CHAPTER 9 : BAD MORNING

382 31 4
                                    










HAPPY READING!!!

________

Alvin sedang bersiap - siap untuk melakukan Jogging. Itulah rutinitas dikala Alvin memiliki waktu senggang apalagi hari libur.

Alvin hendak memakai sepatu olahraganya, tiba - tiba ada notifikasi dari smartphone-nya

Marcel
Kak, tolong bangunin kak Renita

Alvin memasukkan kembali smartphone-nya ke dalam sakunya dan membatalkan niatnya untuk segera memakai sepatu.

Alvin berjalan menuju kamar Renita dan sekarang sudah berada di depan pintu kamar Renita, Alvin hendak membuka pintunya, namum ia batalkan.

Tok... Tok... Tok...

Hening

Tok... Tok... Tok...

Hening

Tok... Tok... Tok...

Hening

Sudah ketiga kalinya Alvin mengetuk pintu kamar Renita namun tidak ada jawaban.

Alvin sekarang menjadi ragu antara membiarkan Renita atau terus membangunkan Renita.

Alvin menggaruk kepalanya kebingungan. Dengan meyakinkan hatinya ia membuka secara perlahan pintu kamar Renita.

Gelap.

Alvin menghidupkan lampu kamar Renita, Alvin melihat keadaan sekitar.

Alvin mendapati Renita yang masih tertidur pulas. Alvin mencoba membangunkan Renita dengan cara menghidup matikan lampu dengan berulang kali. Alvin keheranan melihat Renita yang tidak terganggu sedikitpun ketika lampu kamarnya dihidupkan, dia tetap tertidur pulas.

Bagaimana tidak keheranan, Alvin bahkan dengan terdengarnya pintu terbuka sudah membuat tidurnya terganggu, apalagi jika sudah dihidupkan lampunya, Alvin sudah sangat risih. Tetapi tidak dengan Renita.

Sekarang ini, Alvin menjadi sangat kebingungan untuk membangunkan Renita, ini adalah kali pertamanya dirinya membangunkan orang lain.

Alih - alih memikirkan cara membangunkan Renita, Alvin melihat koper Renita masih dalam keadaan utuh, berarti Renita belum membereskan kamarnya. Mungkin dia kelelahan.

Alvin bepikiran untuk membantu Renita membereskan pakaiannya.

Dengan cepat Alvin menyelesaikan membantu membereskan kamar Renita dan itu membuat Alvin lupa untuk memikirkan cara membangunkan Renita. Ketika dirinya berbalik, ia baru menyadari Renita belum dirinya bangunkan.

Alvin menarik sebuah kursi dan duduk dihadapan Renita yang sedang tertidur. Alvin memperhatikan wajah Renita yang sedang tertidur pulas sambil memikirkan cara untuk membangunkan Renita.

Teman - teman, apa yang kalian lakukan jika kalian di minta untuk membangunkan seseorang?
Yang pasti, saya sendiri (author) memilih untuk memanggil - manggil namanya atau mengguncangkan pelan bahunya seraya menyuruh untuk bangun.

Akan tetapi, itu semua tidak terngiang dikepala Alvin
"Bodoh!!" Alvin mengumpati dirinya sendiri.

Seingatnya, Alvin pernah sekali membangunkan Beni temannya, tetapi dengan cara menyiramkan air es diwajah Beni, dan tentu saja itu membuat Beni menyerang Alvin dengan umpatan - umpatannya, bahkan itu berlangsung sampai dua hari, Beni kesal dengan perlakuan Alvin.

Sangat tidak mungkin untuk menggunakan cara yang sama kepada Renita, Alvin berpikir panjang.

Alvin kehilangan akalnya, dia mengambil smartphonenya dan membaca artikel - artikel tentang cara membangunkan orang lain.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang