four

165 24 9
                                    

"Aku tidak bisa Yuri "

"Aku yakin kamu bisa tekan piano nya pelan-pelan."

Mereka sedang berada di ruangan musik sekolah.

"Kamu bilang ingin mencari cahaya untuk keluar dari tempat itu kan. Sekarang dalah waktunya tekan pianonya..anggap saja kalau. kamu menekan piano kamu akan menghilangkan masa lalu mu." ucap Yuri menyemangati Roku.

"Akan ku coba" Roku lalu menekan tuts piano itu pelan pelan tapi tidak bisa di malah ingin meninggalkan ruang itu.

"Tunggu...kamu mau pergi kemana" tanya Yuri sambil memegang tangan Roku.

"Aku tidak bisa melakukan ini Yuri jangan paksa aku untuk melakukanya...!!!" teriak Roku sambil melepaskan dengan kasar tangan Yuri.

"Maaf kalau ini membuat mu tertekan aku hanya ingin menjadi cahaya mu untuk mengeluarkan mu dari tempat itu." ucap Yuri sambil meneteskan air matanya, sedangkan Roku yang meihat itu hanya terdiam.

"A..ku tidak bermaksud membuatmu menggigat masa lalu mu.....aku hanya ingin kau bermain musik lagi karena kau seorang pemusik....aku tidak ingin melihat orang di dekat ku putus asa.....aku hanya ingin menyelamatkan semua orang dari keputusasaan ..karena aku tau arti dari kata putus asa ..hiks..hiks" lanjut Yuri.

"Maaf kan aku karena membuat mu menangis dan menanggung bebanku...tapi kenapa kau ingin menyelamatkan orang yang sedang putus asa ?"

"Kar..ena aku ingin selalu di ingat di hati semua orang." dengan tekad Yuri yang dapat dirasakan Roku akhirnya Roku membuat suatu keputusan yang mengejutkan.

"Aku tidak tahu sebab kenapa kamu berputus asa? Tapi aku bisa merasakan tekad mu yang luar biasa untuk menyelamatkan semua orang dari rasa putus asa itu......jadi aku akan mencoba melupakan kenangan masa lalu ku." ucap Roku sambil berjalan kembali mendekati piano dan mencoba memainkanya, sedangkan Yuri yang melihat itu tersenyum senang.

Roku ingin menekan piano itu tapi tangannya tidak mau menurutinya. Tangan Roku terus gemetar sampai akhirnya ada tangan yang membantu Roku menekan piano itu.

"Jangan pikirkan yang lain...pikirkan lagu apa yang ingin kau mainkan dan kau memainkan piano itu untuk dirimu atau orang lain ?" ucap Yuri lemah lembut di telinga Roku sambil meletakkan tangannya di atas tangan Roku.

"Lagu yang ingin kumainakan..dan untuk siapa aku bermain." batin Roku sambil memejamkan matanya dan mencoba menekat 1 not piano itu.

TING. Suara not yang di tekan Roku.

"Bagus lakukan lagi Roku."

TENG.

"Suara ini...suara yang aku rindukan selama ini...aku ingin memaikanya lagi." batin Roku yang membuka matanya.

Akhirnya tangan Yuri yang berada di atas tangan Roku yang bertujuan untuk membantunya menekan piano pun dia angkat dan membiarkan Roku bermain piano sendiri.

TENGG...TINGG
(lagu diatas yang dimainkan Roku)
-
-
-
-

"Lupakan masa lalu mu." batin Roku sambil memainkan piano itu dengan Indah. Yuri yang melihat itu sangat senang.

Skip Roku main.....

"Indah sekali Roku."

"Apa aku yang melakukannya tadi ?" ucap Roku sambil melihat kedua tanganya.

"Benar sekali....siapa lagi kalau bukan kau sang pianis berbakat." ucap Yuri sambil tersenyum.tapi tiba-tiba saja Yuri membulatkan matanya karena Roku yang memeluknya.

"Terima Kasih Yuri....kau memang cahayaku sekarang aku sudah bisa keluar dari tempat itu...terimah Kasih banyak." ucap Roku sambil sedikit mengeluarkan air matanya yang sedang memeluk Yuri.

"Ya sama-sama Roku.....tapi apa kau mau berjanji padaku ?" ucapan Yuri itu akhirnya membuat Roku melepaskan pelukannya dan menatap Yuri penasaran.

"Apa itu ? "

"Kamu harus tetap bermain walaupun kamu terjatuh ke titik paling dalam sekali pun....bagaimana janji ? " ucap Yuri sambil menjulurkan jaring kelingkingnya.

"Janji." jawab Roku yang kemudian mengkitat jari kelingking Yuri dengan kelingkingnya.

Tapi Tiba-tiba saja Kiran dan Rayen memasuki ruang musik.

"Wah kau hebat Yuri karena bisa membuat Roku bermain piano lagi." ucap Kiran yang memasuki ruangan itu.

"Jadi kalian mengintip kami." ucap yuri.

"Yah semua kejadian yang ada disini tadi termasuk kalian yang berpelukan." ucap Rayen sambil tertawa kecil. Sedangkan wajah Yuri dan Roku memerah.

"Sudah..sudah sebaiknya kita pulang karena waktu sudah mulai sore."

"Ya." jawab mereka bersamaan.

Mereka pun langsung meninggalkan ruangan musik dan berjalan pulang meniggalkan sekolah.
-
-
-
-


Only 31 Days (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang