mereka untuk melupakan masa lalu, dan terbukti Keiza sudah mulai membuka hatinya walaupun ia belum serius dalam hubungannya tapi itu merupakan kemajuan dalam hidupnya, begitu juga Doni. Sudah 1 tahun ia menjalin hubungan dengan seorang wanita, walaupun hidup masing-masing bukan berarti mereka tidak berkomunikasi, mereka masing sering untuk saling berhubungan dan sudah selayaknya sahabat.

Tapi Keiza sedang tinggal di Jakarta untuk sementara waktu karena ibu mereka sedang hamil tua dan tak mungkin menyuruh Doni yang pulang karena ia sedang ada seminar di Amerika.

"Bun ! udah jangan ngeyel kalo di bilangin sama anaknya sendiri. Untuk apa ada Keiza disini kalo Bunda masih ngeyel. Inget kata Dokter, kalo kehamilan bunda sekarang sangat beresiko" perintah Keiza yang terlihat sangat khawatir pada ibu tirinya itu

"Iya, maaf maaf. Ya udah, kamu lanjutin masaknya" Jawabnya dengan lemas, muka pucat dan berkeringat, melihat keadaan itu Keiza sangat khawatir dan segera mengantarkan Bundanya itu untuk duduk

"Tuh kan, makanya jangan ngeyel. Ke Dokter ya, Kei takut ada apa-apa"

"Gak usah, Bunda gak apa-apa kok. Udah masak aja dulu, nanti keburu Ayah pulang"

"Tapi bener gak apa-apa ? apa Kei telpon Dokter aja ?"

"Gak apa-apa kok, Sayang. Percaya sama Bunda"

Akhirnya Keiza memutuskan untuk menuruti apa yang dikatakannya, ia melanjutkan masakan Bundanya. Ia sudah cukup handal dalam hal masak-memasak karena ia pun tinggal sendiri di Bandung menjadikan ia mandiri.

Saat makan malam, Ayah sudah ada di meja makan begitu juga Bunda tapi anehnya Bunda masih terlihat pucat dan lemah. Keiza khawatir namun ia percaya dengan perkataan Bunda tadi bahwa semua akan baik-baik saja.

"Kei, Gimana sama Collin ?" tanya Ayah

"Gak gimana – gimana kok, semuanya baik"

"maksud ayah bukan gitu, kamu itu udah sudah 27 tahun sudah seharusnya menikah"

"Hffft, kenapa bahas nikah lagi sih, Yah. Kei kan masih ingin sendiri dulu. Masalah nikah Kei belum mikirin sampe situ"

"Tapi kalau terlalu tua..."

"Kenapa ? Ayah takut Kei bakal gak punya anak ? atau..."

Saat mereka berdua sedang berdebat Bunda tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri dengan wajah yang semakin pucat dan keringan dingin yang semakin banyak. Keiza dengan cepat menyiapkan mobil untuk membawanya ke rumah sakit.

Di rumah sakit, dokter mengambil tindakan untuk segera melakukan persalinan karena air ketuban sudah pecah saat di perjalanan.

Ayah terlihat sangat khawatir, ia sangat takut kejadian yang sama terulang lagi. Kematian ibu dari Keiza, ia meninggal saat melahirkan Keiza karena ibu keiza disarankan oleh dokter untuk tidak hamil karena usia dan penyakit yang mengidapnya.

"Dokter, tolong selamatkan istri saya" mohon Ayah terhadap dokter, Keiza yang melihat kekhawatiran Ayahnya memegangi tangannya dan terus memberi semangat untuk ayahnya. Ia tahu kekhawatiran ayahnya terhadap wanita yang sangat dicintainya itu, dan dia menyuruhnya untuk segera menikah karena ia tak ingin melihat kejadian itu terjadi padaku.

My Brother, My XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang