Kalian tidak perlu cemas, semuanya sudah biasa aku lalui. Karena aku percaya bahagia itu adalah hal pasti yang akan datang dengan sendirinya.
RENITA PUTRI SYARIEF
---
Pernikahan tinggal menghitung jam. Sungguh tak terasa berjalannya waktu. Setelah kejadian di rooftop segalanya berjalan seperti biasanya. Tidak ada yang berubah dan tidak ada yang perlu diubah.
Hari setelah kejadian di rooftop Renita dan Alvin tidak pernah bertegur sapa, tidak pernah duduk berdua lagi dibangku kelas dikarenakan ada siswa kelas yang izin selama seminggu, jadi Renita mengisi kekosongan tersebut.
Besok pagi adalah acara akad nikah Renita dan Alvin. Acara akad nikah akan diadakan di salah satu hotel bintang lima.
Akad nikah memang akan diadakan secara sederhana dan cuma dihadiri oleh keluarga-keluarga besar dari kedua belah pihak saja.
Dan sepertinya kesederhanaan itu hanya untuk jumlah tamu yang akan hadir yaitu keluarga besar. Selebihnya akad nikah diadakan dengan sangat mewah. Segalanya telah dipersiapkan oleh orang tua Renita dan papa Alvin.Baju pengantin??
Renita dan Alvin tinggal pakai saja, mereka tidak perlu mencari dan mencoba atau fitting terlebih dahulu sebelum acara. Semuanya sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Renita dan Alvin tidak perlu repot-repot menaruh pikiran akan hal yang menyangkut dengan acara tersebut. Mereka hanya perlu mempersiapkan diri mereka masing-masing.
Malam ini malam terakhir mereka menikmati status kesendirian mereka. Alvin dan Renita sekarang sedang berada dikamar hotel tempat penggelaran akad nikah mereka, pastinya dikamar yang berbeda.
⭐⭐⭐
Setelah memberitahukan keluarganya untuk tidak mengganggunya malam ini, Renita segera masuk kedalam kamar hotel dengan mengunci pintu kamar rapat-rapat.
Renita menutup matanya. Mata Renita terbuka seiring dirinya membuka tirai penutup pintu menuju balkon yang ada dikamarnya. Tatapan Renita sendu. Renita membuka pintu, dan keluar menikmati keindahan malam dibalkon.
Butiran-butiran air mata mulai berjatuhan dari mata Renita.
Inilah fakta tentang Renita, dibalik Renita yang baik-baik saja di depan orang-orang, didepan sahabat dan bahkan didepan keluarganya sendiri.
Dibalik Renita yang selalu ceria dan suka bercanda, tersimpan kepedihan yang begitu mendalam yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun.
Mati? Bunuh diri?
Renita selalu memikirkan hal tersebut namun Renita menepis pikiran itu jauh-jauh. Karena Renita masih sangat percaya akan "Suatu saat kamu pasti akan bahagia. Waktu itu akan datang kepada kamu dengan sendirinya. Kamu hanya perlu menunggu dan menunggu".
Renita adalah tipe orang yang sangat tertutup. Renita tidak pernah memberitahukan perasaannya kepada orang lain akan masalah yang dihadapinya. Bahkan Renita tidak pernah mengeluarkan masalahnya dengan tulisan atau menulis Diary. Renita betul-betul berdiri sendiri.
Keluarga Renita tau akan masalah Renita, bagaimana mereka tidak tahu mereka melihat kejadian tersebut secara langsung. Masalah ini sebenarnya sudah terjadi saat Renita masih kecil dimana Renita tidak diinginkan oleh nenek dan kakeknya di jerman.
Awalnya kelahiran Renita sangat dinanti oleh kakek dan neneknya namun seminggu sebelum kelahiran Renita, kakek dan neneknya mulai mendiami dan menjauhi Renita yang masih dikandungan mamanya. Setelah Renita lahir kebencian yang diterima Renita semakin menjadi. Setiap hari Renita dimaki oleh neneknya. Semua orang yang ada dirumah tersebut keheranan. Awalnya Renita sangat ditunggu tapi setelah kelahirannya kenapa kebencian yang didapatkan Renita. Kakek dan nenek Renita sangat membencinya terutama neneknya. Itulah sepenggalan cerita yang didengar dari mamanya.
Apa salah Renita??
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Novela JuvenilAku tidak meminta banyak Tidak meminta untuk bahagia, Tidak meminta untuk hidup tanpa masalah, Tidak meminta untuk mempunyai segalanya, Tapi hanya satu yang ku minta "Janganlah sekali-kali mereka mengetahui apa yang sebenarnya aku rasa...