Tidak perlu bersusah payah mencari informasi kesana kesini untuk mengetahui tentang dirinya. Ternyata dia adalah teman satu tim basket-nya sahabat ku.
Jujur, sahabatku rata - rata laki-laki semua. Jadi, ada beberapa anak basket yang pernah satu tim dengannya. Dan, dengan mudahnya informasi tentang dirinya itu mengalir dari salah satu sahabatku, Juniel.
Aku dan Jun sama - sama sekolah di tempat yang sama dari TK sampai sekarang kelas 10 SMA. Jun itu anaknya ganteng, baik, ramah dan juga idola para gadis. Tak sedikit para siswi yang suka padanya mencibir diriku, karena dekat dengan Jun. Tapi apa urusannya dengan ku ? urusan ku dengan dia pemain basket yang ku gilai senyumnya ini. Hampir setiap hari, saat jam kosong atau pun istirahat. Kutanyakan semua tentangnya dengan Jun.
"Kau suka?" Begitu Jun menanyaiku, saat aku terus menerus bertanya tentang si dia saat makan di kantin.Aku hanya bisa terdiam dan tidak melanjutkan pertanyaan - pertanyaanku. Dan, aku juga tidak bisa menjawab pertanyaannya. Aku juga bingung tentang perasaan ini. Jika, aku langsung memutuskan bahwa aku jatuh cinta dengan dia, dan mengejar hal yang tak pasti itu malah membuatku terjerumus lagi ke dalam luka yang selama ini ku tutup- tutupi. "ga, hanya penasaran" jawabku. "oh" jawabnya dingin, dan seketika aku diam dan tak mau bertanya apa - apa lagi.Selama ini kalau aku jatuh cinta dengan orang lain, Jun tidak pernah tau. Walaupun kami sahabat dari kecil, aku ini anaknya pendiam dan hidup berjalan mengikuti arus lurus saja. Aku dari dulu tidak pernah bercerita dengan-nya kalau mengenai cinta, aku rasa kami sama - sama masih belum dewasa tentang ini, jadi untuk hal satu ini tidak ada yang tahu. Cukup aku simpan dalam - dalam rasa cinta dan luka yang pernah aku alami dalam diamku.
.
vote dan comment, thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu dalam Diam
JugendliteraturAku diam.... Bukan berarti aku tak memikirkanmu. Aku diam.... bukan berarti aku tak mengharapkanmu. dan... Aku diam.... bukan berarti aku tak mencintaimu Aku lebih memilih diam. Karna.. Tak seorang pun mengerti ini termasuk diriku.