26 Desember 2015. Aku dan Romi mengemas pakaian di kamar Romi untuk berangkat ke Jogja. Suatu harapan yang kami nantikan. Istimewanya, biaya menginap ditanggung Randi. Dan kesenangan itu bertambah kali lipat.
" Rom, kamu akan bawa parfum gak?"
" Iya lah. Itu perlu." jawab Romi semangat. " Peralatan mandi kita?"
" Sudah." jawabku meyakinkan.
Saat beres-beres barang dan kamar, suara ketukan pintu memecah urusan dan kegiatan yang kami lakukan.
" Ki. Bukain pintunya deh!"
Aku langsung menuju ruang tamu. Bagai berjalan di hamparan taman bunga indah, aku terus menyungging senyum. Bukan karena berdamai dengan Reza, namun aku bisa mendapat kesempatan ke kota pendidikan itu. Banyak kenangan yang kusemai disini. Bertemu Romi, bersahabat dengannya hingga berlibur sambil bercengkrama dengan warga Jogja. Sangat mengena. Hatiku seperti geregetan. Dan pengalaman itu memberikan sebuah hasil. Hasil yang indah. Sesuatu yang tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Keindahan ini berlanjut tatkala kubuka pintu. Tak kusangka, Reza, Randi, Keju, Amel, Tana dan Tatik datang ke rumah dengan membawa koper. Ada yang berbeda, seorang wanita datang bersama Amel. Aku persilahkan masuk. Mereka cukup bahagia dengan ini. Menyenangkan sekali.
" Kalian udah datang!" ucapku basa-basi.
" Iya. Kan mau liburan!" ucap Keju semangat. " Romi dimana?"
" Di kamar. Biasa, beres-beres barang." ucapku dengan santai.
" Gue bantu deh!"
Keju langsung ke kamar Romi. Membantuku menata pakaian yang akan dimasukan. Sedangkan Romi dan Tatik pergi ke kamarku sembari merapihkan kamar. Saat beres-beres barang, aku melihat Amel dan seorang wanita yang belum kukenal.
" Ini siapa, Mel?"tanyaku dengan paras penasaran.
" Kenalin, ini Sahila Hasyim. Temen satu syuting."
" Sahila Hasyim atau Sila." kenal wanita ini sembari menyodorkan tangannya
" Kiki. Aditya Rizki Pratama." ucapku sembari berjabat tangan dengannya.
" Gimana? Lo siap?" tanyaku sembari memandang Amel.
" Siap. Lo?"
" Nih. Udah standby."
Aku dan Amel saling bertatapan. Menata untai pandang paras masing-masing. Suasana ini dipecahkan Randi yang tidak kusadari masuk ke kamar.
" Ki. Sila ini juga main di sinetron gue." jelas Randi semangat.
" Oo..." ucapku terkejut. " Perannya sebagai apa?" tanyaku pada Sila.
" Gue sebagai Anita. Anita itu karakternya rempong, tukang gosip dan care sama Fina, yang diperankan Isyana Sarasvati. Selain itu, dia juga punya perasaan sama Nico. Sayangnya, Nico juga sangat care sama Kevin, yang diperankan Rizki Nassar. Bahkan care-nya lebih dari itu."
Aku paham dengan penjelasannya. Aku pun seperti mendukung keunggulannya hingga memberi komentar terkait sinetron yang mereka bintangi.
" Gue terkesan sama karakter pemain di sinetron itu. Gak ada yang berperan antagonis. Tapi konfliknya bermain dengan perasaan. Hebat banget, lho!"
" Kamu benar, semua karakter di sinetron ini protagonis semua. Gak ada yang karakternya antagonis. Konfliknya seputar urusan cinta dan sahabat. Gak ada konflik yang seperti di sinetron-sinetron lainnya. Disini bermain dengan perasaan. Konflik cinta yang dibungkus dengan rasa persahabatan. Uniknya, ekspresi persahabatan cowok bisa ngalahin ekspresi cinta lho!. Cuman, ini bukan sinetron yang ngajarin cowok suka sama cowok. Sinetron ini ingin menggambarkan wujud ekspresi persahabatan dengan sentuhan drama yang elegan dan indah. Sering lho, di instagram Randi dan Bimo banyak komen negatif terkait sinetron itu. Setelah Om Indra jelasin ke publik, kontroversi itu bisa mereda. Buktinya, rating sinetron itu naik meski sinetron itu hanya tayang 2 kali dalam seminggu. Sayangnya, sinetron ini hanya dibatasi 100 episode. Edisi syuting di Jogja ini ada di episode 55." jelas Sila antusias sembari duduk santai di atas tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyacandra Di Langit Pengasinan
Romance" Itu adalah Sandyacandra dan aku akan ingat semuanya." Kiki mulai membuka lembaran baru dan berulang saat bertemu Reza. Di balik masa lalu Kiki yang kelam, tersimpan harapan dengan hadirnya Reza, Romi, Randi, Keju dan Bimo. Dinamika rumit terawal...