five

130 22 8
                                    

Yuri POV

Aku sudah sampai dirumah, tapi saat aku membuka dan memasuki rumah, rumaku terlihat sepi dan tidak ada bibiku disini.
  
   "Tidak biasanya rumah terlihat sepi ?" ucapku sambil melihat menelusuri rumah.

   "Mungkin bibi sedang keluar." aku lalu pergi ke atas menuju kamarku.

  Di kamar Yuri.

    "Hah hari ini melelahkan sekali." ucap ku sambil berbaring di tempat tidur.

    "Sudah 29 hari sejak fonis itu ? Aku ingin hidup lebih lama lagi..tapi mungkin ini takdirku." ucapku sambil tersenyum sedih.

  Tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil ku dari bawah.

    "Yuri kau sudah pulang...ayo kita makan ?" ucap bibi Yuri sambil sedikit berteriak.

    "Iya bibi aku segera turun." ucapku dan beranjak pergi dari kamar.

     "Selamat siang bibi.bibi dari mana ?" kataku yang berjalan menuju meja makan.

     "Dari rumah sakit ngambil resep obat." ucap bibiku yang sedang berada di dapur menyiapkan makanan.

     "Ano...terima Kasih selama ini bibi telah merawatku."

     "Apa yang kamu bicarakan!!!kamu sudah ku anggap sebagai anak sendiri lagi pula aku harus menjaga amanat ayah dan ibumu."ucap bibi sambil meletakkan 2 piring Takoyaki di atas meja dan duduk bersebrangan denganku.

     "Aku tau bibi hidupku sudah-"

     "kamu akan baik-baik saja!!"bentak bibiku.

     "Kamu tidak akan meniggalkan bibi Yuri.......kamu akan selalu ada di sisi bibikan Yuri ? " ucap bibi dan memasang wajah sedih. aku yang melihat itu pun tidak tega.

     "Ya bibi aku akan selalu disisimu.........aku lapar sebaiknya kita makan makanan favoritku ini" ucapku yang mencoba mencairkan suasana.

    "Ya..."
-
-
-
-

  Keadaan sekarang sudah larut malam bintang-bintang sudah bertaburan dilangit yang terlihat cerah, tapi tidak untuk perasaanku yang semakin hari-hari semakin sedih dan lemah.

    "Besok 28 hari lagi...." ucapku lemas sambil mencoret hari di kalender kamarku.

    Cling..suara hp Yuri yang tiba-tiba saja berbunyi. Akupun membukanya dan ternyata pesan itu dari bibiku.

From:Bibi
        "Yuri apa kamu sudah minum obat mu ?"
Me:  "Ya bibi akan ku minum sebentar lagi."
        "Baikalah..selmat malam."
Me:  "Selamat malam."

    Setelah menerima pesan itu aku langsung menuju meja belajarku dan mengambil kantong plastik yang berisikan banyak obat.

     "Sampai kapan aku harus meminumnya." batinku sambil meminum satu persatu obat yang ada. setelah meminum semua obat itu aku langsung berbaring di tempat tidur.

     "Hah." dengusku yang kemudian menaiki tempat tidur dan tertidutmr pulas.
-
-
-
Kiran POV

     "Hah akhirnya sampai juga di sekolah." ucapku sambil berlari menuju kelas.

Saat sampai di kelas aku melihat teman-temanku yang sudah duduk di bangkunya masing-masing.
 
     "Kenapa kamu telat Kiran ? " tanya Yuri yang melihatku menuju tempat dudukmu di sebelah Yuri.
    
     "Aku kesiangan bangun Yuri."

     "Memangnya kamu habis begadang  ?" tanya Roku yang ikut bergabung.

     "Iya aku habis melihat drama Jepang kemarin...jadi enggak inget waktu deh."

     "Kebiasaan." ucap lirih Rayen yang berada di belakang Roku.

     "Apa yang kamu bicarakan tadi !!!" ucap ku sambil melototkan mataku ke arah Rayen.

     "Tidak..ti..dak" ucap Rayen gugup.

   Saat mereka sedang asyik berbicara, ketua kelas menyampaikan informasi yang menyenangkan.

     "Teman-teman tolong dengarkan  aku !" teriak sia kepada teman-temannya. Sontak semua murid yang berada di kelas itu memerhatikan sia.

     "Hari ini sekolah mengadakan rapat yang kemungkinan sampai kita pulang sekolah nanti...jadi tadi Yoku-sensei mengumumkan bahwa sekarang kelas kita jam kosong."

   semua murid yang mendengar itu langsung bersorak ria. Ada yang merencanakan untuk berganti kaos olahraga untuk bermain basket, ada yang berencana ke kantin, ada yang berencana keperpustakaan dan lain-lain.

     "Lalu kita mau kemana ?" tanya Rayen.

     "Bagaimana kalau ke kantin saja  ?" tawar Roku.

     "Ya ide yang bagus.....tadi aku belum sarapan soalnya." ucap ku  sambil memegangi perutnya.

      "Bagaimana dengan mu Yuri ? " tanya Roku.

      "Aku disini saja....lagian aku masih kenyang karena aku sudah sarapan tadi."

      "Apa tidak apa-apa kamu sendirian disini."

      "Tidak apa-apa kiran." jawab Yuri.

      "Yah sudah kami pergi dulu.." ucap Rayen.mereka pun menuju ke kantin. Setelah cukup jauh mereka pergi Yuri pun ikut meninggalkan kelas.

      "Aku akan pergi ke sana untuk menenangkan diri." batin Yuri yang keluar kelas.
-
-
-
-

Kira-kira Yuri pergi kemana yah ?
Kalau penasaran tunggu chapter selanjutnya.

   
     

Only 31 Days (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang