Di sekolah tentu saja aku dan Jun selalu bersama - sama. Entah kenapa, tak biasanya aku dan Kak Allen bisa bertemu di lapangan sekolah saat kami akan menuju ke kantin.
"Lyn!"panggilnya
"Apa?" Jawabku
"ehm, ehm." sambung Jun. Langsung ku pukul bahu nya Jun.
"Ga manggil aja, jangan gitu sama Jun" kata kak Allen
"Oh ya udah,kami duluan ya kak. Ayok Jun" kataku.
"Oke."jawabnya.
Oh ya ampun, aku tidak suka dengan situasi Awkward tadi. Dengan raut kesal aku berjalan dengan Jun. Entah apa yang dipikirkannya. Aku tau dulu aku yang sering meminta Jun bercerita tentang kak Allen. Tapi, itu dulu dan walaupun jika perasaan itu masih ada, untuk digoda langsung didepan kak Allen itu juga hal yang memalukan, dan aku yakin dia tau tapi dia sengaja.
"Marah?" Tanyanya.
"tidak" jawabku singkat.
"Aku tau kamu marah. Yaudah gini deh, kerumah aku deh hari ni kita main basket dilapangan rumahku, kita pesan makanan sepuasnya sesuka kamu, oke?" Tanyanya.
"Capek aku. Terus ga punya uang buat ongkos kerumahmu, dan untuk pesan makanan." Jelasku. Sebenarnya aku berbohong, aku hanya sedang ingin tidak meladeninya, gara - gara tadi.
"Alasan banget nih, biasa juga aku yang anterin kemanapun. Dan, ga mungkin, cewek satu ini bisa capek apalagi soal basket, setiap ada pertandingan pasti ga pernah absen, tau banget mau liatin Allen." "hei, kan ada kamu juga yang tanding" potongku. "iya deh, oh iya aku yang traktir nanti. Soalnya, orangtua ku pergi keluar kota jadi ga ada makanan, dan aku malas sendiri di rumah." Jelasnya panjang lebar". "iya -iya, demi kamu aja nih, biar ga gabut dirumah. Eh, ga jadi deh makan di kantin. Butuhnya makanan yang diorder dirumah kamu nanti hahahah" jawabku.Bel sekolah pun berbunyi, kami pun pulang. Karena rencana nya ingin kerumah Jun untuk main basket. Jadi, Jun harus mengantar-ku dulu kerumah buat ganti baju.
5 menit saja aku berganti pakaian. Dan 5 menit lagi untuk mengemas baju ganti. Dan keluar dengan buru-buru, tidak lupa mengunci pintu.
"Eh, lu ga ijin Lyn? Tanya nya.
"Ijin sama siapa? Orangtua ku juga ga dirumah." Kataku.
"oh." Jawabnya.
Orangtua ku dan orangtua Jun itu bisa dibilang sama karena mereka sering pergi keluar kota untuk pekerjaan dan meninggalkan kami. Dan, menurut ku itu tidak masalah, kami sudah sering di tinggal,juga kami bisa mengurus diri kami sendiri.Sesampainya dirumah Jun.Kami langsung mengorder makanan dengan cepat. Selesai memesan kami langsung kelapangan dan mulai bermain basket. Dan, lagi aku bingung tujuannya apa dia mengajakku bermain, toh aku dari kemarin - kemarin diajarin dia ga bisa-bisa. Tapi ya sudahlah, yang penting kami senang. 30 menit bermain dengan diikuti rasa lapar. Akhirnya, makanan yang diorder sudah sampai. Aku mengorder paket ayam yang isinya 5 ayam, sekalian nanti makan malam ga usah order lagi pikirku. "Dari tadi coba, udah lapar banget aku." Kata Jun. "Sama. Tapi nih ya habis makan pasti ngantuk nih."kataku. "Ga boleh ngantuk. Kita harus seharian banget main basket nya." Katanya. "siap laksanakan bos, hahaha." kataku.
Selesai makan, dan istirahat sebentar. Kami mulai bermain lagi. Baju basah dengan keringat, hanya bermain berdua. Ini mulai membuatku sadar bahwa kemampuan Jun dan kak Allen sama. Pasti dia sedikit tersinggung ketika aku membanggakan kak Allen waktu itu. Aku merasa bersalah untuk itu.
Hujan pun turun saat itu, saat aku dan Jun sedang merebutkan bola seperti anak kecil saling tarik menarik, dan kami terjatuh.
Kami tertawa saat terjatuh. Dan, kami menghadap langit lalu salinh memandang satu sama lain.
"Baru kali ini aku memandangmu dengan dekat, Lyn." Kata Jun.
" Ya ampun bikin baper orang satu ini" batinku.
"Emang kenapa?" Tanyaku sambil melayangkan senyum.
"ga papa"jawabnya
Kami mulai memandang langit lagi.
"Jun makasih yah buat harini. aku sangat suka hujan kalau sama kamu, aku juga suka sendirian jika sendirian sama kamu. Jun, hujan sering menjadi saksi saat kita bersama dan jangan sampai saat hujan pula kita berpisah."kata ku.
"....."
"kenapa dia tak menjawabku, aku dikacangin nih?" Batinku.
Saat aku menoleh ke arah nya. Dia tertidur. Aku saat itu langsung badmood karna saat aku bicara dia tidur, dan tidak sering aku melontarkan kata - kata puitis seperti tadi, argh kesal. Aku langsung duduk dan menyenggol tangannya. Tapi, tidak ada respon. Jun bukan tidur melainkan pingsan ditengah hujan ini.
vote dan comment, thankyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu dalam Diam
Genç KurguAku diam.... Bukan berarti aku tak memikirkanmu. Aku diam.... bukan berarti aku tak mengharapkanmu. dan... Aku diam.... bukan berarti aku tak mencintaimu Aku lebih memilih diam. Karna.. Tak seorang pun mengerti ini termasuk diriku.