Budidayakan vote sebelum membaca😁
Happy reading!!
^^^
Akhirnya keberuntungan berpihak kepada Renita. Bu Lita masuk ke ruangan. Dan mulai mengajar pelajarannya.
Alvin fokus dengan apa yang dijelaskan oleh Bu Lita berbeda dengan Renita. Renita saat ini tidak tahan lagi dengan kantuknya. Semalam Renita benar-benar tidak bisa tidur.
Renita melipatkan kedua tangan diatas meja dan menelungkupkan kepalanya. Renita memejamkan matanya.
"RENITA!! KAMU KENAPA?" Renita menjadi pusat perhatian kelas. Renita jadi gugup.
"E..eng..-" Renita tergagap saat Alvin menatapnya juga.
"KAMU SAKIT?"
Renita berpikir keras untuk menjawab "tapi kan lumayan gue bisa tiduran di Uks"
"Iy-"
"KALAU KAMU SAKIT, KE UKS SAJA,"
alhamdulillah
"ALVIN KAMU ANTAR RENITA SEBENTAR!!"
Mendengar nama itu. Dengan cepat Renita menstabilkan tubuhnya dan menjawab
"Engga kok bu, saya ga apa-apa, saya ga sakit!" Tukas Renita sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Alvin yang awalnya sedikit merasa terkejut ketika Bu Lita menyebut namanya tadi kini sudah mengalihkan pandangannya.
"KALI INI KAMU SAYA MAAFKAN" Bu Lita memperingati Renita kemudian melanjutkan materinya.
Renita merasa lega. Renita bingung akan semuanya. Renita bingung bagaimana hidupnya nanti ketika sudah menikah. Renita sekarang sudah mulai menerima pernikahan ini. Tapi yang dia bingungkan adalah dinginnya Alvin. Kalau pernikahan ini masih membuatnya kesepian, akan lebih baik dengan tidak adanya pernikahan ini. Apa memang begini sikap Alvin? Atau Alvin bersikap seperti itu karena ada sesuatu?
Bu Lita menjelaskan pelajaran didepan tapi pikiran Renita sudah melayang-layang. Sesekali Renita melirik ke arah Alvin. Yang dilihat dan dipikirkan Renita lain yang terjadi dengan Alvin.
Alvin terlihat sangat fokus dengan pelajaran dipikiran Renita. Tetapi itu semua diluar dugaan Renita. Dari semalam Alvin tidak bisa tidur memikiran segalanya. Bahkan pikiran Alvin sekarang masih menerawang. Tidak biasanya Alvin seperti ini. Tapi inilah yang terjadi.
Alvin dengan susah payah berusaha agar terlihat fokus dengan pelajaran walaupun pikirannya lain dari yang terjadi diruangan ini. Dan sepertinya usaha Alvin berhasil.
Alvin dan Renita larut dalam pikirannya masing masing.
^^^
" Ren, lo kenapa sih?? Dari tadi pagi gue liat lo agak gimana.... gitu?" Rania menghampiri Renita setelah bel istirahat berbunyi dan tentunya setelah Bu Lita keluar dari ruangan.
"Iya Ren, lo kenapa sih? datang matahari?" Timpal Siska.
"Bulan" ujar Tasya memperbaiki.
"Mulut-mulut gue ilaah. Sibuk amat lo!" Siska mencibir.
"Entahlah.. gue lagi ga mood aja. Mungkin efek kurang tidur" Renita berbohong. Renita tidak bisa memberitahu tentang pernikahan ini terlebih dahulu kepada sahabat-sahabatnya. Sorry!
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Teen FictionAku tidak meminta banyak Tidak meminta untuk bahagia, Tidak meminta untuk hidup tanpa masalah, Tidak meminta untuk mempunyai segalanya, Tapi hanya satu yang ku minta "Janganlah sekali-kali mereka mengetahui apa yang sebenarnya aku rasa...