one

601 44 24
                                        

"Roku cobalah bermain piano sekali saja."

"Ayah kenapa kau selalu memaksaku...aku tidak mau ayah."

"Roku kau harus melupakan kenangan buruk mu itu."

"Maaf ayah...aku pergi dulu aku akan kembali sekitar jam 10 malam." akupun meninggalkan rumah dengan menaiki sepeda.

Malam ini begitu dingin mungkin sebagian orang beranggapan tidak akan mau keluar rumah san lebih baik menghangatkan diri di rumah, tapi itu tidak berlaku bagiku. Aku lebih memilih keluar rumah walaupun cuaca sedang buruk dari pada harus menuruti permintaan ayahku untuk bermain piano.

"Kenangan itu tidak bisa kulupakan ayah." batinku yang terus mengayuh sepedaku.

Setelah beberapa menit aku bersepeda. Aku memutuskan untuk berhenti di pantai yang saat ini sangat sepi dan meletakkan sepedaku di parkiran dekat pantai, kemudian menuju tempat duduk di dekat pantai.

"Aku pernah berfikir akankah aku dapat bermain piano sama seperti ibu ajarkan kepadaku dulu."

"Bahkan aku sekarang sangat takut mendengar suara piano...aku tau ibu sangat kecewa jika melihatku seperti ini." lanjutku.

Jreng...jreng...
Suminareta kono heya o deta yuku higa kita
Atarashi tabi dachi ni mada tomadotteru
Eki made mukau basu no naka tomodachi ni meera shita.....
(Lagu di atas)

Saat aku melihat lautan lepas. Aku mendengar seseorang yang sedang bermain gitar. Aku yang tertarik dengan suara itupun langsung menuju ke Sumber suara.

Di sana seorang gadis cantik sedang duduk bermain gitar dan bernyanyi. Gadis itu berambut hitam panjang dengan mata yang sama seperti rambutnya. Aku yang tepesona dengan lagu itu akhirnya mendengarkanya sampai selesai.

"Suara mu merdu sekali. " ucapku sambil bertepuk kecil.

"Terima Kasih." jawab gadis itu sambil tersenyum.

"Siapa namamu ?" tanya ku.

"Namaku-"sebelum gadis itu melanjutkan kalimatnya,telfon disaku celananya berdering.

"Hallo bibi..........baik aku akan segera pulang."

"Ano...maaf bibi ku sudah menelfon jadi sampai jumpa" ucap gadis itu sambil membungkuk dan berlari membawa gitarnya.

"Siapa gadis itu ?suaranya mengingatkan ku padamu ibu."

"Tunggu-tunggu sekrang jam......oh tidak 10:05...aku harus segera pulang" ucapku panik dan berlari menuju sepedaku.

-
-
-
-
-
Yuri POV

Suara burung di pagi hari membangunkanku dan itu artinya hari ini aku akan bersekolah disekolah ku yang baru.

"Yuri apa kau sudah bangun ?" ucap bibiku yang terdengar didepan pintu kamarku.

"Ya bibi aku sudah bangun."

"Ya sudah...cepat mandi dan segeralah turun untuk sarapan." kata bibiku yang langsung meninggalkan depan kamarku.

Aku yang mendengar langkah bibiku mulai pergi langsung saja menuju kamar mandi. Hanya beberapa menit saja waktu yang kuperlukan untuk mandi. Setelah itu aku menuju kebawah menemui bibiku.

"Selamat pagi bibi."

"Selamat pagi Yuri duduk dan makanlah." aku berjalan menuju kursi disamping bibiku dan mulai memakan sarapan yang dibuat oleh bibiku.

"Yuri semoga kau senang dengan sekolah barumu."

"Aku pasti akan menyukainya bibi..karena bibi tau yang terbaik untuk ku."

"Kau ini bisa saja." jawab bibiku sambil tersenyum.

"Ya sudah...aku berangkat dulu." ucapku sambil meninggalkan ruang makan.
-
-
-
-
-
Aku telah sampai disekolah setelah beberapa menit berjalan. Aku melihat gedung yang begitu besar, taman yang luas,dan pohon-pohon yang hijau.

Kring...kringgg

Suara bel sekolah berbunyi itu berarti menandakan jam pelajaran segera dimulai. Aku pun berlari menuju kelasku, tapi pada saat aku berlari aku tidak sengaja menabrak seseorang alhasil aku pun terjatuh.

"Maaf"ucapku sambil kembali berdiri.

"Ya..seharusnya aku yang meminta maaf." ucap pria itu.

"Suara ini"batinku aku yang mengenali suara itu akhirnya memutuskan untuk menatap wajah pria itu.

"Kamu" ucap kami bersamaan.

"Kamu perempuan yang ada dipantai itu kan ?"

"Kamu orang yang melihatku bernyanyi itu kan ?"

"Oh ya namaku Roku...siapa namamu ?" tanya Roku sambil bersalaman.

"Namaku Yuri." ucapku sambil membalas salamanya.

"Kau sekolah disini ?"

"Ya aku murid baru dikelas Ips 2."

"Kalau begitu kita satu kelas...ya sudah sekarang ayo kita menuju ke kelas." tawar Roku sambil berlari aku yang melihatnya pun ikut berlari menuju kelas.
-
-
-
-
-
-

Maaf kalau ceritanya aneh 😂😂😂

Only 31 Days (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang